Pahala yang Berlipat-lipat Dari Al-Qur’an

Pahala yang Berlipat-lipat Dari Al-Qur'an
Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Membaca al-Qur’an adalah aktifitas yang sungguh mulia. Apalagi menghafalkannya dan bisa hafal hingga 30 juz. Pasti suatu keistimewaan yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang dipilih oleh-Nya. Karena hanya hamba-hamba pilihan-Nya saja, maka tidak heran apabila jumlah mereka tidak begitu banyak dibandingkan dengan mereka yang tidak hafal. Namun, bukan berarti ini menutup pintu kebaikan yang Allah bukakan kepada kita. Tidak.

Ya, Allah memang memberikan kelebihan pada sebagian hamba-hamba-Nya terhadap yang lain. Dan tentu saja, kelebihan pada bidang al-Qur’an suatu hal yang sungguh luhur dan terhormat di sisi-Nya. Banyak sudah dalil-dalil dari al-Qur’an dan hadits yang menyebutkannya.

Tapi, apa sih sesungguhnya ganjaran yang Allah janjikan kepada mereka yang menghafalkan lalu kemudian mengamalkannya?

Pahala itu Berawal dari Belajar Membaca:

Sebelum kita lebih jauh menyelami kenikmatan al-Qur’an, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu tentang tilawah (membaca al-Qur’an). Tilawah adalah membaca al-Qur’an dengan bacaan yang baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid yang telah diajarkan oleh ulama al-Qur’an. Tanpa tilawah yang baik, seseorang akan sulit untuk membaca dan menghafalkan al-Qur’an. Tilawah al-Qur’an sangat mengandalkan lisan yang lentur dan kebiasaan yang rutin sehingga sampai pada kelancaran dan menikmatinya.

Belajar membaca al-Qur’an yang baik sampai mahir tidak membutuhkan waktu yang lama. Cukup satu semester saja secara normal atau 6 bulan.Teori hanya perlu diketahui saja dan itu hukumnya fardhu kifayah. Sementara menghafalkannya fardhu ain bagi setiap individu muslim. Dan yang terpenting adalah praktek membacanya. Ketika membacanya saja, bagi kalangan awam yang belum mengenal huruf sangat membutuhkan tekad yang kuat dan kesabaran ekstra. Mengingat, semangat seseorang berbeda-beda. Ada yang ‘angot-angotan’ alias hanya sebentar saja. Ada yang bertahan beberapa bulan. Dan ada pula yang bertahan lama sampai Allah memberikan kesempatan lainnya untuk mempelajari penguasaan terhadap hafalan dan dirosatnya (mempelajarinya).

Belajar memang berat. Butuh keseriusan dan kebiasaan. Apatah lagi belajar al-Qur’an. Bila tidak mengenal seluk-beluknya, maka jangan harap Anda dapat tahan lama dan awet mempelajari sampai selesai.

Oleh karena itu tidak heran apabila Rasulullah sangat menghargai jerih payah dan usaha keras seorang muslim dalam belajar al-Qur’an dengan ganjaran pahala yang luar biasa. Disebutkan bahwa orang yang mahir (pandai) membaca dan mengamalkan al-Qur’an maka baginya pendampingan bersama para malaikat yang selalu menyertainya. Kapan saja ia membaca, meresapi dan mengamalkannya, maka doa malaikat akan selalu bersamanya yang kelak akan mengundang pertolongan dari Allah swt dalam hidupnya.

Nah, bagi orang yang belajar sambil merasakan kelunya lidah, maka ia pun tetap dihargai usaha kerasnya itu sampai ia bisa dengan dua pahala sekaligus. Pertama; pahala niatnya belajar dan kedua pahala kesulitan yang ia jumpai. Dengan syarat ia tetap bertahan belajar sampai Allah memudahkan segala kesulitan yang dijumpai.

Pahala Meresapi dan Menghafalkannya

Setelah kita pandai membacanya dan beranjak untuk meresapi dan memahami kandungan ayat yang dihafal, maka pahala yang Allah janjikan juga terus mengalir. Ketika seseorang memahami dan meresapi sebuah ayat atau surah, maka Allah membukakan baginya pintu-pintu hidayah-Nya. Karena al-Qur’an ini berasal dari-Nya, maka seluruh kandungan al-Qur’an adalah kebaikan. Ya, kebaikan dari-Nya, yang apabila seseorang dapat mengamalkannya, maka sungguh mulia di sisi Allah swt. Pasti Allah akan lebih mencintainya.

Peresapan di sini diperoleh dengan cara memahami artinya terlebih dahulu baru kemudian menghayatinya dalam-dalam. Karena di sinilah letak kita mempelajari al-Qur’an. Dapat membaca dan memahaminya sekaligus untuk kemudian mengamalkannya dalam kehidupan nyata.

Kenikmatan Hafalan dan Murojaah:

Tidak berhenti sampai di situ saja ganjaran yang Allah berikan kepada para pembaca dan pembelajar al-Qur’an. Tatkala seorang muslim menghafal, maka rahasia kenikmatan dari Allah padanya adalah dapat membacanya dengan baik, lancar dan penuh tadabbur (meresapinya). Semakin banyak hafalan yang ia peroleh maka akan semakin banyak waktu yang ia siapkan untuk murojaah atau mengulang-ulangnya. Maka, di sini waktu yang ia miliki akan termanfaatkan dengan baik dan penuh barokah. Karena diisi dengan ayat-ayat al-Qur’an yang kelak menghiasi usianya. Insya Allah, Allah akan berikan keberikan kepadanya keberkahan yang melimpah.

Namun, terkadang kebanyakan dari orang yang menghafal al-Qur’an adalah kesulitan dalam menghafalkannya. Untuk itu maka cobalah menghafal dengan pelatihan terlebih dahulu, seperti yang sering diadakan oleh sohibul qur’an, mengenal seluk-beluknya dan lain sebagainya. Ketika anda bisa merasakan kemudahan menghafal, maka otomatis beberapa kesulitan sudah dapat anda atasi dengan baik. Dan tentu saja, anda akan bahagia saat itu, kebahagiaan yang tiada tara dan tak terlupakan.

Korelasi Antara Murojaah dan Aplikasi Pengamalan Sehari-hari:

Orang yang memiliki hafalan yang banyak dan bisa membacanya setiap saat dalam jumlah yang banyak, merupakan bentuk kebahagiaan tersendiri. Insya Allah, sebagian besar waktunya akan bernilai ibadah di sisi Allah swt. Karena dengan begitu berarti ia tengah bertaqorrub kepada Allah swt. Ia bertaqorrub kepada Allah dalam shalatnya, dalam diamnya, dalam pergaulannya dan bersosial. Ayat-ayat yang selalu ia baca akan melekat dalam ingatan dan selalu terngiang-ngiang di benaknya di mana saja dan kapan saja. Serta-merta, Insya Allah, al-Qur’an akan menjadi imam (penuntun) nya sebelum ia berbuat dalam kehidupan ini. Ia akan beramal sesuai dengan apa yang ia pahami dari al-Qur’an. Kalau sudah begitu, inilah yang dimaksud dengan al-Qur’an berjalan. Bukan saja berjalan pada untaiannya ketika dibaca. Tapi juga mengalir seperti air pada konteks kehidupan nyata dalam bentuk amal nyata.

Inilah yang dahulu pernah dilakukan oleh generasi sahabat Rasulullah Saw sehingga mereka dikenal luas dengan generasi al-Qur’an yang unik (jiil qur’an al-fariid) yang tidak ada bandingannya sepanjang sejarah kehidupan manusia.

Tak heran apabila kegemilangan demi kegemilangan hidup dan goresan sejarah kebaikan mereka toreh. Pahala demi pahala yang Allah janjikan di dalam kitab-Nya mereka realisasikan. Dan inilah penguasaan yang ideal terhadap al-Qur’an yang memang Allah perintahkan kepada setiap kita selaku muslim yang sejati. Mengamalkan al-Qur’an, menjalankan segala perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya dan menegakkan syariat al-Qur’an dalam kehidupan nyata. Dan beginilah seharusnya kita.

Jadi, jangan lagi pernah menganggap belajar al-Qur’an hanya sekedar belajar membaca dan menghafalkannya saja. Tapi visinya lebih dari itu, yakni mengamalkan seluruh ajaran al-Qur’an dan bimbingan Rasulullah pada setiap sendi kehidupan kita di dunia ini. Yang memang awalnya dimulai dari belajar membaca. Karena tak ada keindahan selain banyak membaca dan memahami isi al-Qur’an. Dan inilah tantangan sekaligus keutamaan yang besar dari Allah bagi siapa saja yang mau mengambil kesempatan mulia ini.

Semoga al-Qur’an selalu menjadi petunjuk kita di dunia sampai akhirat kelak, Amiin

Wallahu A’lam bish-showab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel

Kiat Mudah Menghafal Al-Qur’an

Menghafal Al-Qur’an merupakan salah satu ibadah yang kelak akan menolong seorang muslim saat dihari akhir nanti. Selain itu, menghafal Al-Qur’an juga merupakan salah satu ciri orang yang berilmu. Dalam surat Al-Ankabut ayat 49 Allah berfirman: بَلْ هُوَ آَيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآَيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ “Bahkan, Al Quran itu adalah ayat-ayat […]

Read More
Artikel

Syarat Diterimanya Syahadat

Syahadatain memiliki makna beritikad dan berikrar bahwasanya tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengakui secara lahir batin bahwa Nabi Muhammad adalah hamba Allah dan RasulNya yang diutus kepada manusia sevara keseluruhan, sehingga sebagai seorang muuslim memiliki konsekuensi untk mengamalkan, mentaati perintahNya serta menjauhi laranganNya dan tidak mempersekutukan Allah. Dalam Surat […]

Read More
Artikel

Menundukan Pandangan

Mata merupakan jendela dunia. Mata sendiri merupakan anugerah yang Allah berikan kepada setiap manusia. Dengan mata kita bisa menikmati indahnya alam semesta ciptaan Allah. Selain itu ia menjadi pintu apakah untuk melihat hal positif ataupun negatif. Apabila digunakan hal baik akan mendapatkan Ridho dari Allah sedangkan bila negative maka adzab Allah sungguh pedih. Dalam Al-Quran […]

Read More