December 2014

Rahasia Kecepatan Menghafal Al Qur’an

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Berikut ini saya ingin membagi cerita pengalaman menghafal Al-Qur’an Muhammad Aufa Aulia, salah satu santri saya di SMA IT PPTQ Ibnu Abbas Klaten. Aufa lahir lahir di Cianjur, 24 Juli 1996. Sudah mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an pada tanggal 10-11-10, jam 5 lebih 5 menit lebih 55 detik. Ketika berusia 14 tahun. Mari kita dengarkan bersama kisahnya menghafal kitab suci Al-Qur’an Motivasi Menghafal Al-Qur’anMotivasi saya dalam menghafal pada awalnya mungkin sama dengan orang-orang lain yang sama-sama menghafalnya; yaitu ingin mendapat ridho Allah SWT, membahagiakan orang tua, mendapatkan kemuliaan di hari akhirat, dan juga agar Allah SWT memudahkan segala urusan-urusan saya di dunia maupun di akhirat.Akan tetapi ada faktor motivasi lain yang dapat melecut saya dalam mengahafal Kitab suci umat Islam ini. Saya ingin menjadi seseorang yang bekerja apapun yang bermanfaat, tetapi saya hafal Al-Qur’an. Saya ingin menjadi dokter yang hafidz Al-Qur’an, atau Insinyur yang hafidz Al-Qur’an, ataupun saya menjadi professor yang hafidz Al-Qur’an. Jadi apapun yang akan saya kerjakan kelak besar nanti, maka saya adalah seorang hafidz Al-Qur’an. Karena seseorang yang berpegang teguh pada Al-Qur’an maka dia akan sukses di dunia maupun di akhirat. Saya ingin sukses bersama Al-Qur’an di dada saya.Saya semakin bersemangat ketika orang tua saya menjanjikan saya apabila saya dapat menyelesaikan 30 Juz maka saya akan dihadiahi Umroh ke Tanah suci. Ini bukan tujuan utama, akan tetapi sebagai pelecut semangat saja. Motivasi dalam mengerjakan sesuatu harus kita miliki, agar kita dapat bersungguh-sungguh di dalamnya.***Cara Menghafal Al-Qur’anPada awalnya saya juga belum mengerti bagaimana cara terbaik, terefektif, tercepat, maupun cara termudah dalam menghafal Al-Qur’an, walaupun keitka saya berada di SDIT Nur Hidayah, saya dapat menyelesaikan dua juz hafalan Al-Qur’an. Ketika itu saya hanya menghafal 2-3 ayat dalam setiap pertemuan dengan ustadz. Oleh karena itu saya selalu bertanya kepada kakak kelas saya di Pondok Tahfidz Darul Wihdah di Sragen, ternyata mereka memiliki metode berbeda dan bermacam-macam.Maka saya jadi memahami, ternyata tidak ada teori baku mengahfal Al-Qur’an yang dapat diterapkan dengan sama pada semua orang. Itu tergantung cara pribadi masing-masing. Alhamdulillah saya mendapat masukan-masukan dari kakak kelas. Saya memilih dan memilah berbagai cara yang saya dapatkan itu, lalu saya mengambil cara yang cocok dengan saya. Setelah menghafal 3-4 juz, saya sudah dapat menyimpulkan bagaimana cara saya sendiri dalam menghafal Al-Qur’an. Di pondok saya dulu, waktu menghafal adalah Ba’da Asar hingga pkl. 16.30. Kemudian setelah maghrib sampai isya. Saya biasanya membaca halaman-halaman yang akan saya hafalkan pada sore hari nanti sebelum saya tidur siang. Saya membacanya minimal tiga kali dengan tartil dan binnazhar (dengan melihat mushaf). Alhamdulillah dengan melakukan kebiasaan ini, saya dapat menghafal sore harinya dengan mudah dan cepat. Sehingga setiap hari saya dapat menghafal hingga 2,5 lembar atau lima halaman, atau ¼ juz. Maka dengan izin Allah saya dapat menyelesaikan hafalan 1 juz dalam waktu empat hari plus dua hari ujian untuk kenaikan juz.Tapi yang lebih dari sekedar cara, menurut saya yang paling penting ada hal; yaitu kesungguhan dan keistiqamahan.***Mengatasi KejenuhanCara saya dalam mengatasi kejenuhan adalah dengan menelpon orang tua saya, sehingga dari mereka saya bisa mendapatkan suntikan motivasi dan doa, sehingga saya bisa kembali semangat dalam menghafal.Cara yang lain adalah bergabung dengan teman-teman untuk bermain sepak bola bersama. Sebab salah satu hobi saya adalah bermain sepak bola. Setelah saya merasa fresh setelah bermain bola, saya siap untuk kembali menghafal Al-Qur’an.sumber

Rahasia Kecepatan Menghafal Al Qur’an Read More »

Tips dan Motivasi Menghafal Al Qur’an

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Di zaman ini, sedikit sekali orang-orang yang hafal Al-Quran. Kita bisa melihat, para orang tua lebih resah kalau anaknya tidak bisa matematika atau bahasa Inggris, ketimbang tidak tahu Al-Quran. Padahal, itu adalah keluarga Muslim. Sebagai orang Islam, kitaharus yakin, hanya Al-Quran lah sebagai petunjuk hidup kita. Ketika zaman semakin berputar mengikuti arus syahwat manusia,selayaknyalah kita sebagai orang Islam (mungkin) harus mulai kembali menanamkan azam dan niat, tekad dan keinginan untuk mulai menghafal Al-Quran. Dan untuk memudahkan menghafalnya, ada beberapa teknik dan persiapan khusus yang bisa dipakai. Beberapa di antaranya: * lkhlaskan niat dan bersabar* Jangan lupa baca basmillah dulu* Berdoa kepada Allah swt* Bersih dari hadas kecil dan besar* Sebaiknya menghadap kiblat* Memakai pakaian putih yang bersih dan menutup aurat* Jangan banyak berkata dan ketawa ketika membaca dan menghafal* Memberikan perhatian sepenuhnya* Jangan membaca ketika mengantuk atau menguap* Berhenti membaca ketika ingin buang angin* Salat dua rakaat sebelum memulai SEBELUM MENGHAFAL 1. Mempunyai azam dan minat untuk menghafal2. Memilih waktu yang sesuai untuk menghafal3. Memilih tempat yang sesuai untuk menghafal4. Berada dalam keadaan tenang5. Tenangkan pikiran sebelum menghafal6. Pilih sebuah jenis mushaf dan jangan ubah dengan jenis mushaf lain7. Beristighfar, membaca selawat dan doa sebelum mulai menghafal TEKNIK-TEKNIK MENGHAFAL A. Teknik “Chunking” (potongan-potongan) * Mengelompokan ayat yang panjang dalam beberapa bagian yang memang sesuai mengikuti arahan guru atawa ustadz, jika belajar bersama mereka* Mengelompokan awal surat pada beberapa bagian (2 atau 3 bagian) yang sesuai* Mengelompokan surat dalam beberapa bagian, contohnya mengikut pertukaran cerita* Mengelompokan juz kepada beberapa bagian mengikut surah, hizib, rubu’, cerita dan sebagainya* Mengelompokan kelompok surah, setiap 10 juz dan sebagainya B. Teknik Mengulang * Membaca sepotong atau sebagian ayat sekurang-kurangnya lima kali sebelum mulai menghafalnya* Membaca ayat yang telah dihafal berulang-ulang kali (10 atau lebih)* sebelum berpindah ke ayat seterusnya* Selepas menghafal setiap setengah halaman, harus diulang beberapa kali sebelum diteruskan bagian yang setengah halaman lagi* Sebelum menghafal bagian Al-Qur’an seterusnya, harus diulang bagian yang sebelumnya. C. Teknik Menghafal Dengan Teman * Pilih seorang teman yang sama-sama berminat* Orang pertama membaca dan disimak oleh orang kedua* Orang kedua membaca dan disimak oleh orang pertarna* Saling menyebut ayat antara satu sama lain E. Teknik Mendengar Kaset/CD * Pilih seorang qari yang baik bagi seluruh Alquran atau beberapa qari bagi surah-surah tertentu* Sebelum mulai menghafal, dengar bacaan ayat-ayat yang ingin dihafal beberapa kali* Amati cara, lagu dan tempat berhenti bacaan qari tersebut sehingga terpahat di pikiran* Mulai menghafal ayat-ayat tersebut dengan cara dan gaya qari tersebut* Sentiasa mendengar kaset/CD bacaan Alquran dan kurangi atau tinggalkan mendengerkan lagu-lagu kerana akan mengganggu penghafalan F. Teknik Merekam * Rekam bacaan kita di dalam kaset dan dengarkan lagi untuk memastikan bacaan dan hafalan yang betul* Bagi kanak-kanak, rekam bacaan ibu-bapa atau guru kemudian diikuti oleh bacaan kanak-kanak tersebut* Minta kanak-kanak tersebut mendengar kembali rekaman tersebut beberapa kali hingga menghafalnya G. Teknik Menulis * Tulis kembali surat yang telah dihafal. Kemudian cek lagi dengan mushaf.* Menulis setiap ayat pertama awal surat, atau setiap rubu’, atau setiap juz, atau setiap surah dalam sehelai kertas. MEMELIHARA HAFALAN 1. Jauhi maksiat mata, maksiat telinga dan maksiat hati2. Banyak berdoa, terutama waktu mustajab doa seperti ketika berbuka puasa, ketika dalam perjalanan, selepas azan dan lain-lain lagi3. Menetapkan kadar bacaan setiap hari, contohnya, selembar, setengah juz, 1 juz dan sebagainya4. Membaca pada waktu pagi dan mengulangnya pada waktu malam5. Jangan membaca ketika sedang bosan, marah atau ngantuk6. Menulis setiap ayat yang mutasyabih sumber

Tips dan Motivasi Menghafal Al Qur’an Read More »

Usia Berapa Anak Mulai Diajari Al Qur’an?

Soal: Usia berapa usia yang paling afdhal untuk mulai mengajarkan Al Qur’an kepada anak? Dan bagaimana caranya? Jawab: الحمدُ لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصَحْبِه ومَن والاه، أمَّا بعدُ Usia yang afdhal untuk mulai untuk mulai mengajarkan Al Qur’an kepada anak adalah sejak tiga tahun. Karena ketika itu akalnya mulai berkembang, memorinya masih bersih murni, ia masih senang dengan kisah-kisah dan ia masih mudah menuruti apa yang diperintahkan. Diantara metode yang bagus dalam mengajarkan hafalan Al Qur’an Al Karim adalah sebagai berikut: Hendaknya yang mulai mengajarkan hafalan Qur’an adalah kedua orang tuanya. Karena secara umum, pada seumur itu mereka belum bisa memiliki pelafalan yang stabil dan masih sulit memfokuskan diri untuk melafalkan bacaan dengan benar Hendaknya mendiktekan surat-surat pendek kepada anak, dan mengulang-ulang ayatnya. Jika ayatnya panjang, bisa dipotong-potong menjadi beberapa kalimat. Sampai mereka bisa mampu melatihnya dan mengulang-ulangnya sendiri tanpa didikte. Menggunakan beberapa media rekaman murattal yang dapat membantu anak menghafal Qur’an. Misalnya rekaman murattal Al Hushari. Menjelaskan makna-makna ayat dengan penjelasan yang menyenangkan. Misalnya dengan dibumbui candaan dan permisalan-permisalan. Hal ini memudahkan anak untuk menghafal karena jika mereka paham maksud ayat, akan lebih mudah menghafalnya. Tidak terikat dengan jangka waktu tertentu pada usia-usia awal. Namun ajari mereka jika ada kesempatan dan ketika semangatnya sedang timbul. Memasukkan mereka ke halaqah-halaqah yang mengajarkan Al Qur’an, yang sesuai dengan sunnah, jika ada. Mengerahkan segala upaya terhadap anak yang dapat membuat ia lebih mencintai Al Qur’an dan membakar semangatnya untuk menghafal. Di antaranya dengan memberinya hadiah yang ia sukai setiap kali menghafal panjang ayat tertentu. Selain itu juga tumbuhkan semangat perlombaan menghafal antara ia dengan saudaranya atau antara ia dengan teman-temannya. Demikianlah caranya. Mengajarkan Al Qur’an kepada anak sejak kecil membuahkan banyak kebaikan dan pahala. Hendaknya para orang tua bersemangat mengajarkan anak mereka sejak dari kecil, semoga dari itu semua mereka mendapatkan pahala yang besar insya Allah. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: خيرُكم من تعلَّم القُرآن وعلَّمه “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya” (Muttafaqun ‘alaihi) Wallahu’alam

Usia Berapa Anak Mulai Diajari Al Qur’an? Read More »

Mengapa Perlu Menghafal Al Qur’an ?

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Bismillah. Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad, beserta keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan ihsan. Sebagian kaum Muslimin ternyata masih banyak yang belum memahami mengapa mereka perlu untuk menghafal Al Qur’an. Bahkan ada yang mengatakan, “mengapa kita bangga dengan anak-anak yang hafal Qur’an yang notabene bukan bahasa kita? bukankah lebih baik mengajarkan mereka membaca terjemahannya agar bisa menerapkan nilai luhur di dalamnya?” Perkataan ini keluar tentu karena ketidak-pahaman mengenai keutamaan dan urgensi menghafal Al Qur’an. Orang tersebut juga tidak memahami keutamaan Al Qur’an serta bagaimana cara mempelajari Al Qur’an, sehingga ia merasa cukup dengan terjemahan Al Qur’an saja dalam mempelajari Al Qur’an. Oleh karena itu mari kita simak pembahasan berikut..Hukum menghafal Al Qur’an Syaikh Ibnu Baz mengatakan, “menghafal Al Qur’an adalah mustahab (sunnah)” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, 89906). Namun yang rajih insya Allah, menghafal Al Qur’an adalah fardhu kifayah, wajib diantara kaum Muslimin ada yang menghafalkan Al Qur’an, jika tidak ada sama sekali maka mereka berdosa (Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah, 17/325). Keutamaan menghafal Al Qur’an 1. Penghafal Qur’an adalah Shahibul Qur’an Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani menyatakan, “ketahuilah, makna dari shahibul Qur’an adalah orang yang menghafalkannya di hati. berdasarkan sabda nabi Shallallahu’alaihi Wasallam: يؤم القوم أقرؤهم لكتاب الله “hendaknya yang mengimami sebuah kaum adalah yang paling aqra’ terhadap kitabullah” maksudnya yang paling hafal. Maka derajat surga yang didapatkan seseorang itu tergantung pada banyak hafalan Al Qur’annya di dunia, bukan pada banyak bacaannya, sebagaimana disangka oleh sebagian orang. Maka di sini kita ketahui keutamaan yang besar bagi pada penghafal Al Qur’an. Namun dengan syarat ia menghafalkan Al Qur’an untuk mengharap wajah Allah tabaaraka wa ta’ala, bukan untuk tujuan dunia atau harta” (Silsilah Ash Shahihah, 5/281). 2. Al Qur’an akan menjadi syafa’at bagi shahibul Qur’an Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: اقرأوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأصحابه “bacalah Al Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafa’at bagi shahibul Qur’an” (HR. Muslim  804) 3. Derajat di surga tergantung pada hafalan Qur’an Semakin banyak hafalannya, akan semakin tinggi kedudukan yang didapatkan di surga kelak. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: يقال لصاحب القرآن اقرأ وارتقِ، ورتل كما كنت ترتل في الدنيا، فإن منزلك عند آخر آية تقرؤها “akan dikatakan kepada shahibul qur’an (di akhirat) : bacalah dan naiklah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. karena kedudukanmu tergantung pada ayat terakhir yang engkau baca” (HR. Abu Daud 2240, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud). 4. Termasuk sebaik-baik manusia Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: خيركم من تعلم القرآن وعلَّمه “sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Al Bukhari 4639). 5. Allah mengangkat derajat shahibul Qur’an di dunia Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: إن الله يرفع بهذا الكتاب أقواماً ويضع به آخرين “sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan Al Qur’an ini dan menghinakan yang lain dengannya” (HR. Muslim 817) 6. Penghafal Al Qur’an lebih diutamakan untuk menjadi imam Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: يؤم القوم أقرؤهم لكتاب الله “hendaknya yang mengimami sebuah kaum adalah yang paling aqra’ terhadap kitabullah” (HR. Abu Daud 582, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)Urgensi menghafal Al Qur’an Selain keutamaan-keutamaan di atas, ada beberapa hal juga yang menjadi pendorong untuk kita semua agar menghafalkan Al Qur’an: 1. Meneladani Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam Panutan kita, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menghafalkan Al Qur’an, dan setiap bulan Ramadhan Jibril datang kepada beliau untuk mengecek hafalan beliau. Hal ini diceritakan oleh Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus” (HR. Bukhari, no.6) 2. Membaca Al Qur’an adalah ibadah yang agung Membaca Al Qur’an adalah ibadah, setiap satu huruf diganjar satu pahala. مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ “barangsiapa yang membaca 1 huruf dari Al Qur’an, maka baginya 1 kebaikan. dan 1 kebaikan dilipat-gandakan 10x lipat. aku tidak mengatakan alif lam miim itu satu huruf, tapi alim satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf” (HR. At Tirmidzi 2910, ia berkata: “hasan shahih gharib dari jalan ini”) Dan banyak lagi keutamaan dari membaca Al Qur’an. Maka seorang Muslim yang hafal Al Qur’an dapat dengan mudahnya membaca kapan saja dimana saja, langsung dari hafalannya tanpa harus membacanya dari mushaf. Dan ini merupakan ibadah yang agung. Ibnu Mas’ud berkata: مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَعْلَمَ أَنَّهُ يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ فَلْيَنْظُرْ، فَإِنْ كَانَ يُحِبُّ الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ “Barangsiapa yang ingin mengetahui bahwa dia mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah, jika ia mencintai Al Quran maka ia mencintai Allah dan Rasul-Nya” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, Al Haitsami dalam Majma Az Zawaid berkata: “semua rijalnya shahih”). 3. Modal utama dalam mempelajari agama Al Qur’an adalah sumber hukum dalam Islam. Dengan menghafalkan Al Qur’an, seseorang lebih mudah dalam mempelajari ilmu agama. Ia mempelajari suatu permasalahan ia dapat mengeluarkan ayat-ayat yang menjadi dalil terhadap masalah tersebut langsung dari hafalannya. Yang kemudian ia perjelas lagi dengan penjelasan para ulama mengenai ayat tersebut. Ibnu ‘Abdl Barr mengatakan: طلب العلم درجات ورتب لا ينبغي تعديها، ومن تعداها جملة فقد تعدى سبيل السلف رحمهم الله، فأول العلم حفظ كتاب الله عز وجل وتفهمه “Menuntut ilmu itu ada tahapan dan tingkatan yang harus dilalui, barangsiapa yang melaluinya maka ia telah menempuh jalan salaf rahimahumullah. Dan ilmu yang paling pertama adalah menghafal kitabullah ‘azza wa jalla dan memahaminya” (dinukil dari Limaadza Nahfadzul Qur’an, Syaikh Shalih Al Munajjid). 4. Modal utama dalam berdakwah Kata para ulama, hidayah ada 2 macam: hidayah taufiq yang ada di tangan Allah dan hidayah al irsyad wal bayan yaitu dakwah yang menjadi tugas para Nabi

Mengapa Perlu Menghafal Al Qur’an ? Read More »