January 2015

Keunggulan Penghafal Al Qur’an

Bina Insan Sahabat Al Qur’an –  Banyak hadits Rasulullah saw yang mendorong untuk menghafal Al Qur’an atau membacanya di luar kepala, sehingga hati seorang individu muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah swt. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, “Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur’an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh.” (HR. Tirmidzi) Berikut adalah Fadhail Hifzhul Qur’an (Keutamaan menghafal Qur’an) yang dijelaskan Allah dan Rasul-Nya, agar kita lebih terangsang dan bergairah dalam berinteraksi dengan Al Qur’an khususnya menghafal. Fadhail Dunia 1. Hifzhul Qur’an merupakan nikmat rabbani yang datang dari Allah Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qur’an,“Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur’an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, ’Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat” (HR. Bukhari) Bahkan nikmat mampu menghafal Al Qur�an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu,“Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Qur’an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya.” (HR. Hakim) 2. Al Qur’an menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari dan Muslim) 3. Seorang hafizh Al Qur’an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi(penghargaan khusus dari Nabi SAW) Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur’an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Al Qur’an. Rasul mendahulukan pemakamannya. “Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, “Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur’an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (HR. Bukhari) Pada kesempatan lain, Nabi SAW memberikan amanat pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi. Dari Abu Hurairah ia berkata, “Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, “Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,”Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah.” Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?” Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, “Benar.” Nabi bersabda, “Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i) Kepada hafizh Al Qur’an, Rasul SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjama’ah. Rasulullah SAW bersabda,“Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya.” (HR. Muslim) 4. Hifzhul Qur’an merupakan ciri orang yang diberi ilmu “Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.” (QS Al-Ankabuut 29:49) 5. Hafizh Qur’an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR. Ahmad) 6. Menghormati seorang hafizh Al Qur’an berarti mengagungkan Allah “Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al Qur’an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan Penguasa yang adil.” (HR. Abu Daud) Fadhail Akhirat 7. Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi penghafal Dari Abi Umamah ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya).”” (HR. Muslim) 8. Hifzhul Qur’an akan meninggikan derajat manusia di surga Dari Abdillah bin Amr bin ’Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Akan dikatakan kepada shahib Al Qur’an, “Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur’an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (HR. Abu Daud dan Turmudzi) Para ulama menjelaskan arti shahib Al Qur’an adalah orang yang hafal semuanya atau sebagiannya, selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya dan berakhlak sesuai dengan tuntunannya. 9. Para penghafal Al Qur’an bersama para malaikat yang mulia dan taat “Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur’an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat.” (Muttafaqun ?alaih) 10. Bagi para penghafal kehormatan berupa tajul karamah (mahkota kemuliaan) Mereka akan dipanggil, “Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca kitabku?” Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. (HR. At-Tabrani) 11. Kedua orang tua penghafal Al Qur’an mendapat kemuliaan Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.” (HR. Al-Hakim) 12. Penghafal Al Qur’an adalah orang yang paling banyak mendapatkan pahala dari Al Qur’an Untuk sampai tingkat hafal terus menerus tanpa ada yang lupa, seseorang memerlukan pengulangan yang banyak, baik ketika sedang atau selesai menghafal. Dan begitulah sepanjang hayatnya sampai bertemu dengan Allah. Sedangkan pahala yang dijanjikan Allah adalah dari setiap hurufnya. “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. At-Turmudzi) 13. Penghafal Al Qur’an adalah orang yang akan mendapatkan untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Faathir 35:29-30) Adapun fadilah-fadilah lain seperti penghafal Al Qur’an tidak akan pikun, akalnya selalu sehat, akan dapat memberi syafa’at kepada sepuluh orang dari keluarganya, serta orang yang paling kaya, do’anya selalu dikabulkan dan pembawa panji-panji Islam, semuanya tersebut dalam hadits

Keunggulan Penghafal Al Qur’an Read More »

Metode dan Manfaat Menghafal Al Qur’an

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Metode dan Manfaat Menghafal Al Qur’an“Sebenarnya (Al Quran) itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu.Hanya orang-orang yang zalim yang mengingkari ayat-ayat Kami”{Al ‘Ankabȗt: 49} Menetapkan Tujuan Mengapa saya menghafal Al Quran? Pertanyaan ini wajib Anda rujukkan kepada Anda sendiri. Sebelum Anda membaca memulai Al Quran. Upayakan jawapan dari jawapan tersebut adalah “Saya menghafal Al Quran karena cinta kepada ALLAH, berharap karena ridhoNYA, dan agar beruntung mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat”Jika itu tujuan Anda menghafal Al Quran, Anda telah menempuh separuh perjalanan menghafal Al Quran. Upayakan untuk duduk dan merenung tentang faedah manfaat menghafal Al Quran, dan bagaimana (melalui) Al Quran (ALLAH) dapat mengubah kehidupan Anda sebagaimana telah mengubah kehidupan orang-orang sebelum Anda.Anda juga harus meyakini bahwa ALLAH juga akan memberikan kemudahan kepada Anda untuk menghafal Al Quran. ALLAH berfirman:“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk peringatan, maka adakah orang yang mengambil Pelajaran?”{Al Qomar: 17} Optimalkan Waktu Pekerjaan yang harus Anda lakukan hari ini, jangan Anda tunda ke esok hari. Usia itu sangat pendek. Tidak dapat diketahui kapan seseorang itu akan meninggal dunia. Karena itu, mulai saat ini segeralah mengambil keputusan untuk menghafal Al Quran. Jangan biarkan waktu dan usia Anda berlalu tanpa Anda gunakan membaca Al Quran dan mengamalkan ajaran Al Quran. Pada hari Kiamat, ALLAH akan mempertanyakan waktu yang Anda gunakan. Ketika itu, Anda akan menyesali setiap waktu yang tidak Anda gunakan untuk mengingat ALLAH, atau tidak membaca KitabNYA, atau tidak melakukan sesuatu untuk agama Islam. Lepaskan Rasa Takut dan Gangguan Kejiwaan Sebagian peneliti menegaskan, setiap ayat Al Quran memiliki kekuatan yang unik untuk menyembuhkan. Beberapa eksperimen membuktikan, orang yang hafal Al Quran lebih jarang tertimpa penyakit, terutama penyakit kejiwaan daripada orang yang tidak menghafalkan Al Quran, Anda merasa mulai baru dilahirkan. Bersediakan Anda memulai projek ini yang dapat mengubah kehidupan Anda? Fasa – Fasa Menghafal Al Quran dengan Mudah Mulai dari surah yang Anda sukai dan Anda yakini mudah bagi Anda hafal.Dengankan surat yang Anda hafal sebanyak sepuluh atau duapuluh kali.Buka Al Quran untuk melihat surah yang Anda hafal. Anda pasti merasa familiar dan lebih mudah menghafal surah itu karena surah itu sudah terekam di dalam sel-sel otak Anda setelah sering mendengar surah itu.Surah yang akan Anda hafalkan diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok.Mulai dengan menbaca kelompok ayat pertama, diulang hingga hafal. Kemudian baca berulang kelompok ayat yang kedua hingga hafal. Setelah itu gabungkan kelompok ayat pertama dan kedua dalam bacaan Anda hingga benar-benar Anda hafal. Tundukkan Kesulitan Kesulitan terbesar dalam menghafal Al Quran adalah karena Al Quran memiliki gaya bahasa unik yang berbeza sama sekali dengan bahasa manusia. Karena itu otak mendapatkan kesulitan untuk serasi dengan gaya bahasa yang baru itu. Namun demikian, begitu Anda mendengarkan Al Quran dan merenungkan setiap ayat yang Anda dengarkan, disertai upaya memahami arti dan maksud ayat-ayat tersebut, kemudian Anda mendengarkan berulang, Anda akan mendapatkan otak Anda berinteraksi dengan Al Quran dan Anda menjadi mudah untuk menghafal Al Quran. Menghafal Secara Konsisten Rasulullah Sallallahu’alayhiwasalam bersabda, “Setiap perbuatan pasti disertai niat …” Sementara perbuatan yang paling disukai oleh ALLAH adalah perbuatan yang dilakukan secara konsisten meskipun hanya sedikit. Upayakan setiap hari Anda menghafal beberapa ayat Al Quran, dan jangan sampai Anda tidak menghafal meskipun hanya satu hari karena alas an apa pun. Niat Anda menghafal Al Quran harus semata-mata untuk mengharapakan ridha ALLAH, untuk mendekatkan diri denganNYA, dan untuk mengenal ALLAH. Orang yang ingin mengenal ALLAH hendaknya membaca Kitab ALLAH Subhanahuwata’ala.Memprogram Otak untuk Menghafal Al Quran Para ilmuan menegaskan, setiap suara yang didengar seseorang secara berulang dapat mengubah system kerja sel-sel otak. Mendengarkan Al Quran berarti Anda mempersiapkan program sel-sel otak Anda agar sesuai dengan Al Quran bersama seluruh ajaran dan hukum-hukum yang dikandung Al Quran. Agar perubahan system kerja sel-sel otak menghasilkan perubahan yang positif, kita harus mendengarkan Al Quran dengan benar-benar khusyuk. Hal itu sebagaimana diperintahkan oleh ALLAH Subhanahuwata’ala dalam firmanNYA,“Dan apabila dibacakan Al Quran maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat” {Al A’raf: 204} Mendengarkan Lantunan Al Quran Ketika Tidur Para ilmuan menegaskan, pada saat seseorang tidur, otak tetap energik: memperbaiki data-data yang dikumpulkan selama seharian, lalu menyusun dan memasang data-data itu di lokasi-lokasi tertentu. Karena itu, setiap saat kita dapat mengambil faedah dari tidurnya dan mendegarkan lantunan Al Quran. Hal ini dapat membantu kita untuk memantapkan hafalan ayat-ayat Al Quran, ALLAH berfirman,“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran) NYA ialah tidurmu pada waktu alam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karuniaNYA. Sungguh, pada yang Demikian itu benar benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” {Ar Rȗm: 23} Puasa Permudah Hafalan Al Quran Ketika Anda berpuasa, upayakan untuk menyibukkan waktu Anda menghafal surah Al Quran yang sebelunya Anda dengarkan berulang. Puasa dapat meningkatkan kekuatan rasponsif Anda sehingga Anda dapat menghafal Al Quran dengan mudah. Hal ini menunjukkan bahwa bulan Ramadhan merupakan waktu yang paling tepat untuk memulai menghafal Al Quran. Al Quran Sebagai ubat Hati Ternyata, Al Quran merupakan obat bagi penyakit-penyakit fisik dan kejiwaan. Al Quran mengandungi ubat untuk setiap penyakit. Ketika Anda tertimpa rasa cemas dan gundah , Al Quran dapat menghilangkan kegundahan Anda. Ketika Anda tertimpa penyakit, Al Quran dapat (digunakan untuk) menyembuhkanmu. Atas izin ALLAH. Membaca surah Al Falaq, An Naas, dan ayat Kursi dapat (bermanfaat) melindungi Anda dari Segala macam gangguan.Jika membaca surah Al Fatihah dapat menyembuhkan orang yang sakit, dengan izin ALLAH, tentu orang-orang yang hafal seluruh ayat-ayat Al Quran akan lebih luar biasa dalam menyembuhkan penyakit. ALLAH Subhanahuwata’ala berfirman,“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat ALLAH. Ingatlah, hanya dengan mengingat ALLAH hati menjadi tenteram” {Ar Rȗm: 28} Satu Huruf Al Quran Mengandung Sepuluh Pahala Rasululloh Sholallohu’alayhiwasalam menegaskan, barang siapa yang membaca satu hufuf Al Quran, ia mendapatkan ganjaran satu pahala, dan satu pahala dilipatgandakan menjadi sepuluh kali. Mari kita renungkan bersama, berapa pahala yang akan Anda dapatkan ketika Anda membaca Al Quran secara keseluruhan, atau sebanyak 30 juz, dan Anda membanya secara berulang setiap bulan misalnya. Jika Jumlah huruf (dalam Al Quran) tersebut dikalikan sepuluh pahala atau kebaikan. Setiap kebaikan lebih baik daripada dunia. Janin Terpengaruh oleh

Metode dan Manfaat Menghafal Al Qur’an Read More »

Menjaga Semangat Menghafal Al quran

Bina Insan Sahabat AL Qur’an – Teman-teman pastinya senang juga kan ya kalau semangat hafalan tetap terjaga sehingga rutinitas hafalan menggapai kualitas yang memadai. hafalan ibarat seekorf unta yang lehernya diikiat, begitupula dengan hafalan kita, kalau kita tidak mampu menjaga, memegang hafalan itu maka sepreti untu yang mudah lepas dari ikatanya. Maka dari itu dibutuhkan keistiqomahan untuk slalu menjaga dengacara yang mudah dan menyenangnkan,silahkan anda carfi cara yang sesuai dengan hati dan jiwa anda, slah satunya adalah memalui artikel dibawah ini. Ada beberapa yang harus kita perhatikan agar semangat menghafal kita tetap terjaga (berdasar pengalaman pribadi) : 1. Tuliskan target hafal al quran Misalkan kita ingin hafal al quran selama lima tahun, empat tahun, atau berapa tahun sesuai target kita, maka diusahakan jangan hanya berangan-angan saja. Tuliskan, dan tempatkan di tempat kita bisa melihatnya setiap hari. Tulisan itu akan selalu membekas di dalam mata dan hati kita. Buat diri kita merasa malu jika tidak hafalan karena tiap hari membaca tulisan itu. Contoh tulisan target : MISI BESARKU : HAFAL AL QURAN LIMA TAHUN MULAI DARI SEKARANG! TAHUN 2017 HARUS SUDAH HAFAL!!! 2. Membuat jadwal menghafal Karena sudah punya target, maka harus ada usaha nyata untuk menghafal. Misalkan lima tahun kita target hafal. jumlah ayat = 6666 ayat lima tahun =365 hari X 5 =1825 hari maka hafalan per harinya minimal = 6666 ayat : 1825 = 3,65= 4 ayat Nah, jika target lima tahun hafal, maka minimal per hari harus hafal 4 ayat. Per minggu minimal 28 ayat. untuk jadwalnya, kita bisa pilih, misalkan sebelum subuh selama satu jam, atau sehabis shalat maghrib selama setengah jam…tergantung waktu kita…yang penting kita mengalokasikannya setiap hari. 3. Bergabung pada komunitas tahfidzul quran Bergabung dengan komunitas tahfidz sangat diperlukan lho. Tak harus yang formal. Contoh kecil saja kita bisa mengajak teman-teman kita yang punya visi sama untuk membuat lingkaran tahfidz lalu mengundang seorang hafidz atau hafidzoh sebagai pembimbingnya. Ini dilakukan sebagai wadah setoran hafalan kita, agar tetap terjaga. Dan, dengan berkumpul dengan orang yang memiliki semangat menghafal al quran, insya Allah ini menjaga semangat kita dalam menghafal. Malu juga kan ya kalau teman-teman kita sekomunitas nambah hafalan tapi kita tidak? 4. Tidak banyak bergurau yang tidak penting 5. Banyak berdoa Mudah-mudahan Allah memberkahi setiap langkah kita dalam menghafal al quran. Mudah-mudahan Allah menjadikan kita bagian dari keluarga-Nya. Sumber

Menjaga Semangat Menghafal Al quran Read More »

Kisah anak bergelar doktor & Penghafal Al-Qur’an

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Seorang anak Iran bernama Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i, yang mulai belajar Al Quran pada usia 2 tahun, dan berhasil hafal 30 juz dalam usia 5 tahun! Pada usia sebelia itu dia tidak hanya mampu menghafal seluruh isi Al Quran, tapi juga mampu menerjemahkan arti setiap ayat ke dalam bahasa ibunya (Persia), memahami makna ayat-ayat tersebut, dan bisa menggunakan ayat-ayat itu dalam percakapan sehari-hari. Bahkan dia mampu mengetahui dengan pasti di halaman berapa letak suatu ayat, dan di baris ke berapa, di kiri atau di sebelah kanan halaman Al Quran. Dia mampu secara berurutan menyebutkan ayat-ayat pertama dari setiap halaman Al Quran, atau menyebutkan ayat-ayat dalam satu halaman secara terbalik, mulai dari ayat terakhir ke ayat pertama (hal 18). Yang lebih mengagumkan lagi, di usia 7 tahun Husein berhasil meraih gelar doktor honoris causaHijaz College Islamic University, Inggris dari , pada Februari 1998. Menurut Mahdi, Husein memiliki kemampuan di atas rata-rata, dan setiap anak bisa saja dididik untuk memiliki kemampuan seperti Husein. Namun, tentu saja, prakondisi dan kondisinya haruslah lengkap. Misalnya, sejak sebelum masa kehamilan, kedua orang tua Husein sudah mulai menghafal Al Quran. Selama masa kehamilan dan menyusui, ibunda Husein juga teratur membacakan ayat-ayat suci untuk putranya. Dan sejak kecil Husein sudah dibesarkan dalam lingkungan yang cinta Al Quran. Metode ataupun pendidikan yang digunakan sang ayah Husein dapat pula diterapkan pada putra-putri kita, Yuuk kita simak… Husein sejak kecil selalu diajak ibunya untuk menghadiri kelas-kelas Al Quran. Meskipun di kelas-kelas itu Husein hanya duduk mendengarkan, namun ternyata dia menyerap isi pelajaran. Pada usia 2 tahun 4 bulan, Husein sudah menghafal juz ke-30 (juz amma) secara otodidak, hasil dari rutinitasnya dalam mengikuti aktivitas ibunya yang menjadi penghafal dan pengajar Al Quran, serta aktivitas kakak-kakaknya dalam mengulang-ulang hafalan mereka. Melihat bakat istimewa Husein, ayahnya, Sayyid Muhammad Mahdi Tabataba’i, pun secara serius mengajarkan hafalan Al Quran juz ke-29. Setelah Husein berhasil menghafal juz ke-29, dia mulai diajari hafalan juz pertama oleh ayahnya. Awalnya, sang ayah menggunakan metode biasa, yakni membacakan ayat-ayat yang harus dihafal, biasanya setengah halaman dalam sehari dan setiap pekan. Namun ayahnya menyadari bahwa metode seperti itu memiliki dua persoalan. Pertama, ketidakmampuan Husein membaca Al Quran membuatnya sangat tergantung kepada ayahnya dalam mengulang-ulang ayat-ayat yang sudah dihafal Untuk menyelesaikan persoalan pertama, Husein mulai diajari membaca Al Quran , agar dia bisa mengecek sendiri hafalannya. Untuk menyelesaikan persoalan kedua, ayah Husein menciptakan metode sendiri untuk mengajarkan makna ayat-ayat Al Quran, yaitu dengan menggunakan isyarat tangan. Misalnya, kata Allah, tangan menunjuk ke atas, kata yuhibbu (mencintai) , tangan seperti memeluk sesuatu, dan kata sulh (berdamai), dua tangan saling berpegangan. Ayah Husein biasanya akan menceritakan makna suatu ayat secara keseluruhan dengan bahasa sederhana kepada Husein. Kemudian dia akan mengucapkan ayat itu sambil melakukan gerakan-gerakan tangan yang mengisyaratkan makna ayat. Metode ini sedemikian berpengaruhnya pada kemajuan Husein dalam menguasai ayat-ayat Al Quran sehingga dengan mudah dia mampu menerjemahkan ayat-ayat itu ke dalam bahasa Persia dan mampu menggunakan ayat-ayat itu dalam percakapan sehari-hari. Ayahanda Husein juga berpesan, bila orang tua menginginkan anaknya jadi pencinta Al Quran dan penghafal Al Quran, langkah pertama yang harus dilakukan adalah orang tua terlebih dahulu juga mencintai Al Quran dan rajin membacanya di rumah. Sumber

Kisah anak bergelar doktor & Penghafal Al-Qur’an Read More »

Apa Pahala Menghafal Al Qur’an ?

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Sesungguhnya orang yang menghafal Al-Qur’an dan mengamalkan yang ada di dalamnya, Allah akan memberikan pahala yang besar. Dia akan mendapatkan kemuliaan yang tinggi, hingga akan naik derajatnya di surga sesuai dengan apa yang dibaca dengan tartil dari Kitabullah. Telah diriwayatkan oleh Tirmizi, 2914 dan Abu Daud, 1464 dari Abdullah bin Amr dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda: يقال لصاحب القرآن اقرأ وارتق ورتل كما كنت ترتل في الدنيا فإن منزلتك عند آخر آية تقرأ بها (والحديث صححه الألباني في السلسلة الصحيحة، 5/281 ، برقم 2240) “Dikatakan kepada pemilik Al-Qur’an, bacalah dan mendakilah. Bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca secara tartil di dunia. Karena kedudukanmu di akhir ayat yang engkau baca.” (Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albany dalam As-silsilah As-Shahihah, 5/281 no. 2240) Beliau berkomentar, “Ketahuilah bahwa maksud perkataan ‘Pemilik Al-Qur’an’ adalah orang yang hafal di luar kepada, sesuai dengan sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam “Yang menjadi imam di suatu kaum adalah yang lebih banyak bacaannya terhadap Kitabullah.” Maksudnya yang paling banyak hafalannya. Maka keutamaan derajat di surga sesuai dengan hafalan di dunia. Bukan sesuai dengan bacaan dan memperbanyak bacaan sebagaimana orang-orang mengiranya. Di dalamnya ada keutamaan yang jelas bagi penghafal Al-Qur’an. Akan tetapi dengan syarat menghafalnya karena Allah semata. Bukan karena dunia, dirham dan dinar. Kalau tidak, maka Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Kebanyakan munafik dari ummatku adalah orang yang ahli membaca (Al-Qur’an).” Dalam hal keutamaan penghafal Al-Qur’an, terdapat riwayat dari Bukhari, no. 497 dari Aisyah dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda: مثل الذي يقرأ القرآن وهو حافظ له مع السفرة الكرام البررة ومثل الذي يقرأ وهو يتعاهده وهو عليه شديد فله أجران “Perumpamaan yang membaca Al-Qur’an sementara dia menghafalkannya bersama para Malaikat. Sedangkan perumpamaan yang membaca Al-Qur’an sementara dia menjaganya dengan sungguh-sungguha maka dia mendapatkan dua pahala.” Orang yang hafal Al-Qur’an mudah baginya untuk qiyamul lail, sehingga ia dapat memberikan syafaat di hari kiamat. Berdasarkan sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam: الصيام والقرآن يشفعان للعبد يوم القيامة يقول الصيام أي رب إني منعته الطعام والشهوات بالنهار فشفعني فيه يقول القرآن رب منعته النوم بالليل فشفعني فيه فيشفعان (رواه أحمد والطبراني والحاكم ، وصححه الألباني في صحيح الجامع برقم : 3882) “Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat bagi seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata, ‘Wahai Tuhanku sesungguhnya aku menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang hari, maka berikanlah syafaat kepadaku untuknya. Lalu Al-Qur’an berkata, ‘Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah menghalanginya dari tidur waktu malam hari, maka berikanlah syafaat kepadaku untuknya. Maka keduanya dapat memberikan syafaat.” (HR. Ahmad, Ath-Thabrani dan Hakim. Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 3882) Wallahu’lam Catatan; Terdapat hadits lemah terkait tentang keutamaan menghafal Al-Quran yaitu, “Penghafal Al-Qur’an ketika dia mengamalkan dan menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram, maka dia dapat memberikan syafaat sepuluh dari anggota keluarganya pada hari kiamat, dimana semuanya telah diharuskan masuk neraka.” (HR. Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman dari Jabir. Dilemahkan oleh Al-Albani dalam Kitab Dhaif Al-Jami). Sumber

Apa Pahala Menghafal Al Qur’an ? Read More »