June 2017

Ramadhan Bulan Pengampunan

Ramadhan dikenal sebagai Syahrul Ghufran (bulan penuh ampunan) karena pada bulan Ramadhan Allah SWT membukakan pintu pengampunan dan pembebasan dari api neraka.Rasulullah Saw. bersabda,“Sesungguhnya Allah mewajibkan puasa Ramadhan dan saya menyunnahkan bagi kalian shalat malamnya. Maka barangsiapa melaksanakan ibadah puasa dan shalat malamnya karena iman dan karena ingin mendapatkan pahala, niscaya dia keluar dari dosa-dosanya sebagaimana saat dia dilahirkan oleh ibundanya.” [HR. Nasa’i]Tidak ada manusia yang terbebas dari dosa, Allah SWT telah mensyariatkan faktor-faktor penyebab dosanya, agar hatinya selalu bergantung kepada Rabbnya, selalu menganggap dirinya sarat dengan kekurangan, senantiasa berintrospeksi diri, jauh dari sifat ujub (mengagumi diri sendiri), ghurur (terperdaya dengan amalan pribadi), dan kesombongan.Dosa-dosa banyak diampuni di bulan Ramadhan, karena bulan itu merupakan bulan rahmat, ampunan, pembebasan dari neraka, dan bulan untuk melakukan kebaikan.Di antara nama Allah Azza wa jalla  adalah al-Ghafur (Yang Maha Pengampun), dan di antara sifat-sifat-Nya adalah maghfirah (memberi ampunan). Sesungguhnya para hamba sangat membutuhkan ampunan Allah Azza wa jalla dari dosa-dosa mereka, dan mereka rentan terjerumus dalam kubangan dosa. Rasulullah Saw. bersabda: “Seandainya kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan melenyapkan kalian, dan Dia pasti akan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa, lalu mereka akan memohon ampun kepada Allah, lalu Dia akan mengampuni.” [HR. Muslim]Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Allah SWT bukakan pintu taubat baginya. Sehingga ia benar-benar menyesali kesalahannya, merasa hina dan rendah serta sangat membutuhkan ampunan Allah AWT. Dan keburukan yang pernah ia lakukan itu merupakan sebab dari rahmat Allah SWT baginya. Sampai-sampai setan akan berkata, “Duhai, seandainya aku dahulu membiarkannya. Andai dulu aku tidak menjerumuskannya ke dalam dosa sampai ia bertaubat dan mendapatkan rahmat Allah SWT.” Diriwayatkan bahwa seseorang berkata, “Sesungguhnya seorang hamba bisa jadi berbuat suatu dosa, tetapi dosa tersebut menyebabkannya masuk surga.” Orang-orang bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Dia menjawab, “Dia menjawab, “Dia berbuat suatu dosa, lalu dosa itu senantiasa terpampang dihadapannya. Dia khawatir, takut, menangis, menyesal dan merasa malu kepada Rabbnya, menundukkan kepala di hadapan-Nya dengan hati yang khusyu’. Maka dosa tersebut menjadi sebab kebahagiaan dan keberuntungan orang itu, sehingga dosa tersebut lebih bermanfaat baginya daripada ketaatan yang banyak.” Hal tersebut memotivasi kita untuk selalu ingat pentingnya bertaubat, “Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.” (QS. Al-Hadid [57] : 21)Dan ingatlah sabda Rasulullah Saw. “Sesungguhnya Allah SWT turun pada tiap malam ke langit dunia, hingga sepertiga malam yang terakhir, dan berfirman: Apakah ada orang yang meminta taubat hingga Aku berikan taubat kepadanya? Apakah ada yang meminta ampunan hingga Aku berikan ampunan kepadanya? Apakah ada orang yang meminta hingga Aku kabulkan permintaannya? Hingga datang fajar.” [HR. Muslim]

Ramadhan Bulan Pengampunan Read More »

Optimalkan Ibadah Ramadhan

  Ramadhan sudah selayaknya diisi dengan berbagai aktifitas yang terprogram dan terarah, agar buah ramadhan yang sangat mahal dapat dipetik untuk kehidupan selama dan pasca Ramadhan. Untuk mengoptimalkan ibadah-ibadah kita di bulan Ramadhan amalan-amalan apa sajakah yang harus kita lakukan? Rasulullah Saw. telah mengajarkan kepada umatnya dengan melakukan amalan-amalan Ramadhan., antara lain: 1. Tilawah Al-Qur’an Membaca Al-Qur’an merupakan transaski yang selalu menguntungkan, tidak akan pernah mengalami kerugian sepanjang  zaman. Sejak dulu para ulama mengistilahkan bulan Ramadhan dengan istilah “Syahrul Qur’an” (Bulan Al-Qur’an). Seorang Imam Ahlus sunnah Az-Zuhri pernah ditanya tentang amalan di bulan Ramadhan, lalu Beliau menjawab: “Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadhan nilainya sangat besar, begitupula dengan memberikan makanan untuk orang yang berbuka.’’Tentunya membaca Al-Qur’an sangat besar ganjaran dan nilainya, karena jika seseorang membaca satu huruf saja dari Al-Qur’an Allah  akan membalasnya dengan sepuluh kebaikan itu jika dikerjakan di luar bulan Ramadhan, lalu bagaimana jika membacanya di bulan Ramadhan? Sepertinya matematika rasio kita akan kelelahan menghitungnya.  “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugrahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, (QS. Fatir [35] : 29) Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fatir [35] : 30) 2. Qiyam RamadhanDi samping Ramadhan disebut syahrul shiyam juga disebut syahrul qiyam.  Banyak ayat ataupun Hadits yang menganjurkan untuk mengisi malam Ramadhan dengan qiyamullail (shalat malam) untuk mendekatkan diri pada Allah SWT berharap ampunan-Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw.“Barang siapa yang melakukan qiyamullail di bulan Ramadhan karena iman dan ikhlas dalam pelaksanaannya maka ia akan diampuni dosa-dosa sebelumnya (dan yang akan datang).” [HR. Bukhari dan Muslim] 3. Mamberi makan orang yang puasa dan infaqSalah satu amalan Ramadhan yang dilakukan Rasulullah Saw. ialah memberi ifthar (santapan berbuka puasa pada orang yang berpuasa). Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. “Barang siapa yang memberi ifthar kepada yang berpuasa maka ia akan mendapatkan pahala senilai pahala yang berpuasa itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpusa.”Dalam hal memberi ifthar dan shadaqah di bulan Ramadhan tidak saja terbatas untuk keperluan ifthar, melainkan untuk segala kebajikan. Rasulullah Saw. dikenal sebagai sosok dermawan dan kepedulian sosialnya menonjol, bahkan dalam hal ini digambarkan beliau lebih cepat dari angin. 4. I’tikafAmalan Ramadhan yang juga dilakukan oleh Rasulullah Saw. adalah beri’tikaf, yakni berdiam diri di masjid dengan niat beribadah pada Allah SWT, terutama sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Sebagaimana firman-Nya:“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu, mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan hawa nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, tetapi janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah [2] : 187) 5.  Lailatul Qadar Selama Ramadhan terdapat satu malam yang sangat populer, yaitu lailatul qadar, malam yang lebih berharga dari seribu bulan. Rasulullah Saw. tidak pernah melewatkan kesempatan untuk meraih lailatul qadar ini terutama malam-malam ganjil. Dalam hal ini Rasulullah Saw. bersabda: “Barang siapa yang shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan ikhlas pada Allah maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” [HR. Ahmad] 6. Umrah Umrah di bulan Ramadhan nilainya sama dengan ibadah haji atau haji bersama Rasulullah Saw. sebagaimana jawaban Rasulullah  pada Ummu Salamah yang bertanya masalah tersebut. Sabda Rasulullah Saw.“Apabila datang bulan Ramadhan maka berumrahlah, sebab umrah di bulan Ramadhan sama nilainya dengan haji atau sama dengan ibadah haji bersamaku.” [HR. Bukhari dan Muslim] 7. Zakat Fitrah “Zakat fitrah dibayar pada hari-hari terakhir Ramadhan. Zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh seluruh komponen umat islam, baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak.” [HR. Bukhari dan Ahmad]“Zakat fitrah ini dibayarkan dengan tujuan untuk mensucikan orang yang melaksanakan puasa dan untuk membantu kaum fakir miskin.” [HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah]

Optimalkan Ibadah Ramadhan Read More »

Empat Golongan yang Mendapat Keringanan Tidak Berpuasa

  Berpuasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib bagi setiap muslim yang berakal dan sudah baligh. Akan tetapi ada empat golongan yang mendapat keringanan untuk tidak berpuasa. Empat golongan apa sajakah yang mendapat keringanan tersebut? empat golongan tersebut adalah: 1. Orang sakit ketika sulit berpuasaUntuk orang sakit ada tiga kondisi:Kondisi pertama adalah apabila sakitnya ringan dan tidak berpengaruh apa-apa jika tetap berpuasa. Contohnya pilek dan perut keroncongan. Untuk kondisi seperti ini  tetap diharuskan untuk berpuas.Kondisi kedua adalah apabila sakitnya bisa bertambah parah atau akan menjadi lama sembuhnya dan menjadi berat jika berpuasa, namun hal ini tidak membahayakan. Untuk kondisi ini dianjurkan untuk tidak berpuasa dan dimakruhkan jika tetap ingin berpuasa.Kondisi ketiga adalah apabila tetap berpuasa akan menyusahkan dirinya bahkan akan bisa mengantarkan pada kematian. Untuk kondisi ini diharamkan untuk berpuasa. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala, “Dan janganlah kamu membunuh dirimu.” (QS. An-Nisa’ [4] : 29) 2. Orang yang bersafar ketika sulit berpuasaMusafir yang melakukan perjalanan jauh sehingga mendapatkan keringanan untuk meng-qoshor sholat dibolehkan untuk tidak berpuasa.Sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah [2] : 185) 3. Orang yang sudah tua renta dan dalam keadaan lemah, juga orang sakit yang tidak kunjung sembuhPara ulama sepakat bahwa orang tua yang tidak mampu berpuasa, boleh baginya untuk tidak berpuasa  dan tidak ada qodho baginya. Menurut mayoritas ulama, cukup bagi mereka untuk memberi fidyah yaitu memberi makan kepada orang miskin bagi setiap hari yang ditinggalkan. Pendapat mayoritas ulama inilah yang lebih kuat. Hal ini berdasarkan perintah Allah SWT,“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.” (QS. Al-Baqarah [2] : 184)Begitu pula orang sakit yang tak kunjung sembuh, dia disamakan dengan orang tua renta yang tidak mampu melakukan puasa, sehingga dia diharuskan mengeluarkan fidyah (memberi makan kepada orang miskin bagi setiap hari yang ditinggalkan). 4. Wanita hamil dan menyusuiDi antara kemudahan dalam syari’at islam adalah memberi keringanan kepada wanita hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa. Jika wanita hamil takut terhadap janin yang berada dalam kandungannya dan wanita menyusui takut terhadap bayi yang dia sapih, maka boleh baginya untuk tidak berpuasa. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. “Sesungguhnya Allah meringankan setengah shalat untuk musafir dan meringankan puasa bagi musafir, wanita hamil, dan menyusui.”Ada hal penting yang perlu diperhatikan, bahwa wanita hamil dan menyusui boleh tidak berpuasa jika memang ia merasa kepayahan, kesulitan, takut membahayakan dirinya dan anaknya. Al Jashshos rahimahullah mengatakan, ” Jika wanita hamil dan menyusui berpuasa, lalu dapat membahayakan diri, anak atau keduanya, maka pada kondisi ini lebih baik bagi keduanya untuk tidak berpuasa dan terlarang bagi keduanya untuk berpuasa. Akan tetapi, jika tidak membawa dampak bahaya apa-apa pada diri dan anak, maka lebih baik ia berpuasa, dan pada kondisi ini tidak boleh ia

Empat Golongan yang Mendapat Keringanan Tidak Berpuasa Read More »

Ramadhan Mulia dan Istimewa

Ramadhan adalah sebaik-baiknya bulan yang memiliki keistimewaan, dimana bulan Ramadhan adalah  bulan yang penuh ampunan dan rahmat dari Allah SWT. Semua amal ibadah yang dilakukan pada bulan ini akan mendapat balasan lebih banyak dan lebih baik.oleh karena itu, kita sangat dianjurkan untuk berbuat kebajikan di bulan ini. diantara kemuliaan dan keistimewaan bulan Ramadhan yakni: 1. Pitu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu pada bulan RamadhanRasulullah Saw. bersabda:“Telah datang bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.” [HR. Ahmad] 2. Do’a orang yang berpuasa mustajabRasulullah Saw. bersabda:“Ada tiga macam do’a yang mustajab, yaitu do’a orang yang sedang puasa, do’a orang yang teraniaya.” [HR. Baihaqi] 3. Puasa Ramadhan sebagai penebus dosa hingga datang bulan Ramadhan berikutnya Rasulullah Saw. bersabda:“Jarak antara shalat lima waktu, shalat jum’at dengan jum’at berikutnya, dan puasa Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantaranya, apabila tidak melakukan dosa besar.” [HR. Muslim] 4. Puasa Ramadhan bisa menebus dosa-dosa yang telah lewat, dengan syarat puasanya ikhlasRasulullah Saw. bersabda:“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” [HR. Bukhari dan Muslim] 5. Sedekah yang paling baik adalah pada bulan RamadhanRasulullah Saw. pernah ditanya: “Sedekah apakah yang paling mulia? Beliau menjawab: ‘Yaitu sedekah di bulan Ramadhan.” [HR. Tirmidzi]6. Orang yang menghidupkan (banyak beribadah) bulan Ramadhan dosa-dosanya diampuni Allah SWTRasulullah Saw. bersabda:“Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Alaah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” [HR. Bukhari dan Muslim]7. Barang siapa memberi buka orang yang puasa maka mendapat pahala sebanyak orang yang berpuasa tersebutRasulullah Saw. bersabda:“Barangsiapa memberi perbukaan (makanan atau minuman) kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut.” [HR. Ahmad]8. Puasa dan Al-Qur’an yang dibaca pada malam Ramadhan akan memberi syafaat kepada orang yang mengerjakannya kelak di hari kiamatRasulullah Saw. bersabda: “Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum di siang hari”, Al-Qur’an juga berkata: “Aku mencegahnya dari tidur di malam hari, maka kami mohon syafaat buat dia.” Beliau bersabda: “Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat.” [HR. Ahmad]9. Melaksanakan Umrah pada bulan Ramdhan mendapat pahala seperti melakukan ibadah HajiRasulullah Saw. bersabda:“Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan sama dengan pahala haji.” [HR. Bukhari]

Ramadhan Mulia dan Istimewa Read More »