September 2019

Allah Yang Maha Penyayang

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ  Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (Q.S Al-Baqarah : 163) Banyak sekali ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan betapa Allah sangat mencintai hamba-hambaNya. Bahkan saat hambaNya melakukan sebuah perbuatan dosa kemudian die mendekati Allah dan memohon ampunan dari segala dosa yang sudah dilakukan, Allah akan selalu mengampuninya. Bandingkan dengan kita, saat saudara atau teman kita melakukan sebuah kesalahan kepada kita kemudian meminta maaf, belum tentukita memaafkan teman kita tersebut bukan? Tapi Allah tidak seperti itu kawan, Dia selalu menyayangi para hambaNya yang bertaubat. Sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat An-Nisa Ayat 110  وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا  Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S An-Nisa :110) Selain mengampuni dosa yang sudah diperbuat, banyak bentuk kasih sayang Allah kepada jita sebagai hambaNya. Antara lain : 1.      Memberikan Kehidupan Bentuk rasa sayang Allah kepada manusia yakni memberikan kehidupan dalam bentuk sebaik-baiknya. Sebagai mana firman Allah dalam surat At-Tin ayat 4 لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (Q.S At-Tin :4) Bahkan penciptaan manusia awalnya mendapat keraguan dari para malaikat, namun Allah lebih mengetahui dibandingkan para malaikatnya. Dalam surat Al-Baqarah ayat 30 Allah berfirman  وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. — Surat Al-Baqarah Ayat 30 2.      Menjamin Rezeki Manusia seringkali khawatir bagaimana rezeki yang akan dia dapatkan, namun Allah sudah menjamin rezeki mereka sebagai bentuk sayang Allah kepada para hambaNya. Dalam Suat Al-Isra’ ayat 70 Allah berfirman : ۞ وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Q.S Al-Isra’:70) 3.      Memberikan kenikmatan dunia Manusia acapkali terlalu fokus terhadap nikmat-nikmat yang telah Allah berikan sampai lupa bahwa Allahlah yang memberikan semua kenikmatan yang tak terhingga tersebut. Dalam Surat An-Nahl Ayat 18 Allah berfirman  وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 4.      Mengabulkan Doa Setiap doa yang kita panjatkan Insyaallah Allah akan senantiasa mengabulkannya, sesuai dengan Firman Allah Surat Ghafir ayat 60 yang berbunyi وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. (Q.S Ghafir:60) 5.      Pintu taubat terbuka lebar Allah Azza wa Jalla Yang Maha Penyayang lagi Yang Maha Penerima Taubat selalu membuka pintu taubat kepada para hambaNya yang sudah melakukan berbagai macam kesalahan dan dosa sesuai dengan Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat At-Taubah ayat 104:  أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?. (Q.S At-Taubah:104)

Allah Yang Maha Penyayang Read More »

Sebab Tertolaknya Sebuah Doa

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ”Doa adalah ibadah.” (HR. Tirmidzi no. 2969. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani) Doa merupakan salah satu ibadah. Doa sendiri merupakan bukti bahwa kita sebagai umatNya merupakan makhluk yang lemah, yang senantiasa mengharapkan pertolongan dari Allah SWT. Dengan memasarhakan sepenuhnya atas segala kehendak dari sang Khaliq, doa juga merupakan senjata umat Islam untuk mengharap RidhoNya. Allah senantiasa mengabulkan segala doa yang dipanjatkan oleh para hambaNya. Sesuai dengan Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 186 yang berbunyi وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q.S. Al-Baqarah:186) Namun, meskipun Allah menjamin akan mengabulkan segala doa yang kita panjatkan. Ada beberapa hal yang membuat doa kita tidak diijabahi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala 1.      Sebab Haram masuk kedalam tubuh/pakaian yang dipakai Ketika ada sesuatu yang haram masuk kedalam tubuh kita atau melekat di tubuh kita maka itu akan membuat doa kita menjadi tertolak. Sesuai hadist Rasulullah sebagai berikut أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لا يُقبَلَ إِلا طَيِّباً وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ اْلمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ اْلمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحاً إِنِّي بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاء يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِاْلحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ ؟ “Wahai manusia, sesungguhnya Allah ta’ala adalah Maha Baik, tidak menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada para Rasul. Allah ta’ala berfirman : “Hai Rasul-Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih” (QS. Al-Mu’minuun : 51). Dan Allah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu” (QS. Al-Baqarah : 172). Kemudian Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menceritakan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu lalu menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berkata,”Ya Rabb..ya Rabb…”, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya dari yang haram, dicukupi dari yang haram, maka bagaimana mungkin dikabulkan doanya?” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 1015]. 2.      Tergesa-gesa dan tidak khusuk saat berdoa Dalam melakukan ibadah apapun khusuk menjadi sebuah keharusan, ia beribadah dengan sangat fokus yang hanya mengharap Ridho Allah, yang diingatnya hanya Allah bukan hal yang lain. Allah sendiri tidak akan mengabulkan doa hambaNya yang tidak khusuk saat berdoa. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : ادْعُوْا اللهَ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِاْلإِجَابَةِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ لا يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاهٍ “Berdoalah kepada Allah dan kamu yakin akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa orang yang hatinya lalai dan tidak khusyu’ “ [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 3479 dan Al-Hakim no. 1817; hasan lighairihi]. Tidak khusuk saja Allah tidak mengijabah doanya apalagi tergesa-gesa? Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : يُسْتَجَابُ لأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُوْلُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِيْ “Dikabulkan doa seseorang dari kalian selama ia tidak buru-buru,(dimana) ia berkata : ”Aku sudah berdoa namun belum dikabulkan doaku” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 5981 dan Muslim no. 2735]. 3.      Gemar bermaksiat Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa doa yang bermanfaat untuk orang tua adalah do’a anak sholeh sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam : Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu menuturkan bahwa , Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ Apabila manusia meninggal dunia, maka terputus amalnya kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya. [HR. Muslim: 3084] Maka tentunya kesholehan seseorang itu mempengaruhi terkabulnya doa’ sebagaimana kemaksiatannya akan menghalangi doa’nya Seorang penyair berkata : “Bagaimana mungkin kita mengharap terkabulnya doa, sedangkan kita sudah menutup jalannya dengan dosa dan maksiat”. 4.      Berdoa yang isinya perbuatan dosa Dari Jabir -radhiallahu anhu- dia berkata: Saya mendengar Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda: مَا مِنْ أَحَدٍ يَدْعُو بِدُعَاءٍ إِلَّا آتَاهُ اللَّهُ مَا سَأَلَ أَوْ كَفَّ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهُ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ “Tidaklah seseorang berdoa dengan sebuah doa melainkan Allah memberikan kepadanya apa yang dia minta atau menolak keburukan darinya yang semisalnya, selama dia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau pemutusan hubungan kekerabatan.” (HR. At-Tirmizi no. 3573 dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 5637) 5.      Syirik kepada Allah Syirik dalam berdoa adalah kesalahan yang paling fatal. Karena ia meminta kepada selain Allah, Rabb yang tiada sekutu baginya. Jelas ini tidak saja menjadi sebab tertolaknya sebuah doa, lebih dari itu ia termasuk perbuatan syirik. وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ “Janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)

Sebab Tertolaknya Sebuah Doa Read More »

Semangat Tahun Baru Hijriyah

Segala puji bagi Allah pemilik segala Kenikmatan dan Anugerah, Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita nanti syafaatnya di yaumul akhir nanti. Alhamdulillah kita masih diberikan kenikmatan dari Allah SWT berjumpa kembali di tahun yang baru tahun Hijriyah. Artinya kita masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk berubah menjadi pribadi muslim yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk menjadi pribadi muslim yang lebih baik, cuma kita sendiri yang bisa melakukannya. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman: ]إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ[ “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka” (TQS. Ar-Ra’d [13]: 11). Dalam ayat tersebut secara gamblang Allah menjelaskan bahwa Dia tidak dapat merubah suatu kaum, melainkan kaum itu sendiri yang mengubah dalam diri mereka. Termasuk diri kita sendiri, diri kitalah yang harus berusaha untuk melakukannya tentu saja perubahan disini yakni perubahan kearah yang lebih baik. Spirit tahun baru hijriyah ini baiknya digunakan sebagai momentum untuk membuat resolusi membuat diri kita menjadi pribadi muslim yang baik. Dan memang melakukan perubahan terhadiap diri kita bukan sesuatu yang mudah.Namun, Allah akan selal melindungi hambaNya. Dalam sebuag hadist Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan manusia maka Allah akan melindunginya dari beban gangguan manusia.” (HR Ad-Dailami) Dengan semangat tahun baru Hijriyah, ada beberapa hal yang dapat menguatkan semangat dan langkah kita untuk berubah: Pertama, Memohon Hidayah atau petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta’ala Dalam surat Maryam ayat 76 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman وَيَزِيدُ اللَّهُ الَّذِينَ اهْتَدَوْا هُدًى ۗ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ مَرَدًّا “Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.” (Q.S Maryam :76) Hidayah atau petunjuk dari Allah SWT merupakan anugerah yang tak terhingga, tidak setiap orang selalu mendapatkan Hidayah dari Allah SWT. Maka sebagai hambaNya yang sedang berusaha menjadi baik, hendaknyalah selalu berdoa meminta hidayah dari Allah SWT. Bahkan Rasulullah sendiri tidak dapat memberi hidayah kepada pamannya. اِنَّكَ لَا تَهْدِيْ مَنْ اَحْبَبْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ Artinya: Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.(Q.S Al-Qasas :56). Yang Kedua Istiqomah Acapkali kita semangat pada saat awal-awal yang kemudian malah semakin loyo di langkah kemudian. Maka sebagai seorang Muslim ketika kita bertekad untuk berubah menjadi lebih baik lagi, kita mesti istiqomah dalam menjalankannya. Dalam surat Hud ayat 112 Allah berfirman : فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ “Maka istiqamahlah kamu (Muhammad) di jalan yang benar, sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan juga kepada orang yang bertaubat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Hud: 112) Dalam ayat lain Allah juga berfirman إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ * نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ * نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ “Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka tetap istiqamah, maka para malaikat akan turun kepada mereka (seraya berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati, dan bergembiralah kamu dengan balasan surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (30) Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. Di dalam surga itu kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan apa yang kamu minta. (31) Sebagai penghormatan (bagimu) dari Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (32).” (Q.S Fusshilat: 30-32). Dengan semangat tahun baru hijriyah ini semoga kita menjadi pribadi Muslim yang baik dan taat kepada segala perintah dan menjauhi segala larangan dari Allah SWT.

Semangat Tahun Baru Hijriyah Read More »