October 2024

Shadaqah dengan Kata-Kata: Amal Kebaikan Lewat Ucapan

Shadaqah dengan kata-kata adalah bentuk sedekah non-materi yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa setiap bentuk kebaikan yang dilakukan seorang Muslim, termasuk dengan lisan, dihitung sebagai shadaqah. Kata-kata baik yang diucapkan dengan niat tulus dapat memberikan manfaat besar bagi orang lain, baik dalam bentuk nasehat, dukungan moral, maupun ungkapan yang menghibur. Ucapan ini tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga memperkuat ikatan sosial, meningkatkan ukhuwah Islamiyah, dan menciptakan perdamaian dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: “Perkataan yang baik adalah shadaqah.” (HR. Bukhari dan Muslim) Hadis ini menegaskan bahwa kata-kata yang baik dapat mendatangkan pahala layaknya shadaqah harta, karena ucapan baik bisa menjadi sumber kebahagiaan dan kebaikan bagi orang lain. Contoh Shadaqah dengan Kata-Kata Keutamaan Shadaqah dengan Kata-Kata Cara Mempraktikkan Shadaqah dengan Kata-Kata Kesimpulan Shadaqah dengan kata-kata adalah salah satu cara mudah untuk mendapatkan pahala dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata yang baik, seperti memberi salam, nasihat bijak, atau sekadar ucapan yang menghibur, memiliki dampak besar bagi orang lain dan bisa menjadi amal kebaikan yang terus mengalir. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk selalu menjaga lisan dan menyebarkan kebaikan melalui ucapan, karena setiap kata yang diucapkan dengan niat yang tulus bisa menjadi shadaqah yang mendatangkan pahala berlimpah.

Shadaqah dengan Kata-Kata: Amal Kebaikan Lewat Ucapan Read More »

Shadaqah dalam Bentuk Ibadah: Amal Dengan Pahala Berlipat

Shadaqah dalam bentuk ibadah adalah amal kebaikan yang dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah dan memberikan manfaat bagi diri sendiri serta orang lain. Islam mengajarkan bahwa setiap bentuk ibadah yang dilakukan dengan ikhlas dan memberikan dampak positif, baik secara spiritual maupun sosial, termasuk dalam kategori shadaqah. Perbuatan ibadah yang dianggap sebagai shadaqah tidak hanya terbatas pada pemberian materi, tetapi mencakup berbagai bentuk amal ibadah yang mendatangkan pahala dan manfaat yang luas. Contoh-Contoh Shadaqah dalam Bentuk Ibadah Keutamaan Shadaqah dalam Bentuk Ibadah Shadaqah dalam bentuk ibadah memiliki beberapa keutamaan yang tidak hanya memberikan manfaat kepada diri sendiri, tetapi juga kepada masyarakat luas: Kesimpulan Shadaqah dalam bentuk ibadah adalah amal kebaikan yang dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah dan memberikan manfaat kepada orang lain. Ibadah seperti shalat, puasa, haji, membaca Al-Qur’an, menuntut ilmu, dan berzikir tidak hanya membawa pahala bagi pelakunya, tetapi juga menjadi bentuk shadaqah yang mendatangkan kebaikan bagi sesama. Dengan niat yang ikhlas, ibadah ini dapat menjadi ladang pahala yang berkelanjutan, memberikan dampak spiritual dan sosial yang positif.

Shadaqah dalam Bentuk Ibadah: Amal Dengan Pahala Berlipat Read More »

Shadaqah dengan Perbuatan Baik: Amal Sederhana, Pahala Besar

Shadaqah dengan perbuatan baik adalah salah satu bentuk sedekah yang diajarkan dalam Islam, di mana amal tidak terbatas pada pemberian materi atau harta benda, melainkan juga mencakup segala tindakan kebaikan. Islam menganjurkan umatnya untuk senantiasa berbuat baik dalam segala aspek kehidupan, karena setiap perbuatan baik yang dilakukan dengan niat ikhlas demi Allah akan dinilai sebagai shadaqah dan mendatangkan pahala. Hadis Nabi Muhammad SAW menguatkan hal ini: “Setiap perbuatan baik adalah shadaqah.” (HR. Bukhari dan Muslim) Hadis ini menunjukkan bahwa shadaqah bukan hanya berupa pemberian materi, tetapi juga setiap tindakan yang membawa manfaat dan kebaikan bagi orang lain. Pengertian Shadaqah dengan Perbuatan Baik Shadaqah dengan perbuatan baik adalah segala bentuk amal atau kebaikan yang dilakukan untuk membantu, mendukung, atau memberikan manfaat kepada orang lain, tanpa harus melibatkan harta benda. Tindakan kecil seperti menolong sesama, memberikan senyuman, atau mengucapkan kata-kata baik juga termasuk dalam kategori shadaqah. Tindakan-tindakan ini mungkin terlihat sederhana, namun dalam pandangan Islam, perbuatan baik yang dilakukan dengan niat yang tulus memiliki nilai besar di sisi Allah SWT. Contoh-Contoh Shadaqah dengan Perbuatan Baik Berikut adalah berbagai contoh shadaqah dengan perbuatan baik yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari: Keutamaan Shadaqah dengan Perbuatan Baik Shadaqah dengan perbuatan baik memiliki sejumlah keutamaan dalam Islam, di antaranya: Cara Mempraktikkan Shadaqah dengan Perbuatan Baik Ada berbagai cara untuk mempraktikkan shadaqah dengan perbuatan baik, di antaranya: Kesimpulan Shadaqah dengan perbuatan baik adalah salah satu amal yang sangat mudah dilakukan namun memiliki pahala yang besar di sisi Allah SWT. Setiap kebaikan, baik berupa bantuan fisik, kata-kata yang baik, atau tindakan kecil seperti menyingkirkan halangan di jalan, dihitung sebagai shadaqah yang membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Islam mendorong umatnya untuk selalu berbuat baik dalam setiap kesempatan, karena setiap perbuatan baik, betapapun kecilnya, akan mendatangkan pahala yang berkelanjutan.

Shadaqah dengan Perbuatan Baik: Amal Sederhana, Pahala Besar Read More »

Shadaqah Ilmu: Amal yang Terus Mengalir Pahalanya

Shadaqah ilmu adalah salah satu bentuk amal dalam Islam yang memiliki nilai besar, di mana seseorang memberikan atau menyebarkan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain. Ilmu yang diajarkan dan dimanfaatkan oleh orang lain akan terus memberikan pahala kepada pemberi ilmu tersebut, bahkan setelah ia meninggal dunia. Shadaqah ilmu termasuk dalam tiga amal yang pahalanya tidak terputus meski seseorang telah meninggal, seperti yang disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW: “Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang saleh.” (HR. Muslim) Ilmu yang bermanfaat akan terus menjadi sumber pahala yang abadi selama ilmu tersebut dipraktikkan dan membawa manfaat bagi kehidupan orang lain. Pengertian Shadaqah Ilmu Shadaqah ilmu adalah bentuk sedekah yang berupa penyampaian atau pengajaran ilmu yang bermanfaat kepada orang lain. Ilmu yang disebarkan dapat berupa pengetahuan agama maupun pengetahuan dunia yang dapat membantu seseorang dalam kehidupannya. Selama ilmu tersebut dimanfaatkan, maka pahala akan terus mengalir kepada orang yang mengajarkan atau menyebarkannya. Shadaqah ilmu tidak terbatas pada formalitas pengajaran di sekolah atau lembaga pendidikan, melainkan bisa dalam bentuk nasihat, diskusi, atau berbagi pengalaman yang memberikan wawasan dan pemahaman kepada orang lain. Jenis-Jenis Shadaqah Ilmu Shadaqah ilmu dapat berupa berbagai bentuk, baik dalam lingkungan formal maupun non-formal, seperti: Keutamaan Shadaqah Ilmu Memiliki sejumlah keutamaan yang menjadikannya amal yang sangat mulia dalam Islam, di antaranya: Cara Menyebarkan Ilmu sebagai Shadaqah Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyebarkan ilmu sebagai bentuk shadaqah, di antaranya: Kesimpulan Shadaqah ilmu adalah salah satu amal yang sangat dianjurkan dalam Islam karena pahalanya yang terus mengalir selama ilmu yang diajarkan masih digunakan dan dimanfaatkan oleh orang lain. Dengan berbagi ilmu, seseorang tidak hanya memperkaya kehidupan orang lain, tetapi juga memastikan bahwa amalnya terus memberikan manfaat meskipun ia telah meninggal dunia. Ilmu yang bermanfaat adalah investasi akhirat yang abadi, yang memberikan dampak jangka panjang baik bagi individu maupun masyarakat.

Shadaqah Ilmu: Amal yang Terus Mengalir Pahalanya Read More »

Shadaqah Jariyah: Amal yang Pahalanya Terus Mengalir

Shadaqah jariyah merupakan salah satu bentuk sedekah yang pahalanya terus mengalir meskipun orang yang bersedekah telah meninggal dunia. Ini adalah amal yang memberikan manfaat jangka panjang kepada banyak orang, sehingga pahala dari amal tersebut tidak terputus. Dalam Islam, dipandang sebagai amal terbaik karena terus memberikan kebaikan kepada umat manusia dan makhluk lainnya. Pengertian Shadaqah Jariyah Kata “jariyah” berasal dari bahasa Arab yang berarti “mengalir”. Shadaqah jariyah adalah sedekah yang manfaatnya terus dirasakan oleh orang lain dalam waktu yang lama. Ini berbeda dengan sedekah biasa yang pahalanya terbatas pada satu waktu atau satu tindakan. Contohnya, membangun sumur di desa yang kekurangan air atau mendirikan masjid untuk tempat ibadah. Hadis Rasulullah SAW menyebutkan bahwa amal jariyah ini akan terus memberikan pahala kepada orang yang melakukannya bahkan setelah kematiannya: “Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim) Contoh-Contoh Shadaqah Jariyah Manfaat Shadaqah Jariyah Cara Memulai Shadaqah Jariyah Untuk memulai shadaqah jariyah, seseorang tidak harus menunggu untuk memiliki kekayaan besar. Bahkan, amal kecil yang dilakukan dengan ikhlas dapat memberikan manfaat besar. Beberapa cara untuk memulai shadaqah jariyah meliputi: Kesimpulan Shadaqah jariyah merupakan salah satu cara paling efektif untuk mendapatkan pahala yang abadi. Dalam hidup ini, kita tidak pernah tahu kapan ajal menjemput. Oleh karena itu, melakukan shadaqah jariyah adalah bentuk investasi amal yang akan terus memberikan manfaat dan pahala, bahkan setelah kita meninggal. Melalui tindakan kecil atau besar, shadaqah jariyah memungkinkan kita untuk terus berbuat baik di dunia ini dan mendapatkan ganjaran di akhirat. “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” — Hadis Nabi Muhammad SAW

Shadaqah Jariyah: Amal yang Pahalanya Terus Mengalir Read More »

Wakaf Mu’aqqot: Pengertian, Ketentuan, dan Manfaatnya

Wakaf mu’aqqot adalah salah satu jenis wakaf yang memiliki batasan waktu tertentu. Berbeda dengan wakaf muabbad yang bersifat abadi, wakaf mu’aqqot bersifat sementara dan berakhir setelah jangka waktu yang telah ditentukan oleh wakif (pemberi wakaf). Setelah masa wakaf selesai, harta wakaf dapat dikembalikan kepada wakif atau diperlakukan sesuai kesepakatan awal. Wakaf mu’aqqot menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan amal namun memiliki komitmen waktu yang terbatas. Wakaf jenis ini juga fleksibel dalam penggunaannya karena dapat direncanakan untuk kebutuhan jangka pendek atau menengah. Pengertian Wakaf Mu’aqqot Wakaf yang diberikan oleh wakif untuk dimanfaatkan dalam jangka waktu tertentu, dengan ketentuan bahwa setelah waktu yang disepakati berakhir, harta tersebut dapat dikembalikan kepada wakif atau dikelola sesuai dengan ketentuan lain yang telah disetujui sebelumnya. Jenis wakaf ini memungkinkan fleksibilitas dalam penggunaan harta wakaf. Misalnya seseorang menghibahkan sebuah gedung untuk dijadikan sekolah selama 10 tahun. Setelah 10 tahun, bangunan tersebut dapat dikembalikan kepada pemiliknya atau nasibnya dapat ditentukan berdasarkan kontrak. Ketentuan Wakaf Mu’aqqot Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan: Contoh Implementasi Wakaf Mu’aqqot Berikut adalah beberapa contoh penerapannya yang bisa ditemukan dalam praktik sehari-hari: Manfaat Wakaf Mu’aqqot Memberikan sejumlah manfaat yang signifikan, terutama karena sifatnya yang fleksibel dan lebih terjangkau dibandingkan dengan wakaf abadi. Beberapa manfaat dari wakaf mu’aqqot antara lain: Tantangan dalam Pengelolaan Wakaf Mu’aqqot Memiliki sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan, terutama dalam hal pengelolaan dan pemeliharaan aset yang diwakafkan, antara lain: Kesimpulan Wakaf mu’aqqot adalah jenis wakaf yang fleksibel dan bersifat sementara, dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Wakaf ini memberikan peluang bagi umat Islam untuk berpartisipasi dalam amal jariyah tanpa harus melepaskan asetnya secara permanen. Meskipun manfaatnya terbatas pada jangka waktu tertentu, wakaf mu’aqqot tetap memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan sementara. Dengan pengelolaan yang baik dan pemahaman yang tepat, wakaf mu’aqqot bisa menjadi solusi inovatif dalam pemberdayaan harta wakaf dan pengelolaan aset umat.

Wakaf Mu’aqqot: Pengertian, Ketentuan, dan Manfaatnya Read More »

Wakaf Muabbad: Pengertian, Ketentuan, dan Manfaatnya

Wakaf muabbad merupakan salah satu jenis wakaf yang paling dikenal dalam Islam. Kata “muabbad” berasal dari bahasa Arab yang berarti “abadi” atau “selamanya”. Wakaf muabbad adalah wakaf yang bersifat permanen di mana harta benda yang diwakafkan tidak boleh dijual, diwariskan, atau dialihkan kepemilikannya. Manfaat dari wakaf ini akan terus dinikmati oleh penerima manfaat sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh wakif (pemberi wakaf). Pengertian Wakaf Muabbad Wakaf mu’abbad adalah salah satu bentuk wakaf dimana harta yang dihibahkan disimpan untuk selama-lamanya dan harta tersebut tidak dapat diambil kembali dari wakifnya, dijual atau diwariskan. Harta wakaf diserahkan untuk dimanfaatkan terus-menerus untuk kepentingan masyarakat, termasuk fasilitas umum, pelayanan sosial, dan keperluan keagamaan. Contoh yang umum dijumpai meliputi: Ketentuan Wakaf Muabbad Beberapa ketentuan yang harus dipahami: Manfaat Wakaf Muabbad Memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, baik dalam hal pembangunan infrastruktur sosial maupun dalam pemenuhan kebutuhan ibadah. Berikut beberapa manfaat utama : Tantangan dalam Pengelolaan Meskipun wakaf muabbad memiliki potensi besar dalam mendukung pembangunan sosial dan ekonomi, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam pengelolaannya, antara lain: Kesimpulan Wakaf Mu’abad merupakan salah satu instrumen penting ekonomi Islam yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Karena sifatnya yang abadi, memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun institusi sosial, mendukung pendidikan, menyediakan layanan kesehatan, dan mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi. Bagi umat Islam, wakaf juga merupakan bidang filantropi yang pahalanya terus mengalir selama masyarakat merasakan manfaat wakaf. Pengelolaan Nazhir yang baik dan profesional sangat penting guna memaksimalkan potensi Wakaf Mu’abad dan memberikan dampak positif bagi pembangunan umat.

Wakaf Muabbad: Pengertian, Ketentuan, dan Manfaatnya Read More »

Wakaf Produktif: Konsep, Manfaat, dalam Pembangunan Ekonomi Umat

Wakaf produktif adalah salah satu bentuk inovasi dalam pengelolaan wakaf yang bertujuan untuk memberdayakan harta sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi secara berkelanjutan. Harta yang diwakafkan tidak hanya dimanfaatkan secara langsung, tetapi dikelola dan diinvestasikan agar menghasilkan keuntungan yang nantinya digunakan untuk kepentingan umat. Konsep ini memainkan peran penting dalam pengembangan ekonomi Islam modern dan pembangunan sosial di masyarakat. Pengertian Wakaf Produktif Wakaf produktif adalah wakaf di mana aset wakaf, baik dalam bentuk benda bergerak maupun tidak bergerak, tidak hanya digunakan secara langsung oleh penerima manfaat, tetapi diolah atau diinvestasikan agar menghasilkan keuntungan atau pendapatan yang berkelanjutan. Hasil dari pengelolaan harta wakaf ini kemudian disalurkan untuk kepentingan sosial, keagamaan, pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan sesuai dengan niat wakif (pemberi wakaf). Contoh: Skema dan Bentuk Pengelolaan Wakaf Produktif Biasanya dikelola oleh nazhir, yaitu individu, lembaga, atau badan yang ditunjuk untuk mengelola dan mengembangkan harta wakaf. Nazhir bertanggung jawab atas pengelolaan harta wakaf secara amanah dan profesional agar dapat memberikan manfaat yang maksimal. Ada beberapa bentuk pengelolaan yang umum dilakukan, di antaranya: Manfaat Wakaf Produktif Menawarkan beberapa manfaat besar bagi umat Islam dan masyarakat secara umum, yaitu: Tantangan dalam Pengelolaan Wakaf Produktif Meskipun konsep wakaf produktif sangat potensial, ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengelolaannya, antara lain: Kesimpulan Wakaf produktif adalah solusi yang sangat potensial dalam membangun kemandirian ekonomi umat dan menciptakan kesejahteraan sosial yang berkelanjutan. Dengan pengelolaan yang baik, dapat menjadi salah satu instrumen penting dalam mendukung pembangunan sosial, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi umat Islam. Implementasi yang tepat dan pengelolaan yang profesional dapat mengoptimalkan manfaat wakaf, sehingga tidak hanya bermanfaat bagi generasi saat ini, tetapi juga bagi generasi yang akan datang.

Wakaf Produktif: Konsep, Manfaat, dalam Pembangunan Ekonomi Umat Read More »

Zakat Peternakan: Pengertian, Ketentuan, dan Cara Menghitungnya

Zakat peternakan merupakan salah satu jenis zakat mal yang diwajibkan kepada pemilik hewan ternak apabila telah memenuhi syarat tertentu. Hewan yang termasuk dalam zakat peternakan adalah unta, sapi (termasuk kerbau), dan kambing/domba. Zakat peternakan bertujuan untuk menyucikan harta dan membantu kaum fakir miskin dengan sebagian dari hasil ternak yang dimiliki. Syarat Zakat Peternakan Tidak semua peternakan wajib dikenai zakat. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar ternak dikenai zakat, yaitu: Ketentuan Zakat Peternakan Setelah syarat-syarat di atas terpenuhi, berikut adalah ketentuan dalam pengeluaran zakat berdasarkan jenis hewan ternak: 1. Zakat Unta Dan seterusnya, dengan besaran zakat yang terus bertambah seiring dengan jumlah unta yang dimiliki. 2. Zakat Sapi/Kerbau Semakin banyak jumlah sapi, maka semakin besar juga zakat yang harus dikeluarkan. 3. Zakat Kambing/Domba Untuk setiap tambahan 100 ekor kambing setelah 300 ekor, zakat yang dikeluarkan bertambah 1 ekor kambing. Cara Menghitung Zakat Peternakan Sebagai contoh: Kesimpulan Zakat Ternak tidak hanya menjadi kewajiban bagi pemilik ternak saja, namun juga merupakan bentuk kontribusi sosial yang penting dalam Islam. Dengan membayar Zakat, umat Islam membantu mereka yang membutuhkan dan menyucikan harta mereka yang tidak diberkati. Selain itu, zakat peternakan juga membantu mencapai kesejahteraan sosial dan pemerataan ekonomi. Zakat ternak mencerminkan keadilan dan tanggung jawab sosial. Oleh karena itu, sangat penting bagi para peternak untuk memahami dan menunaikan zakat ini sesuai ajaran Islam.

Zakat Peternakan: Pengertian, Ketentuan, dan Cara Menghitungnya Read More »

Zakat Emas dan Perak: Kewajiban dan Ketentuannya dalam Islam

Zakat emas dan perak merupakan salah satu jenis zakat yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang memiliki harta berupa emas atau perak dalam jumlah tertentu. Zakat ini tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga memiliki dampak sosial yang besar, terutama dalam membantu mereka yang membutuhkan. Artikel ini akan membahas pengertian, syarat, cara menghitung, serta manfaatnya. Pengertian Zakat emas dan perak adalah zakat yang dikenakan atas harta berupa emas dan perak yang telah dimiliki selama satu tahun penuh (haul) dan mencapai batas minimum yang dikenakan zakat (nisab). Zakat ini dikenakan yang disimpan sebagai tabungan, perhiasan, atau aset investasi. Dasar Hukum Dasar hukum terdapat dalam Al-Qur’an dan hadis. Allah SWT berfirman: “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak serta tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka beritahukan kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih.” (QS. At-Taubah: 34) Hadis Nabi Muhammad SAW juga menyebutkan kewajiban zakat emas dan perak bagi mereka yang memiliki harta dalam jumlah tertentu. Syarat Zakat Emas dan Perak Untuk menunaikannya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi: Cara Menghitung Berikut cara menghitungnya: Contoh: Jika seseorang memiliki 100 gram emas, zakat yang harus dikeluarkan adalah 2.5% dari 100 gram, yaitu 2.5 gram emas. Zakat Emas yang Dijadikan Perhiasan Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai penggunaan zakat emas untuk perhiasan.Sebagian ulama berpendapat jika perhiasan emas yang dipakai sehari-hari tidak mencapai nisab, maka tidak perlu zakat. Namun, Anda tetap wajib membayar zakat meskipun perhiasan tersebut hanya disimpan atau digunakan sesekali saja. Manfaat Zakat Emas dan Perak Berbagai manfaat, antara lain: Kesimpulan Zakat emas atau perak merupakan kewajiban penting bagi seluruh umat Islam yang memiliki sejumlah harta berupa emas atau perak. Zakat tidak hanya sekedar bentuk ketaatan kepada Allah SWT tetapi juga berperan penting dalam menciptakan kesejahteraan dan keadilan sosial dalam masyarakat. Dengan mencapainya, kita tidak hanya bisa mensucikan harta kita, tapi juga membantu mereka yang membutuhkan dan menikmati keridhaan Allah SWT. Mari kita penuhi kewajiban zakat ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan demi kebaikan bersama.

Zakat Emas dan Perak: Kewajiban dan Ketentuannya dalam Islam Read More »