Artikel

Tanggung Jawab: Pengertian dan Pentingnya dalam Kehidupan

Tanggung jawab merupakan salah satu nilai penting yang harus dimiliki setiap individu dalam menjalani kehidupan, baik dalam konteks pribadi, keluarga, masyarakat, maupun pekerjaan. Secara sederhana, tanggungjawab dapat diartikan sebagai kesadaran untuk memenuhi kewajiban atau tugas yang telah diberikan, serta menerima konsekuensi dari setiap tindakan yang diambil. Pengertian TanggungJawab Tanggungjawab berasal dari kata “tanggung” yang berarti menanggung, memikul, atau menerima sesuatu, dan “jawab” yang berarti memberikan reaksi atau tanggapan. Dengan demikian, tanggungjawab dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk memikul beban serta memberikan tanggapan atau hasil dari tindakan yang telah dilakukan. Dalam konteks yang lebih luas, bertanggung jawab dapat dibagi menjadi dua kategori utama: Jenis-Jenis TanggungJawab Pentingnya TanggungJawab Memiliki rasa tanggungjawab sangat penting dalam setiap aspek kehidupan karena beberapa alasan berikut: Cara Menumbuhkan Rasa TanggungJawab Untuk mengembangkan sikap tanggungjawab, beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain: Kesimpulan Tanggungjawab adalah salah satu fondasi terpenting untuk membangun kehidupan yang bermakna dan sukses. Mengambil tanggungjawab tidak hanya membangun kepercayaan dengan orang lain, namun juga membantu menciptakan lingkungan yang harmonis dan produktif. Oleh karena itu, menanamkan rasa tanggungjawab sejak dini sangat penting untuk perkembangan diri dan kesuksesan dimasa depan.

Tanggung Jawab: Pengertian dan Pentingnya dalam Kehidupan Read More »

Dana Sosial: Pentingnya dalam Pembangunan Masyarakat

Bantuan sosial adalah alokasi dana finansial yang ditujukan untuk mendukung masyarakat yang rentan atau kurang beruntung. Sumber dana ini bisa berasal dari pemerintah, LSM, individu, atau perusahaan. Dalam konteks pembangunan, bantuan sosial memiliki peran krusial dalam mengatasi isu-isu seperti kemiskinan, kesehatan, pendidikan, dan kesenjangan ekonomi. Artikel ini akan membahas peran strategis serta dampak positif dari bantuan sosial bagi masyarakat. Konsep bantuan sosial telah ada sejak lama dalam bentuk filantropi, zakat, dan bentuk bantuan lainnya. Di masyarakat modern, bantuan sosial sering kali diatur oleh kebijakan pemerintah dan organisasi sosial guna mendistribusikan kesejahteraan dengan lebih adil serta membangun solidaritas sosial, di mana mereka yang lebih mampu membantu yang kurang beruntung. Sumber Dana Sosial Peran Dana Sosial dalam Masyarakat Tantangan dalam Pengelolaan Dana Sosial Solusi untuk Efektivitas Dana Sosial Penutup Dana sosial adalah salah satu instrumen penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi rentan. Dengan pengelolaan yang baik, transparan, dan berfokus pada pemberdayaan, dana sosial dapat efektif mengatasi masalah sosial seperti kemiskinan, akses pendidikan, dan kesenjangan ekonomi, serta membawa perubahan positif melalui partisipasi aktif berbagai pihak.

Dana Sosial: Pentingnya dalam Pembangunan Masyarakat Read More »

Faktor Penyebab Kemiskinan

Faktor Penyebab Kemiskinan: Memahami Akar Masalah untuk Mencari Solusi Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang paling mendesak di seluruh dunia. Menurut data Bank Dunia, miliaran orang masih hidup di bawah garis kemiskinan, yang berdampak pada kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Untuk mengatasi kemiskinan secara efektif, penting untuk memahami faktor-faktor penyebabnya. Artikel ini akan menguraikan berbagai penyebab kemiskinan yang sering terjadi di masyarakat, serta dampaknya terhadap individu dan komunitas. Kemiskinan tidak hanya terkait dengan kurangnya pendapatan, tetapi juga melibatkan akses terbatas terhadap pendidikan, kesehatan, dan sumber daya lainnya. Penyebab kemiskinan bersifat multidimensional dan dapat bervariasi antara satu negara dengan negara lainnya. Oleh karena itu, memahami faktor-faktor penyebabnya sangat penting untuk merancang solusi yang efektif. Pembahasan Penutup Kemiskinan adalah masalah yang kompleks dengan berbagai faktor penyebab yang saling terkait. Untuk mengatasi kemiskinan secara efektif, pendekatan yang holistik dan terintegrasi diperlukan. Ini mencakup peningkatan akses pendidikan, penciptaan lapangan kerja yang layak, perbaikan layanan kesehatan, dan penguatan infrastruktur. Dengan memahami akar permasalahan kemiskinan, kita dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk memberantas kemiskinan dan menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera.

Faktor Penyebab Kemiskinan Read More »

Permasalahan Sosial: Tantangan dan Solusi di Masyarakat Modern

Permasalahan sosial adalah isu-isu yang muncul dalam masyarakat yang dapat mempengaruhi kehidupan individu maupun kelompok. Isu-isu ini sering kali kompleks dan saling terkait, serta memerlukan perhatian dan tindakan dari berbagai pihak untuk menyelesaikannya. Artikel ini akan membahas beberapa permasalahan sosial yang umum terjadi di masyarakat modern, dampaknya, serta solusi yang dapat diambil untuk mengatasinya. Masyarakat modern dihadapkan pada berbagai tantangan yang muncul akibat perubahan sosial, ekonomi, dan budaya. Globalisasi, kemajuan teknologi, dan urbanisasi telah mengubah cara hidup masyarakat, namun juga menciptakan permasalahan baru. Isu-isu seperti kemiskinan, ketidakadilan sosial, diskriminasi, dan kekerasan menjadi semakin nyata dan mendesak untuk diatasi. Pembahasan Penutup Permasalahan sosial adalah tantangan yang kompleks dan memerlukan kolaborasi dari semua elemen masyarakat, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan individu. Mencari solusi yang efektif untuk isu-isu ini membutuhkan pendekatan yang holistik dan inklusif. Dengan kesadaran, pendidikan, dan tindakan nyata, kita dapat bersama-sama menciptakan masyarakat yang lebih adil, aman, dan sejahtera bagi semua.

Permasalahan Sosial: Tantangan dan Solusi di Masyarakat Modern Read More »

Berbagi Sesama Muslim: Kekuatan Solidaritas dalam Islam

Berbagi Sesama Muslim: Kekuatan Solidaritas dalam Islam Salah satu ajaran penting dalam Islam adalah kepedulian terhadap sesama, terutama kepada saudara-saudara seiman. Dalam hal ini, Islam menekankan pentingnya berbagi dan saling tolong-menolong di antara umat Muslim, baik dalam bentuk harta, ilmu, maupun dukungan moral. Lebih dari itu, berbagi sesama Muslim bukan hanya menunjukkan rasa empati, tetapi juga merupakan perwujudan dari akhlak mulia yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa alasan mengapa berbagi sesama Muslim sangat penting dalam kehidupan umat Islam. 1. Perintah dari Allah SWT Berbagi dan tolong-menolong sesama Muslim merupakan bagian dari perintah Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Maidah: 2) Ayat ini menegaskan pentingnya bekerja sama dan saling membantu dalam melakukan kebaikan. Berbagi sesama Muslim adalah salah satu bentuk pelaksanaan perintah Allah untuk senantiasa berada dalam kebaikan dan ketakwaan. 2. Menyucikan Harta dan Diri Islam mengajarkan bahwa berbagi, baik dalam bentuk zakat, sedekah, atau infak, merupakan cara untuk menyucikan harta yang dimiliki. Selain itu, dengan berbagi, seseorang menunjukkan rasa syukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah dan membagikannya kepada yang membutuhkan. Allah SWT berfirman: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka…” (QS. At-Taubah: 103). Lebih jauh lagi, berbagi sesama Muslim juga dapat menjadi sarana untuk membersihkan diri dari sifat tamak dan egois, serta mendekatkan diri kepada Allah. 3. Membangun Solidaritas Umat Selain itu, berbagi juga memberikan manfaat lain yang tidak kalah penting. Misalnya, aksi saling membantu dapat meningkatkan rasa saling percaya di antara individu, yang pada akhirnya memperkuat hubungan sosial. Di sisi lain, berbagi juga dapat mendorong terciptanya sikap saling peduli dan empati, yang menjadi pondasi utama bagi kehidupan bermasyarakat yang harmonis. Lebih jauh lagi, semangat kebersamaan ini bisa memperluas dampak positif bagi kesejahteraan umat secara keseluruhan, karena semakin banyak orang yang mendapatkan manfaat dari tindakan-tindakan kebaikan tersebut. 4. Mendapatkan Keberkahan dalam Hidup Salah satu keutamaan berbagi adalah mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: “Harta tidak akan berkurang karena sedekah.” (HR. Muslim) Dengan berbagi, Allah menjanjikan keberkahan yang melimpah baik di dunia maupun di akhirat. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin merasakan kebahagiaan, ketenangan, dan rezeki yang tidak disangka-sangka sebagai balasan atas kebaikan yang kita berikan kepada orang lain. 5. Mengurangi Ketimpangan Sosial Berbagi sesama Muslim juga berfungsi untuk mengurangi ketimpangan sosial dalam masyarakat. Melalui hal ini, yang kaya membantu yang miskin, yang kuat membantu yang lemah. Hal ini sejalan dengan tujuan zakat, yang merupakan salah satu rukun Islam, yaitu untuk membersihkan harta dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Allah SWT berfirman: “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (QS. Adz-Dzariyat: 19). Oleh karena itu, dengan berbagi, kita berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera, di mana setiap individu mendapatkan hak dan kesempatan yang sama. 6. Menjadi Bukti Keimanan Rasulullah SAW menekankan bahwa kepedulian terhadap sesama Muslim adalah salah satu tanda keimanan. Sebagai contoh, dalam sebuah hadits, beliau bersabda: “Tidaklah beriman seseorang di antara kamu hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari). Hadits ini dengan jelas mengajarkan bahwa keimanan seseorang tidak sempurna jika ia tidak memiliki rasa kasih sayang dan kepedulian terhadap saudara Muslimnya. Oleh karena itu, berbagi dan membantu sesama adalah bukti nyata dari keimanan dan cinta kasih yang ditanamkan oleh Islam. 7. Menginspirasi Kebaikan di Masyarakat Berbagi tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada penerima, tetapi juga dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan kebaikan yang sama. Dengan melihat contoh orang yang suka berbagi dan peduli terhadap sesama, masyarakat akan lebih terdorong untuk berbuat baik dan menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh kasih sayang. Kesimpulan Berbagi sesama Muslim merupakan bagian penting dari ajaran Islam yang mendukung terciptanya masyarakat yang adil, sejahtera, dan penuh dengan kasih sayang. Dengan berbagi, kita tidak hanya membantu meringankan beban saudara kita, tetapi juga mendapatkan pahala, keberkahan, dan ridha Allah SWT. Mari jadikan berbagi sebagai kebiasaan sehari-hari dan bentuk nyata dari keimanan kita kepada Allah SWT dan kepedulian kita terhadap sesama.

Berbagi Sesama Muslim: Kekuatan Solidaritas dalam Islam Read More »

Pendidikan Berkualitas: Bagi Masyarakat Membutuhkan

Pendidikan merupakan hak dasar setiap orang dan salah satu pilar utama pembangunan sosial dan ekonomi suatu negara. Namun demikian, tantangan untuk menyediakan pendidikan berkualitas bagi masyarakat kurang mampu masih menjadi permasalahan di banyak belahan dunia, termasuk Indonesia. Berikut ini adalah beberapa aspek penting terkait kualitas pendidikan bagi masyarakat miskin. Pertama, Akses yang adil Salah satu permasalahan utama masyarakat miskin adalah akses terhadap pendidikan. Di banyak daerah terpencil, pendidikan terbatas akibat kondisi sekolah yang tidak memadai, kekurangan guru, dan lokasi yang sulit dijangkau. Oleh karena itu, pemerintah dan swasta perlu berupaya memastikan semua anak memiliki akses yang sama. Banyak proyek, termasuk pembangunan sekolah di daerah terpencil, penting untuk meningkatkan akses bagi masyarakat yang membutuhkan. Selanjutnya, Kurikulum yang relevan dalam meningkatkan mutu pendidikan Kurikulum juga harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang berbeda. Di daerah yang bergantung pada pertanian, kurikulum akan lebih kuat jika mencakup pelajaran tentang pertanian berkelanjutan dan keterampilan praktis. Dengan menggunakan pengetahuan yang mereka peroleh untuk meningkatkan kehidupan mereka. Kemudian, Peran teknologi dalam pendidikan Kemajuan Teknologi membuka peluang besar untuk meningkatkan mutu, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil, aksesnya terbatas. E-learning atau pembelajaran online menjadi salah satu solusi yang bisa dilakukan. Dengan teknologi, siswa di daerah yang sulit dijangkau tetap dapat mengakses guru terbaik melalui video pembelajaran, buku digital. Namun tantangan terbesar dalam penerapan teknologi tersebut adalah infrastruktur dan akses Internet. Proyek-proyek seperti penyediaan internet gratis untuk sekolah-sekolah di daerah terpencil dan pengembangan program pendidikan yang fleksibel merupakan hal yang penting. Selain itu Berkolaborasi dengan sektor swasta dan lembaga swadaya masyarakat Untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada mereka yang membutuhkan bukanlah tanggung jawab pemerintah semata. Kerjasama dengan berbagai kelompok, termasuk sektor swasta dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) sangat diperlukan. Banyak perusahaan mempunyai program tanggung jawab sosial (CSR) yang fokus pada pembelajaran, seperti pemberian beasiswa, pembangunan sekolah, atau pelatihan. Organisasi non-pemerintah juga memainkan peran penting dalam mengidentifikasi permasalahan saat ini dan menawarkan solusi inovatif. Contohnya, organisasi relawan yang mengajarkan keterampilan kepada generasi muda di daerah tertinggal agar mereka dapat bekerja atau berwirausaha. Selanjutnya, Dukungan emosional dan finansial Banyak anak dari keluarga miskin putus sekolah bukan karena ketidakmampuan, namun karena tekanan ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, program pembelajaran yang efektif juga harus mempertimbangkan dukungan psikologis dan finansial. Beasiswa dan dukungan psikologis penting untuk membantu anak-anak kurang beruntung terus belajar dan menyelesaikan pendidikan. Kesimpulan Pendidikan berkualitas bagi mereka yang membutuhkan merupakan investasi jangka panjang yang diperlukan di semua negara. Tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk keluar dari kemiskinan dan membangun dunia yang lebih baik. Dengan mempertemukan berbagai pihak pemerintah, swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat lokal semua pihak dapat berkontribusi dalam menciptakan sistem pendidikan yang berkelanjutan.

Pendidikan Berkualitas: Bagi Masyarakat Membutuhkan Read More »

Kiat Mudah Menghafal Al-Qur’an

Menghafal Al-Qur’an merupakan salah satu ibadah yang kelak akan menolong seorang muslim saat dihari akhir nanti. Selain itu, menghafal Al-Qur’an juga merupakan salah satu ciri orang yang berilmu. Dalam surat Al-Ankabut ayat 49 Allah berfirman: بَلْ هُوَ آَيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآَيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ “Bahkan, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata, yang ada di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu.” (QS. al-Ankabut: 49). Banyak sekali faidah dari menghafal Al-Qur’an, salah satunya orang tua penghafal Al-Qur’an akan mendapatkan cahaya mahkota di Akherat nanti. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, من قرأ القرآن وتعلَّم وعمل به أُلبس والداه يوم القيامة تاجاً من نور ضوؤه مثل ضوء الشمس ، ويكسى والداه حلتين لا تقوم لهما الدنيا فيقولان : بم كسينا هذا ؟ فيقال : بأخذ ولدكما القرآن Siapa yang menghafal al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan al-Quran.” (HR. Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani). Banyak orang berfikir menghafal Al-Qur’an itu sesuatu yang sulit. Namun nyatanya justru mudah menghafal Al-Qur’an. Berikut 7 langkah mudah menghafal Al-Qur’an antara lain : 1. Menghafal dari Satu Cetakan Mushaf Ketika ingin lancar menghafal Al-Quran, pastikan kamu menggunakan satu cetakan mushaf yang sama. Hal ini agar kamu tidak bingung ketika mulai menggunakan cetakan berbeda yang nantinya membuat metodemu kacau karena ukuran ayatnya pun akan berbeda. Selain cetakan yang sama, gunakan Al-Qur’an yang lebih mudah dibaca. Kamu bisa membeli Al-Qur’an dari cetakan-cetakan yang terkenal lalu konsisten menggunakan mushaf tersebut. 2. Tidak Menghafal Banyak Sekaligus Allah tidak menyukai orang yang melakukan segala sesuatu dengan berlebihan. Begitu pula saat menghafal Al-Quran. Jangan paksakan diri kamu untuk menghafal Al-Qur’an dalam jumlah yang banyak sekaligus karena cara tersebut bukanlah cara yang efektif. Cara menghafal Al-Quran sedikit demi sedikit secara konsisten jauh lebih baik daripada menghafal banyak sekaligus. 3. Menyetorkan Hafalan di Hadapan Qori yang Lebih Mahir Ketika kamu mulai merasa berhasil menghafal satu ayat, surat, maupun juz, segera setorkan kepada seseorang yang memiliki bacaan bagus dan faham ilmu tajwid seperti imam-imam masjid ataupun guru tahfiz yang dekat dengan rumahmu. Hanya karena kamu sudah hafal, tidak berarti bacaanmu sudah tepat dan bagus. Oleh karena itu, kamu akan mengetahui kesalahan yang mungkin terjadi dan bisa segera dikoreksi jika disetorkan di hadapan Qori yang lebih mahir. 4. Baca Berulang-Ulang Seperti seorang murid yang akan menghadapi ujian sekolah, menghafal Al-Quran dengan cara membaca berulang-ulang juga merupakan metode yang tepat untuk cepat menghafal. Kesungguhan dalam membaca ayat Al-Quran secara berulang-ulang akan mempercepat proses dalam menghafal. Semakin sering kamu mengulangi satu ayat, akan lebih mudah ayat tersebut lengket di ingatanmu. 5. Mengutamakan Durasi Cara menghafal Al-Quran selanjutnya adalah dengan mengutamakan durasi hafalan. Berkomitmenlah pada durasi kamu biasa menghafal, bukan pada jumlah ayat yang harus dihafal. Jika kamu biasanya menghafal selama dua jam setiap hari, lakukan secara konsisten dengan dua jam tersebut sehingga tidak memberi tekanan kepada otak yang harus menghafal terlalu lama. 6. Mengulangi Hafalan Setiap Waktu Sholat Selain mengatur durasi hafalan, mengulangi hafalan sebelum atau sesudah waktu sholat dapat kamu lakukan untuk menambah daya hafalan. Kamu dapat sisihkan waktu minimal 15 menit. Selain itu, mengulangi hafalan setiap waktu sholat juga bisa membantu kamu melaksanakan sholat tepat pada waktunya. 7. Menghafal Untuk Setia, Bukan Untuk Khatam Saat datang niat untuk menghafal Al-Quran, lakukanlah untuk setia dengan wahyu Allah SWT daripada hanya untuk sekedar khatam. Sehingga, setelah berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz, kamu tidak meninggalkan Al-Qur’an dan tetap semangat mengulang hafalan. Seperti itulah cara menghafal Al-Quran dengan cepat dan tepat agar tidak mudah lupa. Semoga dengan menghafal Al-Quran, kamu dapat memperoleh syafaat Al-Quran yang tiada duanya. Selamat mencoba.

Kiat Mudah Menghafal Al-Qur’an Read More »

Syarat Diterimanya Syahadat

Syahadatain memiliki makna beritikad dan berikrar bahwasanya tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengakui secara lahir batin bahwa Nabi Muhammad adalah hamba Allah dan RasulNya yang diutus kepada manusia sevara keseluruhan, sehingga sebagai seorang muuslim memiliki konsekuensi untk mengamalkan, mentaati perintahNya serta menjauhi laranganNya dan tidak mempersekutukan Allah. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 21 dan 22 Allah berfirman يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ ٱعۡبُدُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمۡ وَٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ (٢١) ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلۡأَرۡضَ فِرَشً۬ا وَٱلسَّمَآءَ بِنَآءً۬ وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً۬ فَأَخۡرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٲتِ رِزۡقً۬ا لَّكُمۡ‌ۖ فَلَا تَجۡعَلُواْ لِلَّهِ أَندَادً۬ا وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ (٢٢) Artinya: “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. (21) Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air [hujan] dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah [5] padahal kamu mengetahui”. (22). (Q.S. Al-Baqarah [2]: 21-22). Kemudian ditegaskan pula dalam Hadist Rasulullah yang berbunyi بني الإسلام على خمس: شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله، وإقام الصلاة، وإيتاء الزكاة، وصوم رمضان، وحج البيت “Islam dibangun di atas lima perkara: (1) Syahadat bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan benar selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah; (2) Menegakkan shalat; (3) Menunaikan zakat; (4) Puasa di bulan Ramadhan; dan (5) Berhaji ke Baitullah.” (HR. Al-Bukhari no.8 dan Muslim no. 16). Layaknya ibadah lain yang memiliki syarat agar diterima ibadahnya, dalam syahadat pun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh setiap muslim agar diterima syahadatnya. Antara lain : 1.      Ilmu Yang Menghilangkan Kejahilan Makna disini adalah bahwa kita memahami makna dan maksud atas apa yang telah ditetapkan dan dilarang,serta menafikan ketidaktahuan dengan hal tersebut. Allah Ta’ala berfirman, فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu.” (QS. Muhammad, 47 : 19) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ “Barangsiapa mati dalam keadaan mengetahui bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah, maka dia akan masuk surga.” (HR. Muslim) 2.      Keyakinan Yang Menghilangkan Keraguan Setiap muslim yang mengucapkan kalimat syahadat memiliki keyakinan dengan apa yang terkandung didalamnya secara pasti tanpa ada keraguan sedikitpun. seorang yang beriman kepada Allah dan RasulNya tidak pernah ragu-ragu atas segala perintah yang telah Allah dan RasulNya perintahkan. Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 15 إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ “Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. Al-Hujurat, 49: 15) 3.      Keikhlasan Yang Menghilangkan Kesyirikan Ikhlas disini maksudnya memurnikan segala amal niat dengan sebenarnya dari segala hal bentuk yang mempersekutukan Allah. Allah Ta’ala berfirman: أَلا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ “Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.” (QS Az-Zumar:3) 4.      Kejujuran Yang Menghilangkan Kedustaan Saat mengucapkan syahadat dengan jujur dari hati dan lisan tanpa ada kedustaan sedikitpun yang terkandung didalamnya. Allah Ta’ala berfirman, وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ “Di antara manusia ada yang mengatakan: ‘Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian’, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.” (QS. Al-Baqarah, 2 : 8-9) Dalam sebuah Hadist shahih Rasulullah menegaskan tentang hal ini, Beliau bersabda: ما من أحد يشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا عبده ورسوله صدقا من قلبه إلا حرمه الله على النار “Tidak seorang pun yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya secara jujur dari hatinya melainkan Allah akan haramkan dirinya dari neraka.” (HR. Bukhori & Muslim) 5.      Kepatuhan Yang Menghilangkan Penolakan Syahadat memiliki konsekuensi dalam segala aspek kehidupan seorang muslim. ketika seorang mulim bersyahadat maka ia harus patuh terhadap segala syariat Allah Ta’ala serta tunduk dan berserah diri kepadaNya. Allah Ta’ala berfirman, وَمَنْ يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ “Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.” (QS. Luqman, 31: 22)

Syarat Diterimanya Syahadat Read More »

Menundukan Pandangan

Mata merupakan jendela dunia. Mata sendiri merupakan anugerah yang Allah berikan kepada setiap manusia. Dengan mata kita bisa menikmati indahnya alam semesta ciptaan Allah. Selain itu ia menjadi pintu apakah untuk melihat hal positif ataupun negatif. Apabila digunakan hal baik akan mendapatkan Ridho dari Allah sedangkan bila negative maka adzab Allah sungguh pedih. Dalam Al-Quran Allah memerintahkan hambaNya yang beriman untuk menjaga pandangannya karena itu suci bagi mereka. Hal ini sesuai dengan surat An-Nur ayat 30 yang berbunyi : قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ ”Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’” (QS. An-Nur [24] : 30) Fadilah menjaga pandangan Di zaman saat ini rasanya sulit sekali untuk kita menjaga pandangan dari sesuatu yang haram untuk dilihat. Bagaimana tidak saat keluar rumah kita disuguhkan pandangan yang haram belum ditambah lewat ponsel ataupun gadget yang kita punya juga tak bisa terlepas dari hal haram yang kita lihat. Meskipun begitu, seberapapun sulitnya menjaga pandangan kita mesti tetap melakukannya. Selain merupakan perintah dari Allah langsung, menjaga pandangan kita dari sesuatu yang haram akan mendatangkan ganjaran pahala yang besar bagi kita. Hal ini seperti yang disabdakan oleh Rasulullah dalam hadistnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, اضْمَنُوا لِي سِتًّا مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَضْمَنْ لَكُمُ الْجَنَّةَ: اصْدُقُوا إِذَا حَدَّثْتُمْ، وَأَوْفُوا إِذَا وَعَدْتُمْ، وَأَدُّوا إِذَا اؤْتُمِنْتُمْ، وَاحْفَظُوا فُرُوجَكُمْ، وَغُضُّوا أَبْصَارَكُمْ، وَكُفُّوا أَيْدِيَكُمْ ”Jaminlah aku dengan enam perkara, dan aku akan menjamin kalian dengan surga: jujurlah (jangan berdusta) jika kalian berbicara; tepatilah jika kalian berjanji; tunaikanlah jika kalian dipercaya (jangan berkhianat); peliharalah kemaluan kalian; tahanlah pandangan kalian; dan tahanlah kedua tangan kalian.” (HR. Ahmad no. 22757. Dinilai hasan lighairihi oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth) Saat kita sanggup menahan pandangan dari sesuatu yang haram tidak tanggung-tanggung jaminan yang akan kita dapatkan.  Hal ini sebanding dengan beratnya kita menjaga pandangan mata kita dari sesuatu yang haram. Efek negatif tidak menjaga pandangan Ketika kita tidak bisa menjaga pandangan dari sesuatu yang haram, maka akan lebih dekat kepada zina. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi :  كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَا، مُدْرِكٌ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ، فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ، وَالْأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الِاسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلَامُ، وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا، وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ ”Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak keturunan Adam bagiannya dari zina. Dia mengetahui yang demikian tanpa dipungkiri. Mata bisa berzina, dan zinanya adalah pandangan (yang diharamkan). Zina kedua telinga adalah mendengar (yang diharamkan). Lidah (lisan) bisa berzina, dan zinanya adalah perkataan (yang diharamkan). Tangan bisa berzina, dan zinanya adalah memegang (yang diharamkan). Kaki bisa berzina, dan zinanya adalah ayunan langkah (ke tempat yang haram). Hati itu bisa berkeinginan dan berangan-angan. Sedangkan kemaluan membenarkan yang demikian itu atau mendustakannya.” (HR. Bukhari no. 6243 dan Muslim no. 2657. Lafadz hadits di atas milik Muslim).

Menundukan Pandangan Read More »