Artikel

Menjaga Semangat Menghafal Al quran

Bina Insan Sahabat AL Qur’an – Teman-teman pastinya senang juga kan ya kalau semangat hafalan tetap terjaga sehingga rutinitas hafalan menggapai kualitas yang memadai. hafalan ibarat seekorf unta yang lehernya diikiat, begitupula dengan hafalan kita, kalau kita tidak mampu menjaga, memegang hafalan itu maka sepreti untu yang mudah lepas dari ikatanya. Maka dari itu dibutuhkan keistiqomahan untuk slalu menjaga dengacara yang mudah dan menyenangnkan,silahkan anda carfi cara yang sesuai dengan hati dan jiwa anda, slah satunya adalah memalui artikel dibawah ini. Ada beberapa yang harus kita perhatikan agar semangat menghafal kita tetap terjaga (berdasar pengalaman pribadi) : 1. Tuliskan target hafal al quran Misalkan kita ingin hafal al quran selama lima tahun, empat tahun, atau berapa tahun sesuai target kita, maka diusahakan jangan hanya berangan-angan saja. Tuliskan, dan tempatkan di tempat kita bisa melihatnya setiap hari. Tulisan itu akan selalu membekas di dalam mata dan hati kita. Buat diri kita merasa malu jika tidak hafalan karena tiap hari membaca tulisan itu. Contoh tulisan target : MISI BESARKU : HAFAL AL QURAN LIMA TAHUN MULAI DARI SEKARANG! TAHUN 2017 HARUS SUDAH HAFAL!!! 2. Membuat jadwal menghafal Karena sudah punya target, maka harus ada usaha nyata untuk menghafal. Misalkan lima tahun kita target hafal. jumlah ayat = 6666 ayat lima tahun =365 hari X 5 =1825 hari maka hafalan per harinya minimal = 6666 ayat : 1825 = 3,65= 4 ayat Nah, jika target lima tahun hafal, maka minimal per hari harus hafal 4 ayat. Per minggu minimal 28 ayat. untuk jadwalnya, kita bisa pilih, misalkan sebelum subuh selama satu jam, atau sehabis shalat maghrib selama setengah jam…tergantung waktu kita…yang penting kita mengalokasikannya setiap hari. 3. Bergabung pada komunitas tahfidzul quran Bergabung dengan komunitas tahfidz sangat diperlukan lho. Tak harus yang formal. Contoh kecil saja kita bisa mengajak teman-teman kita yang punya visi sama untuk membuat lingkaran tahfidz lalu mengundang seorang hafidz atau hafidzoh sebagai pembimbingnya. Ini dilakukan sebagai wadah setoran hafalan kita, agar tetap terjaga. Dan, dengan berkumpul dengan orang yang memiliki semangat menghafal al quran, insya Allah ini menjaga semangat kita dalam menghafal. Malu juga kan ya kalau teman-teman kita sekomunitas nambah hafalan tapi kita tidak? 4. Tidak banyak bergurau yang tidak penting 5. Banyak berdoa Mudah-mudahan Allah memberkahi setiap langkah kita dalam menghafal al quran. Mudah-mudahan Allah menjadikan kita bagian dari keluarga-Nya. Sumber

Menjaga Semangat Menghafal Al quran Read More »

Kisah anak bergelar doktor & Penghafal Al-Qur’an

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Seorang anak Iran bernama Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i, yang mulai belajar Al Quran pada usia 2 tahun, dan berhasil hafal 30 juz dalam usia 5 tahun! Pada usia sebelia itu dia tidak hanya mampu menghafal seluruh isi Al Quran, tapi juga mampu menerjemahkan arti setiap ayat ke dalam bahasa ibunya (Persia), memahami makna ayat-ayat tersebut, dan bisa menggunakan ayat-ayat itu dalam percakapan sehari-hari. Bahkan dia mampu mengetahui dengan pasti di halaman berapa letak suatu ayat, dan di baris ke berapa, di kiri atau di sebelah kanan halaman Al Quran. Dia mampu secara berurutan menyebutkan ayat-ayat pertama dari setiap halaman Al Quran, atau menyebutkan ayat-ayat dalam satu halaman secara terbalik, mulai dari ayat terakhir ke ayat pertama (hal 18). Yang lebih mengagumkan lagi, di usia 7 tahun Husein berhasil meraih gelar doktor honoris causaHijaz College Islamic University, Inggris dari , pada Februari 1998. Menurut Mahdi, Husein memiliki kemampuan di atas rata-rata, dan setiap anak bisa saja dididik untuk memiliki kemampuan seperti Husein. Namun, tentu saja, prakondisi dan kondisinya haruslah lengkap. Misalnya, sejak sebelum masa kehamilan, kedua orang tua Husein sudah mulai menghafal Al Quran. Selama masa kehamilan dan menyusui, ibunda Husein juga teratur membacakan ayat-ayat suci untuk putranya. Dan sejak kecil Husein sudah dibesarkan dalam lingkungan yang cinta Al Quran. Metode ataupun pendidikan yang digunakan sang ayah Husein dapat pula diterapkan pada putra-putri kita, Yuuk kita simak… Husein sejak kecil selalu diajak ibunya untuk menghadiri kelas-kelas Al Quran. Meskipun di kelas-kelas itu Husein hanya duduk mendengarkan, namun ternyata dia menyerap isi pelajaran. Pada usia 2 tahun 4 bulan, Husein sudah menghafal juz ke-30 (juz amma) secara otodidak, hasil dari rutinitasnya dalam mengikuti aktivitas ibunya yang menjadi penghafal dan pengajar Al Quran, serta aktivitas kakak-kakaknya dalam mengulang-ulang hafalan mereka. Melihat bakat istimewa Husein, ayahnya, Sayyid Muhammad Mahdi Tabataba’i, pun secara serius mengajarkan hafalan Al Quran juz ke-29. Setelah Husein berhasil menghafal juz ke-29, dia mulai diajari hafalan juz pertama oleh ayahnya. Awalnya, sang ayah menggunakan metode biasa, yakni membacakan ayat-ayat yang harus dihafal, biasanya setengah halaman dalam sehari dan setiap pekan. Namun ayahnya menyadari bahwa metode seperti itu memiliki dua persoalan. Pertama, ketidakmampuan Husein membaca Al Quran membuatnya sangat tergantung kepada ayahnya dalam mengulang-ulang ayat-ayat yang sudah dihafal Untuk menyelesaikan persoalan pertama, Husein mulai diajari membaca Al Quran , agar dia bisa mengecek sendiri hafalannya. Untuk menyelesaikan persoalan kedua, ayah Husein menciptakan metode sendiri untuk mengajarkan makna ayat-ayat Al Quran, yaitu dengan menggunakan isyarat tangan. Misalnya, kata Allah, tangan menunjuk ke atas, kata yuhibbu (mencintai) , tangan seperti memeluk sesuatu, dan kata sulh (berdamai), dua tangan saling berpegangan. Ayah Husein biasanya akan menceritakan makna suatu ayat secara keseluruhan dengan bahasa sederhana kepada Husein. Kemudian dia akan mengucapkan ayat itu sambil melakukan gerakan-gerakan tangan yang mengisyaratkan makna ayat. Metode ini sedemikian berpengaruhnya pada kemajuan Husein dalam menguasai ayat-ayat Al Quran sehingga dengan mudah dia mampu menerjemahkan ayat-ayat itu ke dalam bahasa Persia dan mampu menggunakan ayat-ayat itu dalam percakapan sehari-hari. Ayahanda Husein juga berpesan, bila orang tua menginginkan anaknya jadi pencinta Al Quran dan penghafal Al Quran, langkah pertama yang harus dilakukan adalah orang tua terlebih dahulu juga mencintai Al Quran dan rajin membacanya di rumah. Sumber

Kisah anak bergelar doktor & Penghafal Al-Qur’an Read More »

Apa Pahala Menghafal Al Qur’an ?

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Sesungguhnya orang yang menghafal Al-Qur’an dan mengamalkan yang ada di dalamnya, Allah akan memberikan pahala yang besar. Dia akan mendapatkan kemuliaan yang tinggi, hingga akan naik derajatnya di surga sesuai dengan apa yang dibaca dengan tartil dari Kitabullah. Telah diriwayatkan oleh Tirmizi, 2914 dan Abu Daud, 1464 dari Abdullah bin Amr dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda: يقال لصاحب القرآن اقرأ وارتق ورتل كما كنت ترتل في الدنيا فإن منزلتك عند آخر آية تقرأ بها (والحديث صححه الألباني في السلسلة الصحيحة، 5/281 ، برقم 2240) “Dikatakan kepada pemilik Al-Qur’an, bacalah dan mendakilah. Bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca secara tartil di dunia. Karena kedudukanmu di akhir ayat yang engkau baca.” (Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albany dalam As-silsilah As-Shahihah, 5/281 no. 2240) Beliau berkomentar, “Ketahuilah bahwa maksud perkataan ‘Pemilik Al-Qur’an’ adalah orang yang hafal di luar kepada, sesuai dengan sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam “Yang menjadi imam di suatu kaum adalah yang lebih banyak bacaannya terhadap Kitabullah.” Maksudnya yang paling banyak hafalannya. Maka keutamaan derajat di surga sesuai dengan hafalan di dunia. Bukan sesuai dengan bacaan dan memperbanyak bacaan sebagaimana orang-orang mengiranya. Di dalamnya ada keutamaan yang jelas bagi penghafal Al-Qur’an. Akan tetapi dengan syarat menghafalnya karena Allah semata. Bukan karena dunia, dirham dan dinar. Kalau tidak, maka Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Kebanyakan munafik dari ummatku adalah orang yang ahli membaca (Al-Qur’an).” Dalam hal keutamaan penghafal Al-Qur’an, terdapat riwayat dari Bukhari, no. 497 dari Aisyah dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda: مثل الذي يقرأ القرآن وهو حافظ له مع السفرة الكرام البررة ومثل الذي يقرأ وهو يتعاهده وهو عليه شديد فله أجران “Perumpamaan yang membaca Al-Qur’an sementara dia menghafalkannya bersama para Malaikat. Sedangkan perumpamaan yang membaca Al-Qur’an sementara dia menjaganya dengan sungguh-sungguha maka dia mendapatkan dua pahala.” Orang yang hafal Al-Qur’an mudah baginya untuk qiyamul lail, sehingga ia dapat memberikan syafaat di hari kiamat. Berdasarkan sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam: الصيام والقرآن يشفعان للعبد يوم القيامة يقول الصيام أي رب إني منعته الطعام والشهوات بالنهار فشفعني فيه يقول القرآن رب منعته النوم بالليل فشفعني فيه فيشفعان (رواه أحمد والطبراني والحاكم ، وصححه الألباني في صحيح الجامع برقم : 3882) “Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat bagi seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata, ‘Wahai Tuhanku sesungguhnya aku menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang hari, maka berikanlah syafaat kepadaku untuknya. Lalu Al-Qur’an berkata, ‘Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah menghalanginya dari tidur waktu malam hari, maka berikanlah syafaat kepadaku untuknya. Maka keduanya dapat memberikan syafaat.” (HR. Ahmad, Ath-Thabrani dan Hakim. Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 3882) Wallahu’lam Catatan; Terdapat hadits lemah terkait tentang keutamaan menghafal Al-Quran yaitu, “Penghafal Al-Qur’an ketika dia mengamalkan dan menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram, maka dia dapat memberikan syafaat sepuluh dari anggota keluarganya pada hari kiamat, dimana semuanya telah diharuskan masuk neraka.” (HR. Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman dari Jabir. Dilemahkan oleh Al-Albani dalam Kitab Dhaif Al-Jami). Sumber

Apa Pahala Menghafal Al Qur’an ? Read More »

Keutamaan Menghafal Al Qur’an

Bina Insan Sahabat AL Qur’an –  Diantara keutamaan-keutamaan dari mengahafal Al-Qur’an itu adalah sebagai berikut:1.      Orang yang hafal Al-Qur’an itu termasuk ke dalam golongan orang-orang yang berilmu. Sebagaimana firman Allah SWT. Dalam surat Al-Ankabut ayat 48-49:وَمَا كُنتَ تَتْلُو مِن قَبْلِهِ مِن كِتَابٍ وَلَا تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ ۖ إِذًا لَّارْتَابَ الْمُبْطِلُونَ ﴿٤٨﴾ بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ (العنكبوت:٤٩)Artinya:”Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Qur’an) sesuatu Kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; andai kata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari (mu). (48) Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu . Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim”. ( 49)2.      Hafal Al-Qur’an menjadi sumber keselamatan dunia dan akhirat. Hadits Nabi menjelaskan:عن أبي الدرداء رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : (( مَنْ حَفَظَ عَشْرَ آَيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُوْرَةِ الكَهْفِ عُصِمَ مِنْ الدَّجَّالِ )) . في رواية : ((من آخر سورة الكهف)Artinya:”Dari Abu Darda RA. sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda:”Barangsiapa yang hafal 10 ayat awal dari surat Al-Kahfi niscaya dia akan dijaga dari  fitnah Dajjal”. Dalam riwayat lain: ( 10 akhir surat Al-Kahfi).Ayat diatas, menjelaskan bahwa orang yang hafal 10 awal atau akhir dari surat Al-Kahfi akan diselamatkan dari fitnah yang terbesar di dunia yaitu fitnah Dajjal. Maka jelas orang yang menghafal Al-Qur’an akan selalu dijaga dan diselamatkan oleh Allah dari segala kejelekan-kejelakan manusia, Apalagi kalau sampai hafal Al-Qur’an 30 juz.Orang hafal Al-Qur’an akan selamat dari api neraka. Sebagaimana hadits Nabi:لَوْ جَعَلَ القُرْآَنَ فِي إِهَابٍ ثُمَّ أُلْقِيَ فِي النَّارِ مَا احْتَرَقَ) رواه أحمد . ويقول أبو أمامة : ( اِقْرَأُوْا القرآن وَلَا تَغَرَّنَكُمْ هَذِهِ المَصَاحِفُ المُعَلَّقَةُ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُعَذِّبُ قَلْبًا وعى القرآن.Artinya:”Seandainya Al-Qur’an ini dibuat dari kulit kemudian dilemparkan (kulit tersebut) ke dalam api neraka niscaya tidak akan terbakar”.(H.R.Ahmad) dan Abu Umamah berkata:”Bacalah Al-Qur’an dan sungguh mushaf-mushaf Al-Qur’an yang menggantung pada hatimu tidak akan menipumu, karena Allah tidak akan menyiksa hati yang tersimpan di dalamnya ayat Al-Qur’an”.3.      Orang yang hafal Al-Qur’an itu berada di barisan paling depan/paling dahulu di dunia dan akhirat. Sebagaimana hadits Nabi SAW. yang berbunyi:عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ( إِنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الكِتَابِ أَقْوَامًا ، وَيَضَعُ بِهِ آَخَرِيْنَ.)Artinya:”Dari Umar bin Khattab R A., sesungguhnya Nabi SAW. bersabda:”Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan Al-Qur’an ini, dan merendahkan yang lainnya”.4.      Orang yang hafal Al-Qur’an itu memperoleh derajat tinggi di syurga. Sesuai hadits Nabi SAW.:عن عبدالله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما ، قال : قال رسول الله : (( يُقَالُ لِصَاحِبِ القُرْآَنِ اِقْرَأ وَاَرَقُّ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا ، فَإِنْ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آَخِرَ آَيَةٍ تَقْرَؤُهَا ((.Artinya:”Dari Abdullah bin ‘Amru bin Ash RA. berkata:”Rasulullah SAW. bersabda:”Dikatakan kepada orang yang hafal Al-Qur’an, bacalah Al-Qur’an! lembutkanlah!, dan bacalah dengan tartil, sebagaimna kamu melakukannya ketika di dunia, karena kedudukanmu (di akhirat) di akhir ayat yang kamu baca”.Dalam hadits lain dijelaskan:المَاهِرُ بِالقُرْآَنِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ القرآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ ، وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌ ، لَهُ أَجْرَانِ.Artinya:”Orang yang pandai membaca Al-Qur’an bersama para malaikat yang mulia (di syurga) dan orang yang membaca Al-Qur’an dan terbata-bata ketika membacanya, dan mengalami kesulitan maka baginya dua pahala”.5.      Al-Qur’an akan memberikan syafaat di hari kiamat bagi orang yang membaca, menghafal dan mengamalkannya. Sebagaimana hadits Nabi:اِقْرَأُوْا القُرْآَنَ فَإِنَّهُ يَأْتِيْ يَوْمَ القِيَامَةِ شّفِيْعاً لِأَصْحَابِهِ.Artinya:”Bacalah Al-Qur’an karena dia akan menjadi syafat (penolong) di hari kiamat bagi orang yang membacanya”.6.      Orang yang hafal Al-Qur’an akan diletakkan diatas kepalanya mahkota kehormatan, dan kedua orang tuanya dipakaikan pakaian yang tidak ada di dunia. Dalam hadits dijelaskan: … وَإِنَّ القُرْآَنَ يَلْقَى صَاحِبَهُ يَوْمَ القيامةِ – حِيْنَ يَنْشَقُّ عَنْهُ قَبْرَهُ – كَالرَّجُلِ الشَّاحِبِ ، فَيَقُوْلُ لَهُ : هَلْ تَعْرِفُنِي ؟ فيقول : مَا أَعْرِفُكَ . فيقول له : هَلْ تَعْرِفُنِي ؟ فيقول : مَا أَعْرِفُكَ . فيقول : أَنَا صَاحِبُكَ القُرْآَنُ ، الَّذِي أَظْمَأْتُكَ فِي الهَوَاجِرِ ، وَأَسْهَرْتُ لَيْلَكَ . وَإِنَّ كُلَّ تَاجِرٍ مِنْ وَرَاءِ تِجَارَتِهِ ، وَإِنَّكَ اليَوْمَ مِنْ وَرَاءِ كُلِّ تِجَارّةٍ . فَيُعْطِى المُلْكَ بِيَمِيْنِهِ ، واَلخُلْدَ بِشِمَالِهِ ، وَيُوْضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الوِقَارِ، وَيُكْسَى وَالِدَاهُ حُلَّتَيْنِ لَا يَقُوْمُ لَهُمَا أَهْلُ الدُّنْيَا ، فيقولان: بمِاَ كَسَيْنَا هَذِهَ ؟ فيقال : بِأَخْذِ وَلِدِكُمَا القُرْآن . ثم يقال له : اِقْرَأْ ، وَاصْعَدْ فِي دَرَجَةِ الجَنَّةِ وَغُرَفِهَا ، فَهُوَ فِي صُعُوْد مَا دَامَ يَقْرَأُ هَذَا كَانَ أَوْ تَرْتِيْلاً((Artinya: … dan sesungguhnya Al-Qur’an akan menemui orang yang membacanya pada hari kiamat – ketika itu kuburannya dicium – seperti orang yang pucat, kemudian Al-Qur’an itu berkata kepadanya: “Apakah kamu mengenaliku?” Dia menjawab:” Aku tidak mengenalimu”. Kemudian bertanya lagi kepadanya:” Apakah kamu mengenaliku?”. Dia menejawab lagi:”Aku tidak mengenalimu”. Lalu Al-Qur’an itu berkata:”Aku temanmu, Al-Qur’an, yang membuatmu haus pada siang hari, dan membuatmu tidak tidur malam, dan sesungguhnya setiap pedagang di belakang dagangannya, dan hari ini kamu  berada di belakang setiap dagangan, di berikan kerajaan di sebelah kanannya, kehidupan kekal di sebelah kirinya, diletakkan diatas kepalanya mahkota kehormatan, dan dipakaikan kedua orang tuanya pakaian yang tidak ada di dunia. Kemudian kedua orang tuanya berkata:”Kenapa kami memakai pakaian ini?” dikatakan kepada keduanya:” Karena anakmu yang selalu mengambil Al-Qur’an untuk dibaca, dan dikatakan kepadanya:”Bacalah! Dan naiklah sampai kedudukan yang tinggi di syurga, yaitu berada diatas selama kamu membacanya dengan tartil”.7.      Orang yang hafal Al-Qur’an menikah tanpa maskawin (maskawinnya Al-Qur’an). sebagaimana hadits Nabi yang berbunyi:عَنْ سَهْلِ بْنِ سِعْدٍ السَّاعِدِي  قَالَ : جَاءَتْ امْرَأَةٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ فَقَالَتْ: يَا رَسُوْلَ اللهِ جِئْتُ أَهَبُ لَكَ نَفْسِيْ. فَنَظَرَ إِلَيْهَا رَسُوْلُ اللهِ صلىَ الله عليه وسلَم فَصَعَدَ النَّظْرَ فِيْهَا وَصَوَّبَهُ ثُمَّ طَأْطَأَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم رَأْسَهُ فَلَمَّا رَأَتِ المَرْأَةُ أَنَّهُ لَمْ يَقْضِ فِيْهَا شَيْئًا جَلَسَتْ . فَقَامَ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِهِ فَقَالَ يَا رسولَ اللهِ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَكَ بِهَا حَاجَةٌ فَزَوِّجْنِيْهَا . قَالَ : فَهَلْ عِنْدَكَ مِنْ شَيْءٍ ؟ فَقَالَ : لَا وَاللهِ يَا رَسُوْلَ اللهِ . فَقَالَ اِذْهَبْ إِلَى أَهْلِكَ فَانْظُرْ هَلْ تَجِدُ شَيْئًا ؟ فَذَهَبَ ثُمَّ رَجَعَ فَقَالَ لاَ وَاللهِ مَا وَجَدْتُ شَيْئًا . فَقَاَل رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : اُنْظُرْ وَلَوْ خَاتَماً مِنْ حَدِيْدٍ . فَذَهَبَ ثُمَّ رَجَعَ فَقَالَ

Keutamaan Menghafal Al Qur’an Read More »

Upaya Untuk Melestarikan Hafalan Al Qur’an

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Untuk melestarikan hafalan Al-Qur’an dari kelupaan ialah dengan menciptakan kreatifitas takrir secara teratur. Upaya ini merupakan faltor penting dalam rangka menjaga ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dihafalnya agar tidak hilang. Hal ini perlu dilakukan mengingat : Menghafal Itu Lebih Mudah daripada MenjaganyaTelah diceritakan oleh Yahya ibnu Yahya, katanya : Saya belajar (membaca) kepada Malik dari Nafi’ dari Abdullah bin Umar, Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda : “Perumpamaan orang yang hafal Al-Qur’an ialah bagaikan unta yang diikat lehernya, apabile mengikatnya kuat dan tepat, maka terpeliharalah dan manakala tidak kuat, maka ia akan lepas dal lari.” (HR. Bukhari, Muslim dan An-Nasa’i) Anjuran Nabi Untuk MemeliharanyaDari Abu Musa Al-Asy’ari, dari Nabi saw. beliah bersabda :“Bersungguh-sungguhlah kamu wahai Ahlul-Qur’an (dalam memelliharanya). Demi Dzat yang diriku da kekuasaan-Nya, sesungguhnya Al-Qur’an itu lebih liar daripada unta yang diikatnya.” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad dan Al-Humaidi) Ancaman Terhadap Orang yang MelupakannyaDiriwayatkan dari Nabi saw. dari hadis Sa’ad bin Ubadah, Sesungguhnya Nabi saw. bersabda : “Barang siapa yang (hafal) Al-Qur’an kemudian melupakannya, maka Allah akan mempertemukannya di hari kiamat nanti dalam keadaan ajdzam (tidak memiliki hujjah).” (HR. Abu Daud, Ahmad, dan Ad-Darami) Dari Anas bin Malik ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Ditampakkan kepadaku pahala-pahala amal umatku sampai-sampai pahala orang yang mengeluarkan kotoran dari masjid. Dan ditampakan kepadaku dosa-dosa umatku namun aku tidak melihat dosa yang lebih besar dari dosa orang yang menghafal Al-Qur’an kemudian ia tidak memeliharanya.” (HR. At-Tirmidzi) Memperhatikan dari hadits-hadits diatas maka orang yang menghafal Al-Qur’an perlu menciptakan mekanisme untuk memelihara hafalannya sepanjang hayatnya, karena predikat Hamilul Qur’an itu akan disandangnya sampai akhir hayatnya. Hal ini akan bisa dilakukannya dengan menjadikannya sebagai rutinitas sehari-hari. Dengan cara seperti ini maka usaha untuk memeliharanya tidak lagi akan dirasakannya sebagai suatu beban tetapi sebaliknya, akan menjadi suatu kebutuhan Wallaahua’lam Sumber

Upaya Untuk Melestarikan Hafalan Al Qur’an Read More »

Kiat Membaca Al Qur’an Untuk Orang yang Sibuk

1. Mulailah menghafal dari Juz 30 atau juz 29 atau juz 28, setelah itu silahkan mulai dari Juz 1 dan seterusnya. 2. Gunakan Mushaf Al Qur’an Huffadzh, yakni Al Qur’an cetakan standard international, di mana setiap juz-nya rata-rata terdiri dari +/- 10 lembar (20 halaman; di mana setiap halaman maksimal terdiri dari 15 baris), usahakan istiqamah dengan satu mushaf, tapi bukanlah alasan untuk tidak menghafal ketika suatu ketika Anda lupa membawa mushaf Anda, tetaplah menghafal meski dengan mushaf yang berbeda, ini hanya untuk lebih memudahkan Anda dengan sebuah kebiasaan. 3. Persiapkan diri dengan mengatur 5 waktu khusus untuk menghafal dalam sehari, dan kami sangat menyarankan bahwa waktu tersebut adalah setiap Anda selesai menunaikan shalat fardhu. 4. Setiap waktu tersebut, hafalkanlah 1 baris, jika hal tersebut masih terlalu berat bagi Anda maka cukup hafal setengah baris saja setiap selesai shalat fadhu, dan jika setengah baris ini masih memberatkan PERBANYAKLAH ISTIGHFAR…!!!Dengan menghafal 1 baris setiap selesai shalat fardhu, berarti insyaa Allah dengan kesabaran dengan keistiqamahan, Anda akan Menghafal seluruh Al Qur’an dalam waktu 15 tahun.Dan jika Anda hanya sanggup menghafal setengah baris setiap waktu yang telah ditentukan tersebut, maka insyaa Allah dengan kesabaran dan keistiqamahan, maka Anda akan menghafal seluruh Al Qur’an dalam waktu 30 tahun.Lama? Memang lama tapi sekedar mengingatkan bahwa setidaknya INI MASIH LEBIH BAIK DARI PADA TIDAK HAPAL SAMA SEKALI. 5. Jika memungkinkan, cobalah Anda mencari sahabat atau teman yang bisa ikut menghafal bersama Anda, sebab hal tersebut akan lebih menguatkan bagi Anda, boleh dari saudara, teman, istri, atau suami, namun jika tak ada satu pun maka sendiri juga insyaa Allah tidak mengapa, ANDA PASTI BISA…!!! 6. Jika Anda memiliki media yang memungkinkan untuk membantu Anda seperti HP, MP3/MP4 Player, atau apa saja yang dilengkapi dengan fasilitas recorder & playback maka gunakanlah media tersebut, rekam suara (bacaan) Anda pada media tersebut agar Anda bisa mendengarnya di setiap kesempatan sebelum tiba waktu selanjutnya, kegiatan ini sebagai media muraja’ah dengan pendengaran sekaligus melatih telinga kita untuk terbiasa tidak mendengar hal-hal yang sia-sia seperti lagu dan musik. 7. Banyak-banyak berdo’a kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar dimudahkan, diistiqamahkan untuk menghafal Al Qur’an, juga agar diberi usia, kesehatan, dan kesempatan untuk menyelesaikan cita-cita mulia ini. 8. Gunakan kesempatan Qiyamullail sebagai waktu tambahan untuk memuraja’ah hafalan-hafalan Anda. MANAJEMEN KEGIATAN MENGHAFAL: 1. Target hafalan adalah 1 halaman terhafal dengan lancar setiap pekannya (bagi yang sanggup untuk menghafal 1 baris setiap waktunya), atau setengah halaman terhafal dengan lancar setiap pekannya (bagi yang menghafal setengah baris setiap waktunya), cara mencapainya:– Ba’da Subuh mulai hafal 1 Baris / setengah baris (pilih salah satunya sesuai kesanggupan, kemudian istiqamah-lah!!!).– Ba’da Dzhuhur tambah hafal 1 Baris / setengah baris.– Ba’da Ashar tambah hafalan 1 Baris / setengah baris.– Ba’da Maghrib tambah hafalan 1 Baris / setengah baris.– Ba’da ‘Isyaa’ tidak perlu tambah hafalan, khususkan waktu ini untuk memuraja’ah (mengulang-ulang) semua hafalan yang telah di hafal hari itu, jangan lupa di antara waktu shalat fardu, manfaatkanlah media yang Anda miliki untuk memuraja’ah hafalan Anda melalui pendengaran.– Lakukan hal di atas selama 4 hari berturut-turut (hingga Anda menyelesaikan target Anda dalam sepekan yakni 1 atau setengah halaman). 2. Dalam sepekan terdiri dari 7 hari, namun dengan metode ini insyaa Allah maksimal dalam 4 hari Anda telah menyelesaikan target hafalan Anda untuk sepekan, berarti masih tersisa 3 hari dalam sepekan tersebut, GUNAKANLAH 3 hari tersebut untuk memuraja’ah hafalan Anda pada pekan tersebut, INGAT…!!! jangan terburu-buru untuk pindah ke hafalan selanjutnya, tetaplah istiqamah dengan target Anda yakni 1 atau setengah halaman setiap pekannya. 3. Dalam sebulan, terdiri dari 4 pekan, berarti dengan metode ini Anda akan menghafal 2 lembar setiap bulannya (bagi yang menghafal 1 baris setiap waktunya), atau 1 lembar setiap bulannya (bagi yang menghafal setengah baris setiap waktunya). Dari sini bisa kita ketahui bahwa dengan metode ini kita bisa menghafal 2 juz dalam waktu 10 bulan bagi yang menghafal 1 baris setiap waktunya, atau 1 Juz dalam waktu 10 bulan bagi yang menghafal setengah baris setiap waktunya, sebab 1 Juz = 10 lembar Al Qur’an,Ini berarti dalam setahun tersebut ada waktu 2 bulan tersisa yang lagi-lagi bisa kita manfaatkan untuk KHUSUS memperlancar hafalan kita tersebut. Sekali lagi kami ingatkan, bahwa JANGAN menambah hafalan Anda di waktu-waktu yang telah kita khususkan untuk muraja’ah. KESIMPULAN DARI PENERAPAN METODE INI: 1. Jika Anda menghafal 1 baris setiap waktunya, berarti Anda akan menjadi seorang penghafal Al Qur’an dalam waktu 15 tahun, dengan kata lain “TIADA TAHUN KECUALI HAFALAN ANDA BERTAMBAH SEBANYAK 2 JUZ”. 2. Jika Anda menghafal setengah baris setiap waktunya, berarti Anda akan menjadi seorang penghafal Al Qur’an dalam waktu 30 tahun, dengan kata lain “TIADA TAHUN KECUALI HAFALAN ANDA BERTAMBAH SEBANYAK 1 JUZ”. Sumber

Kiat Membaca Al Qur’an Untuk Orang yang Sibuk Read More »

Keutamaan Membaca dan Menghafal Al-Qur`an

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Di antara keutamaan membaca Al-Qur`an adalah: 1. Akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.Umar bin Khattab ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur`an), dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain.” (HR Muslim).2. Menjad syafaat pada hari kiamat.Abu Umamah ra berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Bacalah Al-Qur`an sebab Al-Qur`an akan datang pada hari kiamat sebagai sesuatu yang dapat memberikan syafaat (pertolongan) kepada orang keutamaan orang yang mempunyainya.’” (HR Muslim). 3. Hidup bersama para malaikat dan mendapat dua pahala bagi yang belum mahir membacanya.Aisyah ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur`an dan dia sudah mahir dengan bacaannya itu, maka ia beserta para malaikat utusan Allah yang mulia lagi sangat berbakti, sedangkan orang yang membaca Al-Qur`an dan ia belum lancar dan merasa kesukaran dalam membacanya, maka dia memperoleh dua pahala.” (HR Bukhari-Muslim). 4. Membaca satu huruf akan mendapat sepuluh pahala kebajikan.Ibnu Mas’ud ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Orang yang membaca sebuah huruf dari Kitabullah (Al-Qur`an), maka ia memperoleh suatu kebaikan, sedang satu kebaikan itu akan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang seperti itu. Saya tidak mengatakan bahwa alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf, lam satu huruf dan mim juga satu huruf.” (HR Imam Tirmidzi). 5. Mendapat ketenangan dan rahmat dari Allah SWT.Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah untuk melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur`an dan mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, akan dilingkupi pada diri mereka dengan rahmat, akan dilingkari oleh para malaikat dan Allah pun akan menyebut (memuji) mereka pada makhluk yang ada di dekat-Nya.” (HR Muslim). 6. Khatam Al-Qur`an merupakan amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT.Ibnu Abbas ra berkata bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Al-hal wal murtahal.” Orang ini bertanya lagi, “Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu  yang membaca Al-Qur`an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai, ia mengulanginya lagi dari awal.” (HR Tirmidzi). 7. Akan mendapatkan shalawat dan doa dari malaikat.Sa’ad bin Abi Waqas berkata, “Apabila Al-Qur`an dikhatamkan bertepatan pada permulaan malam, maka malaikat akan bershalawat (berdoa) untuknya hingga subuh. Dan apabila khatam bertepatan pada akhir malam, maka malaikat akan bershalawat dan berdoa untuknya hingga sore hari.” (HR Ad-Darimi). Keutamaan Menghafal Al-Qur`an Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur`an, dan sesungguhnya Kami pula yang akan benar-benar memeliharanya. (QS Al-Hijr [15]: 9) Al-Qur`an merupakan satu-satunya kitab suci di muka bumi ini yang terjaga, baik secara lafadz dan isinya. Rasyid Ridha pernah berkata bahwa satu-satunya kitab suci yang dinukil secara mutawatir dengan cara dihafal dan ditulis adalah Al-Qur`an. Sebagaimana ayat di atas, hal ini  merupakan janji Allah SWT yang akan selalu menjaganya sampa hari kiamat. Salah satu penjagaan Allah SWT terhadap Al-Qur`an adalah dengan memuliakan para penghafalnya. Rasulullah saw bersabda, “Penghafal Al-Qur`an akan datang pada hari kiamat, kemudian Al-Qur`an akan berkata: ‘Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia.’ Kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan). Al-Qur`an kembali meminta: ‘Wahai Tuhanku tambahkanlah.’ Maka, orang tu dipakaikan jubah karamah. Kemudian Al-Qur`an memohon lagi: ‘Wahai Tuhanku, ridhailah dia.’ Maka Allah SWT meridha nya. Dan diperintahkan kepada orang itu: ‘Bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga).’ Dan Allah SWT menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan.’” (HR Tirmidzi dar Abu Hurairah).  Selain sebagai penjagaan umat Islam terhadap kitab sucinya, menghafal Al-Qur`an merupakan identitas dan kebutuhan setiap muslim. Hal tersebut karena Al-Qur`an adalah jalan hidup setiap muslim. Tanpa adanya hafalan Al-Qur`an, seseorang tidak akan pernah tahu apa yang diperintahkan dan dilarang oleh agama, jiwanya tidak akan pernah terisi oleh ruh ajaran agama. Rasulullah saw bersabda, “Orang yang tidak mempunya hafalan Al-Qur`an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh.” (HR Tirmidzi). Menghafal Al-Qur`an baiknya tidak hanya lafadznya, namun harus diiringi dengan pemahaman dan pengamalan. Imam Malik dalam kitabnya Al- Muwatha menceritakan bahwa Ibnu Umar membutuhkan bertahun-tahun— malah ada yang mengatakan delapan tahun lamanya—hanya untuk menghafal surat Al-Baqarah.  Hal ini menunjukkan bahwa para sahabat benar-benar mempelajari dan mengamalkan Al-Qur`an. Allah SWT berfirman, “Janganlah engkau (Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Al-Qur`an) karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya.” (QS Al- Qiyamah [75]:16). Mengenai sebab turunnya ayat tersebut, Imam Bukhari mengeluarkan hadits dari Ibnu Abbas ra yang berkata bahwa setiap turun wahyu, Rasulullah saw suka menggerak-gerakkan lisannya dengan maksud ingin cepat menghafalnya. Kemud an, Allah SWT menurunkan ayat tersebut. Tentunya, melafadzkan Al-Qur`an saja sudah mendapatkan pahala, apalagi diiringi dengan pemahaman dan pengamalan.

Keutamaan Membaca dan Menghafal Al-Qur`an Read More »

6 Janji Allah Swt. Bagi Para Hafidz

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Inilah yang tertulis dalam quran dan hadits berkenaan dengan 6 Janji Allah Swt. Bagi Para Hafidz.Para hafidz disejajarkan dengan para nabi (sederajat), hanya saja para hafidz ini tidak mendapatkan atau  dititipkan wahyu. Rasulullah Saw., bersabda, “Barangsiapa yang membaca (menghafal) Alquran, maka sungguh dirinya telah menyamai derajat kenabian hanya saja tidak ada wahyu baginya (penghafal). Tidak pantas bagi penghafal Alquran bersama siapa saja yang ia dapati dan tidak melakukan kebodohan terhadap orang yang melakukan kebodohan (selektif dalam bergaul) sementara dalam dirnya terdapat firman Allah.” (HR. Hakim). Pada zaman Rasulullah Saw, takjarang para hafidz diutamakan kedudukannya oleh Beliau, salah satunya dalam memimpin delegasi. Mekanismenya, Rasulullah Saw. akan menguji dan bertanya seputar hafalan, selanjutnya Rasulullah akan memilih para calon pegawai dengan berdasarkan pada yang paling banyak hafalannya. “Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri daripada manusia…” Kemudian Anas berkata lagi, “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Baginda manjawab, “yaitu ahli Qu’ran (orang yang membaca atau menghafal Qur’an dan mengamalkannya). Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.” (HR. Ahmad). Sebab menghapal quran merupakan tanda orang yang diberi anugerah berupa ilmu. Sesuai dengan firman serta Janji Allah Swt. Bagi Para Hafidz – seperti yang termaktub dalam surat Al-Ankabut ayat 49.“Sesungguhnya, Alquran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dzalim.” (QS Al-Ankabut : 49). Menjadi penghafal quran tentunya sangat bermanfaat, orang iman lain akan menghormati kepada penghadal quran. Karena dengan menghormati para penghafal alquran, orang tersebut berarti telah mengagungkan Allah Swt. Hal ini sesuai dengan yang terdapat di dalam hadits.Rasulullah bersabda “Di antara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal quran yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Alquran tidak diamalkan serta menghormati kepada penguasa yang adil.” (HR. Abu Daud). Penghafal quran senantiasa akan menjadi imam dalam melaksanakan shalat berjamaah. Sebab yang bisa menjadi imam shalat adalah mereka yang paling banyak hafalannya. Seperti yang terdapat di dalam hadits.Rasulullah Saw., bersabda: “Yang menjadi imam dalam sholat suatu kaum adalah yang paling banyak hapalannya.” (HR. Muslim). Serta bagi para penghafal quran akan mendapatkan beberapa keutamaan.     Allah akan memberikan kepada hafidz di akherat; mahkota kehormatan. Sesuai dengan yang terdapat di dalah sebuah hadits, dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Baginda bersabda, orang yang hafal Alquran kelak akan datang dan Alquran akan berkata: “Wahai Tuhan, pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi baru.”Maka orang tersebut diberi mahkota kehormatan. Alquran berkata lagi: “Wahai Tuhan tambahkanlah pakaiannya.” Kemudian orang itu diberi pakaian kehormatannya. Alquran berkata lagi: “Wahai Tuhan, ridhailah dia.” Maka kepadanya dikatakan, “Baca dan naiklah.” Dan untuk setiap ayat, ia diberi tambahan satu kebajikan.” (HR. At Tirmidzi).     Akan dikumpulan bersama malaikat yang mulia lagi taat. “Dan perumpamaan orang yang membaca Quran sedangkan ia hafal ayat-ayatNya bersama para malaikat yang mulia dan taat.” (Muttafaqun ‘alaih).     Para hafidz pun akan ditinggikan derajatnya saat berada disurga. Betapa baiknya manfaat Al- Qur’an untuk para penghapalnya. Sesuai dengan sebuah hadits yang bunyinya, dari Abdillah bin Amri bin ‘Ash dari nabi Saw. Beliau bersabda, “Akan dikatakan kepada shahib quran, “Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau mentartilkan Al Quran di dunia sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi).     Para hafidz quran akan mendapatkan pertolongan (syafaat), hadits-nya, dari Abi Umamah ra, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata, “Bacalah Quran, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafal).” (HR. Muslim).     Taksaja bagi paa hafidz itu sendiri, orangtua para penghafal alquran pun akan mendapatkan pertolongan. Dalam hadits disebutkan, dari Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda “Siapa yang membaca Alquran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini? Dijawab “Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Alquran”. (HR. Al Hakim).     Menghafal Alquran berfaedah bagi setiap penghafal dalam urusan perniagaan mereka. Dalam Alquran dijelaskan, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Faathir : 29-30). Sumber

6 Janji Allah Swt. Bagi Para Hafidz Read More »

Kunci Hatam Al Qur’an dengan Menambah Hafalan Al Qur’an

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Di bulan pahala berganda ini, banyak orang berlomba-lomba memperbanyak kegiatan ibadah baik dalam melaksanakan perbaikan ibadah yang menjadi kewajiban hingga memperbanyak melaksanakan ibadah-ibadah sunah. Di bulan puasa juga banyak orang yang meningkatkan atau memperbanyak membaca Al-Quran hingga Hatam. Sebelumnya saya juga tidak pernah menghitung-hitung tentang jumlah halaman pada Al-Quran dan mengoprasikannya dengan hari pada bulan Ramadhan untuk hatam Al-Quran, saya membacanya di salah satu media sosial dan ada beberapa fanpage islami yang membahas terkait hitungan untuk menghatamkan Al-quran, ini merupakan trik-trik yang pernah saya baca dari beberapa tulisan, saya sedang menjalankan beberapa trik tersebut dan memang cukup efektif untuk di jadikan sebuah pilihan, diantaranya dengan: Membaca Al-Quran 4 lembar setelah melaksanakan solat fardhu (solat 5 waktu) untuk 1X hatam ; jika ingin 2X hatam berarti (4 lembar X 2) “berlaku kelipatan ”Meluangkan waktu 45-60 menit/hari untuk membaca minimal 1 juz Membaca Al-Quran dengan tartil merupakan hal yang dapat mengobati kejenuhan atau rasa bosan, karena dengan suara tartil yang bagus dan nyaring akan membuat anda merasakan indahnya membaca Al-Quran maka kuasailah ilmu tajwid dengan baik Motivasi dalam membaca Al-Quran, kata Ust Y.M (Kalau tidak salah ust.nya) “membaca Al-Quran dengan benar di sejajarkan seperti sedang membaca Al-Quran bersama-sama dengan para malaikat sedangkan yang masih belajar dalam membaca Al-Qurannya akan mendapatkan pahala 2. Metode hatam setiap hari; dengan membaca Al-Quran secara berkelompok berjumlah 30 orang, 1 orang 1 juz, dengan setiap hari bergantian membacakan juz yag berbeda, jika hari pertama A membaca juz ke-1 dan B membaca juz ke-2, maka hari kedua A Juz ke 2 dan B juz ke 3. Hingga hari ke 30. Jadi temen-temen main bisa juga di ajakin ngaji bareng, bukan Cuma nongkrong atau ngobrol aja, cari pahala juga ajak-ajak, bareng-bareng . Al-Quran merupakan pedoman hidup umat manusia yang begitu nyata kebenarannya dan dapat menuntun kehidupan umat manusia untuk mendapat Ridho Allah yang memberi kebahagiaan. jadi sangat penting untuk memahami isi tafsir Al-Quran. Dalam menghafal Al-Quran ada segelintir orang berfikiran seperti ini “Hafidz atau penghafal Al-Quran akan lebih mudah dari kecil, yang lagi ngetren di tv-tvkan juga kebanyakan anak kecil, karena otaknya masih refresh dan ada juga yang sudah di perdengarkan Al-Quran sejak dalam kandungan (masih berwujud janin) sedangkan yang umurnya di atas anak kecil bagaimana?mudahkah?. Memang benar lebih efektif di mulai dari kecil bahkan sejak dalam kandungan, untuk orang tua yang menginginkan mempunyai anak hafidz/hafidzah selalu perdengarkanlah Al-Quran sejak dalam kandungan agar ayat-ayat tersebut mudah terekam oleh otak dan ketika anak menghafal akan lebih mudah karena ayat tersebut sudah familiar bagi anak. Tetapi untuk yang belajar sejak remaja atau dewasa tidak perlu khawatir, selama mempunyai tekad insya Allah, Allah akan memudahkannya, kekuasaan Allah SWT sangat nyata “kunfayakun”, artinya jika Allah berkehendak maka jadilah, maka dari itu yang lebih baik untuk mulai menghafal Al-Quran adalah dari sekarang, tidak ada kata terlambat untuk lebih dekat dengan Al-Quran, karena Al-Quran dapat mengubah kehidupan seseorang ke arah positif dan lebih dekat dengan Allah SWT tentunya, yang terpenting jangan menunda-nunda menghafal Al-Quran kalau tidak saat ini kapan lagi, serta tumbuhkanlah motivasi dalam diri anda agar selalu bersemangat dalam menghafal Al-Quran. Bulan Suci Ramadhan juga merupakan moment yang tepat untuk menghafal isi Al-Quran karena puasa dapat meningkatkan responsif seseorang sehingga lebih mudah menghafal Al-Quran, ada beberapa tips yang dapat di pakai dalam menghafal Al-Quran: Sebelum ke hafalan, niatkan terlebih dahulu di dalam hati! , apa tujuan menghafal Al-Quran. Anda bisa menjawab sendiri tapi mudah-mudahan tujuan utama karena mengharap Ridho Allah dan renungkan apa manfaat serta faedah yang akan anda dapat dari menghafal Al-Quran Mulai menghafal Al-Quran dari surah yang di sukai Dengankan surah tersebut berulang-ulang minimal 10x, karena dengan mendengarkan akan memberi pengaruh untuk mempersiapkan sel-sel otak agar dapat berinteraksi dengan bunyi-bunyi yang di dengarnya Baca hafalan surah yang sering anda dengarkan,maka surah tersebut akan terasa sangat familiar karena bunyi/bacaan tersebut sudah terekam di sel-sel otak sehingga anda akan lebih mudah menghafal surah tersebut Mulailah menghafal dengan kelompok ayat pertama Lalu hafalkan kelompok ayat kedua, selanjutnya gabungkan keduan ayat tersebut hingga benar-benar hafal Jika terdapat ayat yang agak sulit di hafal sebaiknya ayat tersebut lebih di perhatikan, dan coba lihat tafsirnya, setelah anda mengetahui tafsirnya mungkin akan membantu anda dalam mengingat ayat tersebut Menghafal secara konsisten atau berkelanjutan sangat di sukai Allah, jadi sempatkan menghafal Al-Quran setiap hari walaupun sedikit, bisa one day one ayat. Jadi tidak ada alasan apapun untuk tidak menghafal Untuk melekatkan hafalan Al-Quran, pakailah surah-surah yang anda hafalkan dalam bacaan solat, lalu ulangi hafalan sebelum anda tidur dan setelah bangun. Kunci terbesar yaitu Yakin bahwa Allah akan memudahkan setiap usaha/urusan umatnya dalam mengerjakan kebaikan. Cukup sekian yang dapat saya tulis, Kebenaran datang dari Allah dan kesalahan dalam tulisan ini datang dari saya, mohon di maafkan, saya akan sangat berterimakasih jika anda dapat memberikan kritik dan saran dalam tulisan ini. Semoga bermanfaat dan selamat mempraktekan.Sumber

Kunci Hatam Al Qur’an dengan Menambah Hafalan Al Qur’an Read More »

Motivasi: Khamisatud Duha, Tak Lelah Mencintai Alquran

Bina Insan Sahabat Al Qur’an –  Para penghafal Alquran mendapatkan tempat istimewa di antara umat Rasulullah SAW yang lain. Rasulullah SAW selalu mengutamakan para sahabat yang lebih banyak hafalan Alqurannya dibanding sahabat-sahabat yang lain. Misalnya saja, ketika akan memakamkan para syuhada dari Perang Uhud. Beliau SAW menanyakan manakah di antara sahabatnya yang lebih banyak hafalan Alquran? Beliau SAW kemudian mendahulukan memakamkan para sahabat berdasarkan mana yang lebih banyak hafalan Alqurannya. (HR Bukhari). Siapakah yang tidak ingin mendapatkan penghargaan yang demikian istimewa? Bahkan, untuk para syuhada yang jelas dijaminkan surga sekalipun masih dibedakan berdasarkan hafalan Alquran. Motivasi itulah yang membangkitkan spirit seorang Muslimah muda, Khamisatud Duha, yang tak lain merupakan mahasiswi Institut Ilmu Qur’an (IIQ) Jakarta. Hafizah muda ini pernah menyabet peringkat IV dalam Musabaqah Hifzil Quran Internasional 2013 yang digelar di Maroko. Menghafal Alquran merupakan spirit terbesar dalam menjalani kehidupannya. Kecintaan pada Alquran itu pulalah yang membuatnya tekun belajar keilmuan Alquran di IIQ. “Pada mulanya, memang ada rasa malas dan berat hati. Namun, lama kelamaan saya jadinya makin tertarik untuk menghafal Alquran dan berupaya mendalaminya,” ujar Ami, panggilan akrabnya. Rasa bosan ketika mulai menghafal Alquran itu pasti ada. Demikianlah upaya setan untuk menggoda hamba Allah yang taat. Menurut Ami, segala jenis kebosanan itu harus dilawan. Biasanya, seseorang yang bersungguh-sungguh menghafal Alquran, kebosanan tersebut akan diganti Allah SWT dengan kenikmatan dan kecintaan kepada Alquran. Kebosanan ketika awal menghafal Alquran disebabkan belum menemukan metode yang tepat. Banyak metode yang dipergunakan untuk menghafal. Namun, ketika metode tersebut tidak cocok, hal ini akan menimbulkan kebosanan. “Setiap orang itu punya cara dan trik masing-masing dalam menghafal Alquran. Yang terpenting itu bukanlah triknya, namun kemauan kuat dan kerja keras itulah yang harus dilakukan,” katanya.Sumber

Motivasi: Khamisatud Duha, Tak Lelah Mencintai Alquran Read More »