Artikel

Konsekuensi Sebagai Penghafal Al Qur’an

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Apakah Menghafal Al Qur’diperintahkan ? Sepanjang yang bisa saya dapatkan pemahamannya, saya tidak melihat rujukan eksplisit dan langsung dari Al Qur’an yang menyatakan bahwa Al Qur’an harus dihafal. Al Qur’an lebih sering memerintahkan umat Islam untuk membaca dan mempelajarinya. Namun demikian, ada banyak hadist yang mengatakan bahwa penghafal Al Qur’an itu akan mendapatkan keistimewaan tertentu Jadi, jika mau diurutkan mungkin yang utama harus dilakukan adalah membaca dan sekaligus mempelajarinya baru diikuti oleh usaha untuk menghafalnya. Apakah “membaca Al Qur’an” saja bisa mendapatkan pahala ? Mari kita perhatikan ayat Al Qur’an ini : “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Faathir 35:29-30) Ayat tersebut memerintahkan kita untuk membaca kitab Allah (Al Qur’an) yang walaupun dalam terjemahannya tidak ada kata ‘mempelajari’, namun pemahaman ‘mempelajari’ itu sudah built-in masuk kedalam kata ‘membaca’ jika kita telusuri ke kata Bahasa Arabnya. Selain itu, ayat tersebut justru memperlihatkan kepada kita bahwa kita tidak bisa hanya sekedar membaca Al Qur’an saja untuk mendapatkan kesempurnaan pahala dari Allah SWT, melainkan harus disertai dengan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan. Hadist Terkait Dengan Penghafalan Al Qur’an Ada beberapa hadist yang secara eksplisit mendorong umat Islam untuk menghafal Al Qur’an sekalipun tidak untuk menghafal seluruh isinya. Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas secara marfu: “Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh”. (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dari Ibnu Abbas (2914), ia berkata hadits ini hasan sahih). Jadi Untuk Apa Menghafal Al Qur’an ? Pertama, tentu saja sebagai bagian dari metodologi untuk bisa menjaga kemurnian isi Al Qur’an sejak awal dikumpulkan dan dibukukan sampai akhir zaman nanti. Silahkan baca tulisan saya berjudul Apa Keterkaitan Penghafal Al Qur’an dan Kesucian Al Qur’an ? Dalam konteks itu juga lah maka bacaan shalat harus tetap dalam bahasa arab aslinya. Kedua, dan ini akan menyebabkan orang Islam mau tidak mau harus menghafal Al Qur’an, minimal surah2 yang ayat nya sedikit. Kenapa ? karena ada keharusan membaca 1 surah Al Qur’an disetiap rakaat pada saat melaksanakan shalat wajib yang mandatory 5x sehari dari mulai shubuh, dzuhur, ashar, magrib dan Isya. Karena tidak semua orang belajar khusus untuk menghafal seluruh isi Al Qur’an, maka mayoritas orang Islam akan memilih surah yang ayatnya tidak terlalu banyak untuk dibaca sebagai bagian dari ritual shalat. Apa yang didapat pembaca dan penghafal Al Qur’an ? Orang yang bisa membaca dan menghafal Al Qur’an biasanya akan mendapatkan privillege2 atau keutamaan2 tertentu seperti yang dikisahkan dalam banyak hadist. Perhatikan hadist-hadist berikut: Dari Abi Umamah ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya).”” (HR. Muslim) Dari Abi Hurairah r.a. ia berkata: “Rasulullah SAW mengutus satu utusan yang terdiri dari beberapa orang. Kemudian Rasulullah SAW mengecek kemampuan membaca dan hafalan Al Quran mereka: setiap laki-laki dari mereka ditanyakan sejauh mana hafalan Al-Quran-nya.Kemudian seseorang yang paling muda ditanya oleh Rasulullah SAW :”Berapa banyak Al Quran yang telah engkau hafal, hai fulan?” ia menjawab: aku telah menghafal surah ini dan surah ini, serta surah Al-Baqarah. Rasulullah SAW kembali bertanya: “Apakah engkau hafal surah Al-Baqarah?” Ia menjawab: Betul.Rasulullah SAW bersabda:”Pergilah, dan engkau menjadi ketua rombongan itu!”.Salah seorang dari kalangan mereka yang terhormat berkata: Demi Allah, aku tidak mempelajari dan menghafal surah Al-Baqarah semata karena takut aku tidak dapat menjalankan isinya.Mendengar komentar itu, Rasulullah SAW bersabda: “Pelajarilah Al Quran dan bacalah, karena perumpamaan orang mempelajari Al Quran dan membacanya, adalah seperti tempat bekal perjalanan yang diisi dengan minyak misik, wanginya menyebar ke mana-mana. Sementara orang yang mempelajarinya kemudian dia tidur -dan dalam dirinya terdapat hafalan Al Quran- adalah seperti tempat bekal perjalanan yang disambungkan dengan minyak misik“(Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2879), dan lafazh itu darinya. Serta oleh Ibnu Majah secara ringkas (217), Ibnu Khuzaimah (1509), Ibnu Hibban dalam sahihnya (Al Ihsaam 2126), dan dalam sanadnya ada ‘Atha, Maula, Abi Ahmad, yang tidak dinilai terpecaya kecuali Ibnu Hibban). Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.” (HR. Al-Hakim) “Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, “Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur’an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (HR. Bukhari) Jadi, intinya adalah bahwa orang yang mampu membaca dan menghafal Al Qur’an walaupun sedikit, termasuk yang diistimewakan. Kenapa kebanyakan orang Islam pada umumnya tidak mengetahui arti dari surah Al Qur’an yang dihafalnya ? Ada perbedaan yang cukup signifikan antara orang yang dididik utuh untuk menjadi penghafal seluruh isi Al Qur’an dengan orang-Islam-pada-umumnya yang menghafal hanya sedikit surah, yaitu : para penghafal Al Qur’an mengetahui dan memahami surah Al Qur’an yang dihafalnya sedangkan orang Islam pada umumnya jarang yang mengetahui arti dari surah2 pendek yang dihafalnya. Kenapa begitu ? Penyebabnya adalah lebih karena cara pendidikan bagi orang Islam pada umumnya yang kurang tepat. Pendidikan agama untuk orang-Islam-pada-umunya adalah lebih mementingkan pada jumlah surah yang bisa dihafal terlebih dulu. Pertanyaannya, kenapa tidak satu persatu surah tersebut diajarkan untuk dihafalkan bacaan bahasa arabnya dan sekaligus terjemahan bahasa indonesia nya ? Alangkah baiknya, walau hanya sedikit surah yang bisa dihafal tetapi arti bahasa Indonesia nya juga dihafal dan dimengerti. Jadi kenapa tidak kita sempurnakan pendekatan pengajarannya ? yaitu dengan menghafal sedikit demi sedikit tapi beserta arti bahasa Indonesia nya. Apakah lebih baik tidak menghafal kalau tidak mengerti artinya ? Jawabnya tentu saja tidak ! Namun demikian, hanya mampu menghafal saja tanpa mengerti artinya adalah serendah-rendahnya

Konsekuensi Sebagai Penghafal Al Qur’an Read More »

Subhanallah, Hafalan Alquran Sehatkan Mental

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Hasil penelitian di Mesir dan Saudi menyebutkan bahwa siswa yang berprestasi rata-rata penghafal Alquran. Meski tak ada data yang pasti, jumlah umat Islam di Tanah Air yang masih buta huruf Alquran diperkirakan masih sangat tinggi. Salah satu faktanya, separuh jamaah haji asal Indonesia yang berangkat setiap tahun ke Tanah Suci ternyata buta huruf Alquran alias tak bisa membaca kitab suci. Kondisi itu tentu sangat memprihatinkan. Apalagi, Indonesia merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Kini, gerakan untuk membebaskan umat dari buta huruf Alquran memang tengah digulirkan. Namun, upaya itu membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Pakar tafsir yang juga Dewan Pakar Pusat Studi Alquran (PSQ), Dr Muchlis Hanafi, mengungkapkan, guna mencegah munculnya generasi buta huruf Alquran,   setiap pelajar Muslim di Tanah Air harus bisa membaca dan memiliki hafalan Alquran. Menurut dia, Indonesia bisa mencontoh Mesir. Doktor tafsir dari Universitas Al Azhar itu, mengungkapkan, di Mesir, anak-anak telah menghafal Alquran sebelum masuk sekolah dasar.  ”Jadi, melalui katatib atau kuttab (tempat-tempat menghafal Alquran), anak-anak sejak kecil menghafal Alquran,” papar Muchlis. ”Begitu tamat madrasah Ibtidaiyah atau SD di Al-Azhar, anak-anak sudah selesai hafal Alquran 30 juz. Anak-anak di sana hafal Alquran umur sembilan tahun atau paling lambat 13 tahun,” tuturnya.  Muchlis mengungkapkan, hasil penelitian di Mesir dan Saudi menyebutkan  bahwa  siswa-siswa yang berprestasi rata-rata mereka hafal Alquran. ”Jadi, hafalan Alquran itu sangat menunjang prestasi belajar para siswa. Selain tentunya hafalan Alquran itu sendiri membantu meningkatkan kesehatan mental anak. Ini hal positif,”  ungkapnya. Namun, kata dia, jangan hanya berhenti pada hafalan. Hafalan  Alquran itu perlu terus dikembangkan. Karena itu,  di pesantren yang didirikan Pusat Studi Alquran (PSQ), Pesantren Baitul Quran sebanyak 19 orang huffadz yang sudah hafal 30 juz  diberi wawasan keilmuan, wawasan kewirausahaan, training, bermacam-macam training selama enam bulan. Menurut Muchlis, sekarang anak-anak kecil sudah banyak yang pandai membaca Alquran.  Setelah bisa membaca Alquran, kata dia,  perlu digalakkan program hafalan alias tahfiz Alquran. Sekarang ini, tuturnya, semangat menghafal Alquran sangat tinggi sekali. Rektor Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta, Dr Ahsin Sakho Muhammad menambahkan,  periode menghafalkan Alquran itu harus mulai dari taman kanak-kanak sampai umur enam tahun. Jadi, anak sudah bisa menghafal Alquran. Kemudian mulai SD belajar umum, lalu sorenya dilanjutkan dengan menghafal Alquran ternyata hasilnya bagus sekali. ”Ini yang dilakukan oleh orang-orang Arab Saudi dan Mesir. Paginya sekolah umum, sore hari setelah pulang sekolah dilanjutkan dengan menghafal Alquran. Ternyata di Palestina sekarang ribuan anak sudah menghafal Alquran. Kemudian di masa musim liburan anak-anak dimasukkan ke dalam tahfiz Alquran,”  ungkap Ahsin. Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Jawa Timur tengah mempersiapkan lahirnya para dosen, dekan hingga rektor yang hafal Alquran. ”Di dunia ini Perguruan Tinggi yang paling hebat Harvard University, AS. Perguruan Tinggi yang nomor satu milik Islam adalah Al-Azhar Kairo Mesir. Orang tatkala menyebut nomor satu tidak ada yang mengklaim nomor dua apalagi nomor empat. Makanya saya katakan kepada mahasiswa dan dosen di sini kita harus harus ambil posisi kosong itu. Kapan? Bukan sekarang tapi 25 tahun yang akan datang,” papar Rektor UIN Malang,  Prof Imam Suprayogo. Guna memenuhi target itu,  sejak 2009 UIN Malang merekrut 35 mahasiswa baru yang sudah hafal Alquran. ”Saya ambil dari pondok, aliyah-aliyah yang ada di Indonesia. Ke-35  itu kita beri beasiswa, uang saku, uang buku dan macam-macam. Nanti kalau empat tahun mereka lulus dan nilainya baik lalu kita teruskan di S-2 hingga S-3,” tuturnya. Menurut Imam, dunia harus diprogram. ”Dunia jangan tumbuh alamiyah. Kalau alamiyah, tidak indah. Pemimpin kampus juga diprogram sehingga nanti menjadi indah jangan hanya berjalan alami.” Karena itulah, Ustaz Yusuf Mansur meluncurkan program i’daad. Lewat program itu, para siswa  SD yang akan meneruskan ke SMP atau SMP ke SMA atau SMA ke perguruan tinggi bisa vacuum satu tahun dari pendidikan umum. Selama satu tahun itulah, mereka digembleng dan dibekali dengan pendidikan Alquran dan Sunah. Sehingga, mereka memiliki bekal berupa kekuatan tauhid yang sangat kokoh dalam mengarungi kehidupan. Prof Imam menilai, program i’daad seperti itu perlu didukung, karena merupakan  memprogram masa depan, bukan memprogram ujian. ”Saya senang sekali kalau ada inovasi seperti ini. Karena itu perlu kita dukung bersama-sama,” paparnya. Upaya itu, dinilai sebagai usaha untuk menciptakan  nuansa Qurani di Indonesia sumber

Subhanallah, Hafalan Alquran Sehatkan Mental Read More »

Kumpulan Motivasi dan Tips Menghafal Al-Quran

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Dalam menjalankan aktivitas kita, kadang kita sering lalai untuk menambah perbekalan hafalan quran kita.Ditengah kesibukan kita dalam mencari nafkah untuk keluarga, tak terasa waktu semakin cepat berlalu.Sehingga semakin bertambah tahun, hafalan quran kita tidak nambah-nambah.Memang sulit untuk membagi waktu, ketika kita dipagi hari harus berangkat kekantor. Dan ketika malam tibabaru sampai di rumah. Ketika dimalam hari, kondisi tubuh mungkin sudah sangat letih untuk menambahhafalan quran kita. Tapi kalau kita punya kemauan keras untuk bisa menambah hafalan quran, ada beberapa cara praktisbagi orang yg super sibuk sekali pun. Dan Alhamdulillah, berikut adalah beberapa tips berdasarkan pengalaman penulis. Semoga bisa membantu. Target Hafalan Sebelum menghafal, kita harus tetapkan target hapalan kita. Misal kita ingin menghapal Quran Jus 29Di Jus 29 ada 11 surat. Target kita Hapal misal adalah 3 bulan. Maka 8 Hari, hafal 1 Surat. Tools Hafalan 1. Download MP3 Murottal Jus 29 para syeikh yang hafidz. Silahkan search di google.Misal Syeikh Saud Al-Syuraim ( Penulis pribadi lebih suka yg ini, utk kelancaran hapalan). Kemudian pasang di Periperal kitaMisal, Tablet, Laptop, BB, I-phone, I-Pad, Handphone dll yg kita punya. 2. Al-quran pojok ( Standard). Untuk menghafal lebih baik gunakan 1 mushab yg standard. Metoda Hapalan Kita tentu ingat dengan kisah orang-orang hebat penghafal quran. Walapun dalam penjara, bahkan walaupun ada diantaramereka buta, tapi dapat menghafal quran dengan baik. Mereka menghafal bukan dengan cara melihat, tapi dengan cara mendengar.Dari apa yg mereka dengar dari para hafidz, mereka dapat menghafal walaupun buta. Jadi setelah mendengar beberapa kali daripara Hafidz, mereka coba menghafal dari apa yg mereka dengar dengan Talaqqi.Maka kalau kita mau memfokuskan indra pendengaran kita, InsyaAllah kita akan mudah dalam menghafal quran.Apalagi kita bisa gunakan indra penglihatan kita juga untuk menghafal.Selain tentunya kita sudah bisa membaca quran dengan baik beserta makhojul hurf nya.Tapi seandainya bacaan kita belum benar dan makrojul hurf kita masih banyak yg perlu di perbaiki. Kita bisa menghafal denganPanduan MP3 murottal Syeikh Hudzaifi. Karena Murottalnya lebih lamban, sehingga kita bisa ikuti sesuai bacaannya.Kita bisa mulai dengan hafalan surat-surat pendek di jus 30. Cara Menghafal 1. Simak murottal surat yg kita ingin hafal, yg sdh kita download di periperal kita. Bisa gunakan earphone.Tapi yg kita dengar haruslah fokus. Misal yg kita ingin hafal adalah surat Al-Mulk. Maka yg kita setel hanya surat iniKemudian setting di softwarenya dengan mode Repeat. Jadi yg kita dengar selama perjalanan hanya surat ini berulang-ulang.Gunakan waktu selama perjalanan baik di mobil, bus, kereta atau diatas motor, atau waktu istirahat di Kantor, saat makan siang dll. Jadi misal untuk mendengarkan 1 surat al-Mulk adalah 4 menit, 34 detik.Maka selama 1 jam, kira-kira kita sudah menyimak sebanyak 13 kali. Setelah menyimak beberapa kali, coba kita ikutimurottalnya. Tapi usahakan kita betul-betul menyimak apa yg kita dengar. Karena kalau hanya mendengar dan tidak fokusakan menghambat lengketnya hafalan kita.Untuk yg pakai WINAMP player, setting MP3, bisa dgn klik kanan pd tulisan WINAMP kemudian pilih yg Repeat & Shuffle. Dan file ygdi upload hanya Surat al-mulk. sumber

Kumpulan Motivasi dan Tips Menghafal Al-Quran Read More »

Rahasia Kecepatan Menghafal Al Qur’an

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Berikut ini saya ingin membagi cerita pengalaman menghafal Al-Qur’an Muhammad Aufa Aulia, salah satu santri saya di SMA IT PPTQ Ibnu Abbas Klaten. Aufa lahir lahir di Cianjur, 24 Juli 1996. Sudah mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an pada tanggal 10-11-10, jam 5 lebih 5 menit lebih 55 detik. Ketika berusia 14 tahun. Mari kita dengarkan bersama kisahnya menghafal kitab suci Al-Qur’an Motivasi Menghafal Al-Qur’anMotivasi saya dalam menghafal pada awalnya mungkin sama dengan orang-orang lain yang sama-sama menghafalnya; yaitu ingin mendapat ridho Allah SWT, membahagiakan orang tua, mendapatkan kemuliaan di hari akhirat, dan juga agar Allah SWT memudahkan segala urusan-urusan saya di dunia maupun di akhirat.Akan tetapi ada faktor motivasi lain yang dapat melecut saya dalam mengahafal Kitab suci umat Islam ini. Saya ingin menjadi seseorang yang bekerja apapun yang bermanfaat, tetapi saya hafal Al-Qur’an. Saya ingin menjadi dokter yang hafidz Al-Qur’an, atau Insinyur yang hafidz Al-Qur’an, ataupun saya menjadi professor yang hafidz Al-Qur’an. Jadi apapun yang akan saya kerjakan kelak besar nanti, maka saya adalah seorang hafidz Al-Qur’an. Karena seseorang yang berpegang teguh pada Al-Qur’an maka dia akan sukses di dunia maupun di akhirat. Saya ingin sukses bersama Al-Qur’an di dada saya.Saya semakin bersemangat ketika orang tua saya menjanjikan saya apabila saya dapat menyelesaikan 30 Juz maka saya akan dihadiahi Umroh ke Tanah suci. Ini bukan tujuan utama, akan tetapi sebagai pelecut semangat saja. Motivasi dalam mengerjakan sesuatu harus kita miliki, agar kita dapat bersungguh-sungguh di dalamnya.***Cara Menghafal Al-Qur’anPada awalnya saya juga belum mengerti bagaimana cara terbaik, terefektif, tercepat, maupun cara termudah dalam menghafal Al-Qur’an, walaupun keitka saya berada di SDIT Nur Hidayah, saya dapat menyelesaikan dua juz hafalan Al-Qur’an. Ketika itu saya hanya menghafal 2-3 ayat dalam setiap pertemuan dengan ustadz. Oleh karena itu saya selalu bertanya kepada kakak kelas saya di Pondok Tahfidz Darul Wihdah di Sragen, ternyata mereka memiliki metode berbeda dan bermacam-macam.Maka saya jadi memahami, ternyata tidak ada teori baku mengahfal Al-Qur’an yang dapat diterapkan dengan sama pada semua orang. Itu tergantung cara pribadi masing-masing. Alhamdulillah saya mendapat masukan-masukan dari kakak kelas. Saya memilih dan memilah berbagai cara yang saya dapatkan itu, lalu saya mengambil cara yang cocok dengan saya. Setelah menghafal 3-4 juz, saya sudah dapat menyimpulkan bagaimana cara saya sendiri dalam menghafal Al-Qur’an. Di pondok saya dulu, waktu menghafal adalah Ba’da Asar hingga pkl. 16.30. Kemudian setelah maghrib sampai isya. Saya biasanya membaca halaman-halaman yang akan saya hafalkan pada sore hari nanti sebelum saya tidur siang. Saya membacanya minimal tiga kali dengan tartil dan binnazhar (dengan melihat mushaf). Alhamdulillah dengan melakukan kebiasaan ini, saya dapat menghafal sore harinya dengan mudah dan cepat. Sehingga setiap hari saya dapat menghafal hingga 2,5 lembar atau lima halaman, atau ¼ juz. Maka dengan izin Allah saya dapat menyelesaikan hafalan 1 juz dalam waktu empat hari plus dua hari ujian untuk kenaikan juz.Tapi yang lebih dari sekedar cara, menurut saya yang paling penting ada hal; yaitu kesungguhan dan keistiqamahan.***Mengatasi KejenuhanCara saya dalam mengatasi kejenuhan adalah dengan menelpon orang tua saya, sehingga dari mereka saya bisa mendapatkan suntikan motivasi dan doa, sehingga saya bisa kembali semangat dalam menghafal.Cara yang lain adalah bergabung dengan teman-teman untuk bermain sepak bola bersama. Sebab salah satu hobi saya adalah bermain sepak bola. Setelah saya merasa fresh setelah bermain bola, saya siap untuk kembali menghafal Al-Qur’an.sumber

Rahasia Kecepatan Menghafal Al Qur’an Read More »

Tips dan Motivasi Menghafal Al Qur’an

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Di zaman ini, sedikit sekali orang-orang yang hafal Al-Quran. Kita bisa melihat, para orang tua lebih resah kalau anaknya tidak bisa matematika atau bahasa Inggris, ketimbang tidak tahu Al-Quran. Padahal, itu adalah keluarga Muslim. Sebagai orang Islam, kitaharus yakin, hanya Al-Quran lah sebagai petunjuk hidup kita. Ketika zaman semakin berputar mengikuti arus syahwat manusia,selayaknyalah kita sebagai orang Islam (mungkin) harus mulai kembali menanamkan azam dan niat, tekad dan keinginan untuk mulai menghafal Al-Quran. Dan untuk memudahkan menghafalnya, ada beberapa teknik dan persiapan khusus yang bisa dipakai. Beberapa di antaranya: * lkhlaskan niat dan bersabar* Jangan lupa baca basmillah dulu* Berdoa kepada Allah swt* Bersih dari hadas kecil dan besar* Sebaiknya menghadap kiblat* Memakai pakaian putih yang bersih dan menutup aurat* Jangan banyak berkata dan ketawa ketika membaca dan menghafal* Memberikan perhatian sepenuhnya* Jangan membaca ketika mengantuk atau menguap* Berhenti membaca ketika ingin buang angin* Salat dua rakaat sebelum memulai SEBELUM MENGHAFAL 1. Mempunyai azam dan minat untuk menghafal2. Memilih waktu yang sesuai untuk menghafal3. Memilih tempat yang sesuai untuk menghafal4. Berada dalam keadaan tenang5. Tenangkan pikiran sebelum menghafal6. Pilih sebuah jenis mushaf dan jangan ubah dengan jenis mushaf lain7. Beristighfar, membaca selawat dan doa sebelum mulai menghafal TEKNIK-TEKNIK MENGHAFAL A. Teknik “Chunking” (potongan-potongan) * Mengelompokan ayat yang panjang dalam beberapa bagian yang memang sesuai mengikuti arahan guru atawa ustadz, jika belajar bersama mereka* Mengelompokan awal surat pada beberapa bagian (2 atau 3 bagian) yang sesuai* Mengelompokan surat dalam beberapa bagian, contohnya mengikut pertukaran cerita* Mengelompokan juz kepada beberapa bagian mengikut surah, hizib, rubu’, cerita dan sebagainya* Mengelompokan kelompok surah, setiap 10 juz dan sebagainya B. Teknik Mengulang * Membaca sepotong atau sebagian ayat sekurang-kurangnya lima kali sebelum mulai menghafalnya* Membaca ayat yang telah dihafal berulang-ulang kali (10 atau lebih)* sebelum berpindah ke ayat seterusnya* Selepas menghafal setiap setengah halaman, harus diulang beberapa kali sebelum diteruskan bagian yang setengah halaman lagi* Sebelum menghafal bagian Al-Qur’an seterusnya, harus diulang bagian yang sebelumnya. C. Teknik Menghafal Dengan Teman * Pilih seorang teman yang sama-sama berminat* Orang pertama membaca dan disimak oleh orang kedua* Orang kedua membaca dan disimak oleh orang pertarna* Saling menyebut ayat antara satu sama lain E. Teknik Mendengar Kaset/CD * Pilih seorang qari yang baik bagi seluruh Alquran atau beberapa qari bagi surah-surah tertentu* Sebelum mulai menghafal, dengar bacaan ayat-ayat yang ingin dihafal beberapa kali* Amati cara, lagu dan tempat berhenti bacaan qari tersebut sehingga terpahat di pikiran* Mulai menghafal ayat-ayat tersebut dengan cara dan gaya qari tersebut* Sentiasa mendengar kaset/CD bacaan Alquran dan kurangi atau tinggalkan mendengerkan lagu-lagu kerana akan mengganggu penghafalan F. Teknik Merekam * Rekam bacaan kita di dalam kaset dan dengarkan lagi untuk memastikan bacaan dan hafalan yang betul* Bagi kanak-kanak, rekam bacaan ibu-bapa atau guru kemudian diikuti oleh bacaan kanak-kanak tersebut* Minta kanak-kanak tersebut mendengar kembali rekaman tersebut beberapa kali hingga menghafalnya G. Teknik Menulis * Tulis kembali surat yang telah dihafal. Kemudian cek lagi dengan mushaf.* Menulis setiap ayat pertama awal surat, atau setiap rubu’, atau setiap juz, atau setiap surah dalam sehelai kertas. MEMELIHARA HAFALAN 1. Jauhi maksiat mata, maksiat telinga dan maksiat hati2. Banyak berdoa, terutama waktu mustajab doa seperti ketika berbuka puasa, ketika dalam perjalanan, selepas azan dan lain-lain lagi3. Menetapkan kadar bacaan setiap hari, contohnya, selembar, setengah juz, 1 juz dan sebagainya4. Membaca pada waktu pagi dan mengulangnya pada waktu malam5. Jangan membaca ketika sedang bosan, marah atau ngantuk6. Menulis setiap ayat yang mutasyabih sumber

Tips dan Motivasi Menghafal Al Qur’an Read More »

Usia Berapa Anak Mulai Diajari Al Qur’an?

Soal: Usia berapa usia yang paling afdhal untuk mulai mengajarkan Al Qur’an kepada anak? Dan bagaimana caranya? Jawab: الحمدُ لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصَحْبِه ومَن والاه، أمَّا بعدُ Usia yang afdhal untuk mulai untuk mulai mengajarkan Al Qur’an kepada anak adalah sejak tiga tahun. Karena ketika itu akalnya mulai berkembang, memorinya masih bersih murni, ia masih senang dengan kisah-kisah dan ia masih mudah menuruti apa yang diperintahkan. Diantara metode yang bagus dalam mengajarkan hafalan Al Qur’an Al Karim adalah sebagai berikut: Hendaknya yang mulai mengajarkan hafalan Qur’an adalah kedua orang tuanya. Karena secara umum, pada seumur itu mereka belum bisa memiliki pelafalan yang stabil dan masih sulit memfokuskan diri untuk melafalkan bacaan dengan benar Hendaknya mendiktekan surat-surat pendek kepada anak, dan mengulang-ulang ayatnya. Jika ayatnya panjang, bisa dipotong-potong menjadi beberapa kalimat. Sampai mereka bisa mampu melatihnya dan mengulang-ulangnya sendiri tanpa didikte. Menggunakan beberapa media rekaman murattal yang dapat membantu anak menghafal Qur’an. Misalnya rekaman murattal Al Hushari. Menjelaskan makna-makna ayat dengan penjelasan yang menyenangkan. Misalnya dengan dibumbui candaan dan permisalan-permisalan. Hal ini memudahkan anak untuk menghafal karena jika mereka paham maksud ayat, akan lebih mudah menghafalnya. Tidak terikat dengan jangka waktu tertentu pada usia-usia awal. Namun ajari mereka jika ada kesempatan dan ketika semangatnya sedang timbul. Memasukkan mereka ke halaqah-halaqah yang mengajarkan Al Qur’an, yang sesuai dengan sunnah, jika ada. Mengerahkan segala upaya terhadap anak yang dapat membuat ia lebih mencintai Al Qur’an dan membakar semangatnya untuk menghafal. Di antaranya dengan memberinya hadiah yang ia sukai setiap kali menghafal panjang ayat tertentu. Selain itu juga tumbuhkan semangat perlombaan menghafal antara ia dengan saudaranya atau antara ia dengan teman-temannya. Demikianlah caranya. Mengajarkan Al Qur’an kepada anak sejak kecil membuahkan banyak kebaikan dan pahala. Hendaknya para orang tua bersemangat mengajarkan anak mereka sejak dari kecil, semoga dari itu semua mereka mendapatkan pahala yang besar insya Allah. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: خيرُكم من تعلَّم القُرآن وعلَّمه “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya” (Muttafaqun ‘alaihi) Wallahu’alam

Usia Berapa Anak Mulai Diajari Al Qur’an? Read More »

Mengapa Perlu Menghafal Al Qur’an ?

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Bismillah. Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad, beserta keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan ihsan. Sebagian kaum Muslimin ternyata masih banyak yang belum memahami mengapa mereka perlu untuk menghafal Al Qur’an. Bahkan ada yang mengatakan, “mengapa kita bangga dengan anak-anak yang hafal Qur’an yang notabene bukan bahasa kita? bukankah lebih baik mengajarkan mereka membaca terjemahannya agar bisa menerapkan nilai luhur di dalamnya?” Perkataan ini keluar tentu karena ketidak-pahaman mengenai keutamaan dan urgensi menghafal Al Qur’an. Orang tersebut juga tidak memahami keutamaan Al Qur’an serta bagaimana cara mempelajari Al Qur’an, sehingga ia merasa cukup dengan terjemahan Al Qur’an saja dalam mempelajari Al Qur’an. Oleh karena itu mari kita simak pembahasan berikut..Hukum menghafal Al Qur’an Syaikh Ibnu Baz mengatakan, “menghafal Al Qur’an adalah mustahab (sunnah)” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, 89906). Namun yang rajih insya Allah, menghafal Al Qur’an adalah fardhu kifayah, wajib diantara kaum Muslimin ada yang menghafalkan Al Qur’an, jika tidak ada sama sekali maka mereka berdosa (Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah, 17/325). Keutamaan menghafal Al Qur’an 1. Penghafal Qur’an adalah Shahibul Qur’an Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani menyatakan, “ketahuilah, makna dari shahibul Qur’an adalah orang yang menghafalkannya di hati. berdasarkan sabda nabi Shallallahu’alaihi Wasallam: يؤم القوم أقرؤهم لكتاب الله “hendaknya yang mengimami sebuah kaum adalah yang paling aqra’ terhadap kitabullah” maksudnya yang paling hafal. Maka derajat surga yang didapatkan seseorang itu tergantung pada banyak hafalan Al Qur’annya di dunia, bukan pada banyak bacaannya, sebagaimana disangka oleh sebagian orang. Maka di sini kita ketahui keutamaan yang besar bagi pada penghafal Al Qur’an. Namun dengan syarat ia menghafalkan Al Qur’an untuk mengharap wajah Allah tabaaraka wa ta’ala, bukan untuk tujuan dunia atau harta” (Silsilah Ash Shahihah, 5/281). 2. Al Qur’an akan menjadi syafa’at bagi shahibul Qur’an Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: اقرأوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأصحابه “bacalah Al Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafa’at bagi shahibul Qur’an” (HR. Muslim  804) 3. Derajat di surga tergantung pada hafalan Qur’an Semakin banyak hafalannya, akan semakin tinggi kedudukan yang didapatkan di surga kelak. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: يقال لصاحب القرآن اقرأ وارتقِ، ورتل كما كنت ترتل في الدنيا، فإن منزلك عند آخر آية تقرؤها “akan dikatakan kepada shahibul qur’an (di akhirat) : bacalah dan naiklah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. karena kedudukanmu tergantung pada ayat terakhir yang engkau baca” (HR. Abu Daud 2240, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud). 4. Termasuk sebaik-baik manusia Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: خيركم من تعلم القرآن وعلَّمه “sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Al Bukhari 4639). 5. Allah mengangkat derajat shahibul Qur’an di dunia Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: إن الله يرفع بهذا الكتاب أقواماً ويضع به آخرين “sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan Al Qur’an ini dan menghinakan yang lain dengannya” (HR. Muslim 817) 6. Penghafal Al Qur’an lebih diutamakan untuk menjadi imam Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: يؤم القوم أقرؤهم لكتاب الله “hendaknya yang mengimami sebuah kaum adalah yang paling aqra’ terhadap kitabullah” (HR. Abu Daud 582, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)Urgensi menghafal Al Qur’an Selain keutamaan-keutamaan di atas, ada beberapa hal juga yang menjadi pendorong untuk kita semua agar menghafalkan Al Qur’an: 1. Meneladani Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam Panutan kita, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menghafalkan Al Qur’an, dan setiap bulan Ramadhan Jibril datang kepada beliau untuk mengecek hafalan beliau. Hal ini diceritakan oleh Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus” (HR. Bukhari, no.6) 2. Membaca Al Qur’an adalah ibadah yang agung Membaca Al Qur’an adalah ibadah, setiap satu huruf diganjar satu pahala. مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ “barangsiapa yang membaca 1 huruf dari Al Qur’an, maka baginya 1 kebaikan. dan 1 kebaikan dilipat-gandakan 10x lipat. aku tidak mengatakan alif lam miim itu satu huruf, tapi alim satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf” (HR. At Tirmidzi 2910, ia berkata: “hasan shahih gharib dari jalan ini”) Dan banyak lagi keutamaan dari membaca Al Qur’an. Maka seorang Muslim yang hafal Al Qur’an dapat dengan mudahnya membaca kapan saja dimana saja, langsung dari hafalannya tanpa harus membacanya dari mushaf. Dan ini merupakan ibadah yang agung. Ibnu Mas’ud berkata: مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَعْلَمَ أَنَّهُ يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ فَلْيَنْظُرْ، فَإِنْ كَانَ يُحِبُّ الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ “Barangsiapa yang ingin mengetahui bahwa dia mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah, jika ia mencintai Al Quran maka ia mencintai Allah dan Rasul-Nya” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, Al Haitsami dalam Majma Az Zawaid berkata: “semua rijalnya shahih”). 3. Modal utama dalam mempelajari agama Al Qur’an adalah sumber hukum dalam Islam. Dengan menghafalkan Al Qur’an, seseorang lebih mudah dalam mempelajari ilmu agama. Ia mempelajari suatu permasalahan ia dapat mengeluarkan ayat-ayat yang menjadi dalil terhadap masalah tersebut langsung dari hafalannya. Yang kemudian ia perjelas lagi dengan penjelasan para ulama mengenai ayat tersebut. Ibnu ‘Abdl Barr mengatakan: طلب العلم درجات ورتب لا ينبغي تعديها، ومن تعداها جملة فقد تعدى سبيل السلف رحمهم الله، فأول العلم حفظ كتاب الله عز وجل وتفهمه “Menuntut ilmu itu ada tahapan dan tingkatan yang harus dilalui, barangsiapa yang melaluinya maka ia telah menempuh jalan salaf rahimahumullah. Dan ilmu yang paling pertama adalah menghafal kitabullah ‘azza wa jalla dan memahaminya” (dinukil dari Limaadza Nahfadzul Qur’an, Syaikh Shalih Al Munajjid). 4. Modal utama dalam berdakwah Kata para ulama, hidayah ada 2 macam: hidayah taufiq yang ada di tangan Allah dan hidayah al irsyad wal bayan yaitu dakwah yang menjadi tugas para Nabi

Mengapa Perlu Menghafal Al Qur’an ? Read More »

5 Mitos tentang menghafal Qur’an

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Banyak orang yang ingin menghafalkan Al-Qur’an tapi sering kali mereka terjebak menyerah pada mitos-mitos yang selama ini ada tentang menghafalkan Qur’an sampai akhirnya menyerah sebelum mencoba. Berikut MAP mengumpulan mitos-mitos tentang menghafal Qur’an juga fakta yang terjadi. 1. Hanya orang tertentu yang bisa jadi hafizh Pada kenyatannya setiap orang dengan berbagai macam usia dan profesi bisa menjadi seorang hafizh asalkan punya kemauan yang kuat karena sebuah pepatah pernah bilang “di mana aja kemauan di situ ada jalan” salah satu jalan untuk menjadi seorang hafizh adalah dengan menggunakan aplikasi HAFIZH dari MAP. 2. Anak saya masih kecil nanti saja kalau sudah besar Mitos seperti ini jauh dari kebenaran karena justru masa kecilah adalah waktu yang baik untuk mengajarkan anak-anak Anda menghafal Al-Qur’an. Apabila sejak kecil mereka sudah menghafal Qur’an kelak ketika sudah dewasa nanti semoga bisa menjadi seorang hafizh yang menginspirasi banyak orang. 3. Saya sudah tua susah ingat dan gampang lupa Kenyatannya dengan menghafal Qur’an di masa tua akan membawa manfaat juga kebaikan baik di dunia atau pun di akhirat. Salah satu manfaat dari menghafal Qur’an bagi yang sudah berusia lanjut akan terhindar dari penyakit aljameir 4. Saya tidak punya guru yang hafizh Kenyatannya sekarang sudah ada aplikasi HAFIZH yaitu asisten pribadi yang akan menuntun penggunanya untuk menghafalkan Qur’an tanpa perlu bimbingan seorang guru. 5. Saya sibuk tak ada waktu untuk menghafal Kenyataannya setiap orang punya kesibukan masing-masing untuk itu HAFIZH hadir memberikan solusi lewat fitur andalannya yaitu fitur jadwal dan reminder yang akan membantu konsistensi pengguna dalam menjalani program hafalan Qur’annya. Jadi sibuk bukan lagi alasan untuk tidak menghafalkan Al-Qur’an, bukan begitu?

5 Mitos tentang menghafal Qur’an Read More »

Manfaat Menghafal Al Quran Ternyata Bisa Meningkatkan Prestasi Belajar di Sekolah

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Menghafal Al Quran selama ini dianggap menjadi beban, padahal sebenarnya manfaat menghafal Al Quran sangat banyak, salah satunya adalah bisa meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah. Apa korelasinya? Pada artikel berikut Mizan mengumpulkan fakta menarik tentang manfaat menghafal Al Quran. Menghafal Al Quran atau lebih dikenal dengan istilah Tahfidz memiliki dua hal yang harus dipenuhi, yakni hafal dalam ingatan dan bisa mengucapkannya kembali di luar kepala tanpa membaca Al Quran atau catatan lain. Tak banyak sekolah yang menerapkan pelajaran menghafal Al Quran sebagai kurikulum, saat ini mungkin terbatas hanya di Sekolah Islam atau Pesantren. Pendidikan formal dianggap lebih penting daripada menghafal Al Quran, parahnya siswa-siswi biasanya menganggap hafalan Al Quran itu sendiri sebagai beban layaknya mendapat tugas pelajaran formal. Tentu ini menjadi tugas berat bagi Orang Tua dan Guru untuk membiasakan anak didiknya ini untuk menghafal Al Quran. Banyak yang bisa digali dari proses menghafal Al Quran itu sendiri, mulai dari proses atau cara menghafal Al Quran yang kini bisa dipelajari dengan cara yang menyenangkan, hingga ke manfaat dari belajar dan menghafal Al Quran itu sendiri. Adapun manfaat menghafal Al Quran antara lain adalah:     Melatih daya konsentrasi.     Menstimulus otak dan tingkat kecerdasan.     Terhindar dari kepikunan     Menumbuhkan kedisiplinan     Paham Quran lebih mendalam     Keutamaan dunia dan akhirat     Untung dalam perdagangan     Mahkota Kemuliaan     Meningkatkan derajat     Syafaat di hari kiamat     Kemuliaan (tasyrif) dari Nabi Muhammad Hubungan Menghafal Al Quran dengan Prestasi di Sekolah Lantas, apa pengaruhnya dengan prestasi belajar siswa di sekolah? Bukannya dengan menghafal AL Quran itu berarti mengurangi waktu belajar siswa? Anda jangan melihat dari sisi itu. Anak yang terbiasa dalam menghafal Al Quran, secara tidak langsung dia akan lebih bisa berdisiplin dan mengatur waktu. Anak akan belajar keseriusan dalam menjalani hidup. Menghafal Al Quran mempunyai pengaruh yang baik dalam pengembangan ketrampilan dasar paa siswa sehingga bisa meningkatkan prestasi akademik mereka. Profesor psikologi di Universitas Imam Muhammad bin Su’ud al-Islamiyah di Riyadh, Dr. Abdullah Subaih berpendapat bahwa dengan menghafal Al Quran berarti siswa terlatih untuk berkonsentrasi. Kita tahu bahwa pendidikan formal juga dibutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk mempelajarinya, Nah dengan belajar menghafal Al Quran maka dia akan terlatih dengan konsentrasi yang tinggi. Konsentrasi yang tinggi ini dihubungkan dengan kinerja otak. Menurut M. Ngalim Poerwanto, dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992 – hal. 52) Jika sel-sel otak bekerja atau difungsikan terus dengan hal-hal positif dan aktif, maka akan menjadi lebih kuat. Jika kita melihat contoh ulama zaman dahulu, seperti Imam Syafi’i, beliau telah menghafal Al Quran sejak usianya belum baligh, yakni 10 tahun. Jadi kekuatan otak dalam menghafal Al Quran sebaiknya dimulai sejak usia dini. Ini diperkuat juga dengan pendapat dari Dr. Abdurrahman Abdul Kholik yang menyatakan bahwa usia anak-anak dari 5 tahun hingga 23 tahun adalah usia manusia dengan kekuatan hafalan yang sangat bagus. Fakta-fakta di atas diperkuat lagi dengan studi yang dilakukan oleh DR. Shaleh Bin Ibrahim Ashani, dosen dari Universitas Imam Muhammad Ibn Saud Riyadh. Dalam penelitiannya beliau melibatkan dua kelompok siswa-siswi Universitas Malik Abdul Aziz di Jeddah. Dalam studinya ini disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara kuantitas hafalan AL Quran dan tingkat kesehatan mental dan psikologis siswa. Makin banyak hafalan Al Quran, maka siswa tersebut cenderung memiliki tingkat kesehatan mental yang lebih baik dibanding mereka yang memiliki hafalan yang rendah. Kesehatan mental inilah yang berpengaruh pada pengembangan keterampilan siswa dan prestasi akademik di sekolah. Allah SWT berfirman: Sebenarnya, Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim. [Al-‘Ankabuut Ayat : 49]

Manfaat Menghafal Al Quran Ternyata Bisa Meningkatkan Prestasi Belajar di Sekolah Read More »

Tips Cara Mudah Menghafal Al-Quran Tanpa Menghafal

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – menghafal Al Quran sebenarnya sangat mudah hanya saja kita belum mengetahui caranya sehingga kita menganggapnya sulit. Untuk itu melalui artikel ini saya mencoba untuk berbagi informasi mengenai cara menghafal Al Quran tanpa menghafal. Semoga dengan mengetahui cara menghafal Al Quran ini menjadi inspirasi dan dapat memacu semangat sobat sekalian dalam menghafal Al Quran. Pada bulan suci Ramadhan ini ada baiknya kita isi dengan banyak-banyak beribadah kepada Allah SWT, terlebih lagi balasan pahala yang kita dapatkan akan dilipat gandakan, harusnya ini lebih menjadikan kita bersemangat lagi. Nah salah satu pilihan ibadah yang dapat kita lakukan adalah dengan menghafal Al Quran. Menghafal Al Quran merupakan perbuatan yang sangat mulia dan sudah dijanjikan Surga oleh Allah SWT bagi para penghafal Quran. Jadi bagi para pencari tiket surga sebenarnya salah satu caranya adalah dengan menghafal Al Quran. Hanya saja kita selama ini terlalu malas (termasuk penulis) dalam menghafal Al Quran dan menginginkan cara-cara yang instan sekejap mata langsung hafal. Padahal kalau dicicil sedikit demi sedikit, seayat demi seayat dari sejak pertama kali terbersit niat ingin menghafal Al Quran mungkin sekarang ini kita yang membaca artikel ini sudah hafal beberapa juz bahkan bisa jadi telah hafal 30 juz Al Quran. Right? Tips Cara Mudah Menghafal Al Quran Tanpa MenghafalPicture by Google Nah sobat sekalian, bagi sobat yang sangat ingin sekali dalam menghafal Al Quran, penuh semangat menggebu-gebu tapi mundur lagi gara-gara hafalannya kelihatan susah sekali. Menghafal sambil guling-guling dan memejamkan mata saking seriusnya malah ketiduran :). Ada yang pernah mengalaminya? (penulis ngacungin telunjuk :)). Baiklah sobat sekalian, jika sobat memang bersungguh-sungguh ingin menghafal Al Quran caranya sangat mudah, “hanya Membaca dan tidak perlu menghafal maka anda akan hafal”. Saya ulangi sekali lagi ya, caranya sangat mudah “cukup membaca dan tidak perlu menghafal maka hadiahnya adalah hafal”. Sekali lagi ya, biar lebih nancep.. hhe, caranya sangat mudah “Mari kita semua CUKUP MEMBACA dan TIDAK PERLU DIHAFAL, maka efeknya adalah HAFAL”. Bagaimana penjelasannya? silahkan baca point-point di bawah ini. Namun sebelum itu ada baiknya anda baca Tips Ringan Dalam Menghafal Al Quran agar semakin memudahkan dalam proses menghafalnya. Cara Mudah Menghafal Al Quran Tanpa Menghafal Misalnya: Kita ingin menghafal salah satu surah pendek dalam Al Quran yang memiliki jumlah ayat sebanyak 20 Ayat. Caranya:1. Baca ayat pertama dengan detil dan tartil, kemudian ulangi lagi sebanyak 20 kali. Mungkin pada awalnya anda mengucapkannya terbatah-batah tapi pada pengucapan yang ke 20 saya yakin insya Allah anda sudah fasih mengucapkannya bahkan tanpa melihat lagi. Cukup membaca dan jangan menghafal, apalagi memejamkan mata. (1×20) 2. Baca ayat kedua menggunakan metode yang sama yaitu dibaca sebanyak 20 kali. Bila telah usai maka gabungkan ayat 1 dan 2. Jadi bacalah ayat pertama, lanjutkan dengan ayat kedua kemudian ulangi lagi baca ayat pertama, lalu kedua. Lakukan lagi membaca ini sebanyak 20 kali. ((2×20) +((1+2)x20)). 3. Baca ayat ke tiga menggunakan metode yang sama yaitu dibaca sebanyak 20 kali. Bila telah usai maka bacalah ayat 1,2 dan 3 kemudian ulangi sebanyak 20 kali. ((3×20) + ((1+2+3)x20)). 4. Begitu juga dengan ayat ke 4. ((4×20) + ((1+2+3+4)x20)). 5. Pada ayat ke 5 juga anda lakukan cara yang sama. ((5×20) + ((1+2+3+4+5)x20)). Nah pada langkah ke lima ini anda simpan dulu apa yang telah anda dapatkan. Dan saya yakin anda insya Allah telah dapat membaca ayat 1-5 dengan lancar tanpa melihat Al Quran lagi alias hafal, bahkan letak titik dan komanya anda tau. Right? Nah bagaimana sobat sekalian, sangat mudah bukan? cukup membaca tanpa perlu menghafal, tapi hadiahnya adalah hafal. Iya kan? nah untuk tahap selanjutnya Insya Allah akan saya sampaikan pada artikel berikutnya, Tips Cara Menghafal Al Quran Tanpa Mengahafal Bagian 2, so don’t miss it. Semoga artikel Tips Cara Mudah Menghafal Al Quran Tanpa Menghafal di atas bisa bermanfaat bagi anda semua dan mari kita doakan agar temen-temen yang membaca artikel ini kemudian giat menghafal Al Quran kita doakan agar proses menghafalnya lancar dan bisa menghafal sampai 30 Juz. Aamin. Jika dirasa artikel tips cara mudah menghafal Al Qur’an tanpa menghafal ini bermanfaat, jangan sungkan-sungkan untuk menyebarluaskannya semoga dengan begitu insya Allah kita akan mendapatkan pahala secara berjamaah.. :). Terima kasih atas kunjungan teman-teman ke blog saya dan jangan pernah berhenti untuk menghafal Al Quran.

Tips Cara Mudah Menghafal Al-Quran Tanpa Menghafal Read More »