September 2019

Menikahlah

Berbicara tentang pernikahan, ini merupakan topik yang tidak akan pernah habisnya untuk dibahas. Apalagi bagi para anak muda yang masih sendiri,kata menikah menjadi sesuatu yang sacral bagi mereka. Keinginan untuk menikah merupakan fitrah dari setiap manusia, memiliki pasangan hidup yang kemudian berdua berjuang membentuk generasi masa depan Islam yang berkemajuan sesuatu yang diimpikan oleh setiap pemuda maupun pemudi. Menikah sendiri dalam Islam, merupakan salah satu bentuk ibadah yang sudah disyariatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam Surat An-Nisa ayat 3 yang berbunyi وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”(QS. An-Nisa:3) Betapa Allah sudah mensyariatkan untuk umatnya untuk menikah perempuan yang dia senangi. Namun, meskipun sudah disyariatkan ada saja orang-orang yang merasa pesimistis mau menikah dengan siapa? Padahal sudah Allah jaminkan bahwa setiap orang sudah diciptakan berpasang-pasangan yang tidak mungkin bisa tertukar. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Az- Zariyat Ayat 49 sebagai berikut : وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ “Dan segala sesuatu Kami Ciptakan Berpasang – pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Az-Zariat :49) Lalu apa yang mesti dikhawatirkan ketika Allah sudah memberikan masing-masing hambaNya pasangan hidup mereka. Dalam Islam, menikah itu antara laki-laki dan perempuan. Tidak ada yang namanya pernikahan sejenis dalam Islam. Karena kodratnya pasangan itu ya antara laki-laki dengan perempuan. Hal ini ditegaskan Allah dalam Surat An-Nisa ayat 1 yang berbunyi يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً  وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ  إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا  ﴿النساء:١﴾ “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu Yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah swt. yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali kekerabatan. Sesungguhnya Allah swt. adalah pengawas atas kamu”. (An Nisa: 1) Menikah sendiri merupakan salah satu cara mengikuti Sunnah dari Rasulullah, hal ini sesuai sabda Rasulullah sebagai berikut أَرْبَعٌ مِنْ سُـنَنِ الْمُرْسَلِيْنَ: اَلْحَيَـاءُ، وَالتَّعَطُّرُ، وَالسِّوَاكُ، وَالنِّكَاحُ “Ada empat perkara yang termasuk Sunnah para Rasul: rasa-malu, memakai wewangian, bersiwak, dan menikah,” (H.R. At-Tirmidzi). Ketika umatnya menikah, Rasulullah membanggakan mereka kelak di hari kiamat nanti. Rasulullah bersabda تَزَوَّجُوْا فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ اْلأُمَمَ يَوْمَ الْقِيَـامَةِ، وَلاَ تَكُوْنُوْا كَرَهْبَانِيَّةِ النَّصَارَى “Menikahlah, karena sesungguhnya aku akan membangga-banggakan jumlah kalian kepada umat-umat lain pada hari Kiamat, dan janganlah kalian seperti para pendeta Nasrani,” (H.R. Al-Baihaqi). Untuk para saudaraku yang sudah siap dan mampu untuk menikah, maka menikahlah dan janganlah kalian tunda lagi. Dalam sebuah hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda .يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ. “Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai tameng),‘” (H.R. Al-Bukhari, Muslim, dan at-Tirmidzi). Jadi, segeralah menikah jika kalian sudah mampu untuk menikah.

Menikahlah Read More »

Tebar Kebaikan Dengan Senyuman

Dalam Surat An-Najm Ayat 43 Allah Berfirman وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَىٰ “Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis”. (QS. An-Najm:43) Sesungguhnya Allah memiliki kuasa kepada siapapun untuk menjadikan mereka tertawa maupun menangis. Sebab-sebab mereka tertawa maupun menangis sudah diatur. Sejatinya hidup itu selalu berganti-ganti kondisi, adakalanya seseorang dalam keadaan bahagia senang sehingga membuatnya tertawa, namun adakalanya pula seseorang bersedih dan menangis karena kecewa dan sebagainya. Kali ini kita tidak akan membahas tentang menangis dan segala kesedihan yang dialami, kita akan membahas tentang senyuman sesuatu yang membuat kita tertawa bahagia dan damai saat melihatnya. Saat orang tersenyum, alam seolah memberikan kedamaian dan kesenangan melihatnya. Bahkan kita amat dianjurkan untuk tersenyum kepada saudara kita, karena hal tersebut merupakan salah satu bagian dari ibadah. Bahkan pahala ketika kita memberikan senyuman kepada saudara kita sama dengan pahal sedekah, hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ “Senyummu di depan saudaramu, adalah sedekah bagimu” (H.R. Tarmidzi). Kenapa senyuman kita kepada saudara kita merupakan sebuah sedekah? Karena saat kita tersenyum, orang yang melihat kita akan ikut merasakan kesenangan dan kedamaian saat melihatnya. Lihatlah berapa banyak orang yang sedang dalam keadaan emosi, namun melihat senyuman manis dari saudaranya hal tersebut mampu meredam emosi dia. Menurut seorang ahli Dr. Lieberman (2010), senyum memiliki 4 kandungan penting di dalamnya, yaitu, kepercayaan diri, antusiasme, kebahagiaan, dan penerimaan. Dalam hal penerimaan ini lah saat kita tersenyum akan menularkan aura kebahagiaan dengan orang yang melihat senyuman kita. Rasulullah juga sering tersenyum dengan para sahabat-sahabatnya sebagaimana Jarir bin Abdillah menceritakan مَا رَآنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ أَسلَمْتُ إِلَّا تَبَّسَم فِي وَجْهِي “Rasulullah tidak pernah melihatku sejak aku masuk islam, kecuali beliau tersenyum”. (H.R. Bukhari) Bisa dikatakan dengan kita tersenyum kita juga menebar kebaikan. Karena kita berbagai kebahagiaan, kesenangan. Kedamaian serta ketenangan. Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ “Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri”. (H.R. Muslim). Selain itu, dengan kita tersenyum maka akan memberikan manfaat juga kepada diri kita sendiri. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh US National Library of Medicine National Institutes of Health tahun 2010 menyatakan bahwa tersenyum dapat dengan mudah meningkatkan mood dan pikiran positif. Sehingga kita akan selalu dalam kondisi mood dan pikiran yang positif sehingga bisa menjalankan ibadah dengan optimal. Dengan tersenyum kita pun bisa meringankan beban yang sedang kita rasakan, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dalam hadistnya yang artinya : “Janganlah kamu terlalu membebani jiwamu dengan segala keseriusan hidup. Hiburkanlah dirimu dengan hal – hal yang ringan dan lucu karena jikalau jiwa terus dipaksa memikul beban – beban yang berat ia akan menjadi keruh.” (HR. Ibnu Majah) Jadi tersenyumlah dan tebarkanlah kebaikan didalamnya.

Tebar Kebaikan Dengan Senyuman Read More »

Menjaga Alam Dalam Islam

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ “tidaklah kami mengutusmu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekian alam” (al-Anbiya: 107) Islam datang membawa rahmat untuk sekalian alam. Tidak hanya untuk manusia, namun seluruh yang ada dalam alam ini. Maka Islam mengajarkan umatnya untuk selalu menjaga alam ini dan melarang untuk berbuat kerusakan di bumi. Larangan ini tercantumkan dalam firman Allah Surat Al-Araf ayat 56 yang berbunyi وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, setelah (diciptakan) dengan baik. Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allâh sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS. Al-Araf:56) Dalam ayat itu disebutkan bahwa Allah sudah menciptakan dengan baik seluruh alam, sehingga manusia janganlah berbuat kerusakan di muka bumi. Rahmat yang Allah berikan hanyalah diberikan kepadsa hamba-Nya yang berbuat kebaikan. Islam menganjurkan umatnya untuk menjaga alam ini, tidak hanya menjaga namun jga memperbaiki bila ada yang merusaknya. Anjuran agar umat Islam untuk menjaga alam dalam hadist Rasulullah yang berbunyi قَا لَ رَسُوْل اللهِ صلي اللهُ عليهِ وسلّمَ : اِرْحَمُوْا مَنْ فِي الاَرْضِ   يَرْحَمُكُمْ مَنْ في السماءِ    (رواه البخار مسلم) “Sayangilah yang ada di bumi niscaya semua yang ada di langit akan menyayangi kalian” (HR. Bukhari & Muslim) Dalam Hadist yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda : سَبْعٌ يَجْرِي لِلعَبْدِ أَجْرُهُنَّ وَ هُوَ فِي قَبْرِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ : مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا أَوْ أَجْرَى نَهْرًا أَوْ حَفَرَ بِئْرًا أَوْ غَرَسَ نَخْلاً أَوْ بَنَى مَسْجِدًا أَوْ وَرَثَ مُصْحَفًا أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لََهُ بَعْدَ مَوْتِهِ . Tujuh perkara yang pahalanya akan terus mengalir bagi seorang hamba sesudah ia mati dan berada dalam kuburnya. (Tujuh itu adalah) orang yang mengajarkan ilmu, mengalirkan air, menggali sumur, menanam pohon kurma, membangun masjid, mewariskan mushaf atau meninggalkan anak yang memohonkan ampunan untuknya sesudah ia mati. (Al-Hadist) Menjaga alam ini termasuk amalan jariyah yang tidak akan terputus meskipun orang tersebut sudah meninggal. Karena kebaikan yang dilakukan selalu dirasakan oleh orang-orang setelahmu. Bukanlah dia seorang muslim apabila malah berbuat kerusakan di muka bumi. Kasus kebakaran hutan yang sedang terjadi saat ini bukanlah disebabkan oleh alam, namun itu justru dilakukan secara sengaja oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab hanya untuk memenuhi hasrat duniawi mereka sendiri. Dan lihatlah dampak yang diberikan, kualitas udara buruk banyak yang terkena ISPA bahkan sampai korban meninggal dunia. Kejahatan yang dilakukan sungguh luar biasa, dan itu sangat dikecam dan dilarang dalam Islam. Sebagai umat muslim, mari kita jaga lingkungan alam sekitar kita, jangan sampai merusak alam yang sungguh Allah sangat melaknat orang yang berbuat kerusakan dimuka bumi. Wallahualam

Menjaga Alam Dalam Islam Read More »

Kedermawanan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam

Dalam diri Rasulullah menunjukan suri tauladan bagi semua umat manusia. Dalam segala aspek kehidupan baik sebagai pribadi, pemimpin, sampai dalam urusan rumah tangga Rasulullah telah memberikan blue print bagaimana menjadi pribadi yang terbaik dalam aspek-aspek tersebut. Hal ini sesuai dengan Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat Al-Ahzab ayat 22 yang berbunyi لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (Al Ahzab: 22). Dalam ayat tersebut secara gamblang Allah menunjukan kepada segenap manusia role model pribadi hambaNya semua ada pada diri Rasulullah. Salah satunya dalam aspek kedermawanan dalam diri Beliau. Sifat dermawan sendiri yakni suka memberi harta yang dia cintai atau melakukan suatu amalan yang menolong orang lain. Sifat dermawan Rasulullah ini digambarkan oleh Sahabat Rasulullah Anas bin Malik كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلم  أَحْسَنَ النَّاسَ وَجْهاً ، وكان أَجْوَدُ الناسِ ، وكان أَشْجَعَ الناسِ “Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam adalah orang yang paling bagus wajahnya, paling dermawan dan paling pemberani.” (HR. Muslim). Selain sahabat Anas bin Malik, Abdullah bin ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma juga berkata : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَـكُوْنُ فِـيْ رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ ، وَكَانَ جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ يَلْقَاهُ فِـيْ كُـّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَـيُـدَارِسُهُ الْـقُـرْآنَ ، فَلَرَسُوْلُ اللّٰـهِ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْـخَيْـرِ مِنَ الِرّيْحِ الْـمُرْسَلَةِ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dengan kebaikan, dan lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril Alaihissallam bertemu dengannya. Jibril menemuinya setiap malam Ramadhân untuk menyimak bacaan al-Qur’annya. Sungguh, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dermawan daripada angin yang berhembus.” (HR. Bukhari & Muslim) Kedua sahabat Rasulullah yang mulia ini telah menggambarkan betapa dermawannya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam. Sahabat Abdullah bin Abbas sampai mengibaratkan bahwa kedermawananya Rasulullah itu lebih baik daripada angina sepoi-sepoi. Ada berbagai banyak kisah Rasulullah tentang kedermawannanya tersebut. Salah satunya Abu Hurairah RA bertutur: Suatu hari kami duduk bersama Rasulullah SAW di masjid. Apabila beliau berdiri, kami pun berdiri. Suatu hari, beliau berdiri, lalu kami pun bediri. Katika beliau sampai ke pertengahan masjid, tiba-tiba seorang laki-laki menarik mantel Rasulullah dengan keras, padahal mantelnya itu terbuat dari bahan yang kasar. Saking kerasnya, leher Rasulullah pun tampak memerah. Laki-laki berkata,Wahai Muhammad, isikan kedua untaku dengan apa saja, karena kau tidak pernah membawa harta, baik dengan hartamu sendiri maupun dari harta bapakmu. Rasaulullah saw menjawab,Tidak, dan aku memohon ampun kepada Allah. Aku tidak akan memenuhi kedua untamu sehingga kau terlebih dahulu melepaskan tarikanmu dari leherku. Laki-laki dusun itu berkata kembali: Tidak, demi Allah, aku tidak akan melepaskannya sebelum kau memenuhi permintaanku. Rasulullah saw lalu mengulang perkataannya tadi tiga kali. Namun, laki-laki itu tetap tidak mau melepaskan tarikannya. Begitu mendengar jawaban laki-laki dusun tadi, kami para sahabat segera bermaksud menghampiri laki-laki tersebut, namun Rasulullah segera berpaling kepada kami dan berkata: Tolong semuanya, jangan mengubah posisi dan tempat laki-laki tersebut sampai aku memberikan izin. Rasulullah saw lalu berkata kepada laki-laki saat itu: Wahai fulan, penuhi unta laki-laki tadi dengan gandum, dan untanya yang satu lagi dengan kurma. Setelah dipenuhi, Rasulullah bersabda: Ayo bubarlah kalian. (HR. Abu Daud)

Kedermawanan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam Read More »

Kepedulian Sosial Dalam Islam

Manusia merupakan makhluk sosial. Yang mana dalam kehidupan sehari-hari mereka tidak bisa berdiri sendiri, namun membutuhkan bantuan dari orang lain. Dalam lingkup kehidupan bermasyarakat, manusia akan selalu berinteraksi dengan sesamanya. Interaksi antar sesama manusia akan melahirkan kepedulian sosial kepada sesama manusia. Dalam agama Islam mengatur hubungan baik kepada Allah maupun sesama manusia. Hal ini menunjukan pentingnya keseimbangan baik dalam beribadah maupun berhubungan dengan sesama manusia. Berbuat kebaikan menunjukan sikapnya sebagai seorang muslim, dengan kepedulian sebagai manifestasi akhlak seorang muslim. Bahkan Rasulullah mengecam bahwa umatNya yang tidak peduli terhadap sesama muslim bukanlah termasuk bagian dari golongannya. Hal ini sesuai dengan Hadist Rasulullah berikut ini من لا يهتم بأمر المسلمين فليس منهم “Barangsiapa yang tidak peduli urusan kaum Muslimin, Maka Dia bukan golonganku.” (HR. Muslim). Hadist ini sangat jelas menunjukan betapa dalam hubungan sesama muslim sendiri harus menunjukan sikap peduli sesama. Salah satu tingkatan dalam ukhuwah Islamiah yakni ta’awun merupakan sikap peduli atau saling tolong menolong dalam kebaikan. Didalam Al-Qur’an sendiri juga banyak begitu ayat yang menunjukan perintah kepedulian sosial itu sendiri, baik kepada sesama muslim maupun universal kepada semua umat manusia. Karena kepedulian sosial dalam Islam bersifat universal atau mencakup semua aspek kebaikan. Balasan Kebaikan Yang Besar Bagi Muslim Yang Memiliki Kepedulian Sosial Dalam sebuah Hadist  Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَفَسَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَ نَفَّسَ اللهُ عَنْ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَاللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَاكَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيْهِ. (أخرجه مسلم) “Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa melepasakan dari seorang muslim satu kesusahan dari sebagian kesusahan dunia, niscaya Allah akan melepasakan kesusahannya dari sebagian kesusahan hari kiamat, dan barangsiapa memberi kelonggaran dari orang yang susah, niscaya Allah akan memberi kelonggaran baginya di dunia dan akhirat, dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi aib dia didunia dan akhirat, Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.” Disebutkan dengan begitu gamplang dalam hadist tersebut, betapa pahala besar yang akan didapatkan oleh setiap muslim ketika memiliki kepedulian sosial. Seperti ketika seorang muslim mampu melepaskan kesusahan dan kelonggaran saudaranya yang sedang mengalami kesusahan, maka Allah akan melepaskan kesusahan dan kelonggarannya saat di akhirat nanti. Begitu juga saat seorang muslim menutup aib saudaranya, maka Allah akan menutup aibnya baik didunia maupun diakhirat.

Kepedulian Sosial Dalam Islam Read More »

Anjuran Bersikap Lemah Lembut Seorang Muslim

Siapa yang tidak menyukai mendapatkan perlakuan lemah lembut dari orang lain? Jawabannya tidak ada. Semua orang menyukai mendapatkan perlakuan lemah lembut daru siapapun. Dengan lemah lembut kamu akan merasakan yang namanya kedamaian, ketenangan dan rasa nyaman. Apalagi kita sebagai seorang muslim, hendaknyalah bersikap lemah lembut kepada sesame muslim dan ahli kitab yang tidak memusuhi Islam. Sebagai seorang muslim, kita tentu mengetahui bahwa agama Islam membawakan kedamaian bagi segenap alam semesta. Hal ini bisa dibuktikan dengan Perintah dalam Al-Qur’an agar bagi setiap orang yang beriman untuk selalu berbuat kebaikan di muka bumi ini, sesuai dengan Firman Allah dalam Surat Az-Zumar Ayat 10  قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (Q.S Az-Zumar:10) Kedamaian yang Islam tawarkan kepada setiap manusia, sejalan dengan anjuran agar setiap Muslim bersikap lemah lembut dan tidak bersikap keras. Sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala mengingatkan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam: فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ “Maka dengan rahmat Allah-lah engkau menjadi lembut terhadap mereka dan jika engkau keras hati niscaya mereka akan lari dari sisimu.” (Q.S Ali ‘Imran: 159) Dengan memiliki sikap lemah lembut orabg lain akan merasa nyaman, tenang, damai saat bersama dengan kita. Lemah lembut tidak hanya ditunjukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dalam berdakwah pun setiap muslim agar bersikap lemah lembut, sehingga orang yang kita ajak tidak lari dari kita. Hal ini sesuai Firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 125 yang berbunyi : ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ “Serulah kepada jalan Rabb-mu dengan penuh hikmah.” (Q.S An-Nahl: 125) Lemah lembut telah dicontohkan secara sempurna oleh suri tauladan kita Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam.  Ada sebuah kisah fenomenal yang menunjukan sikap lemah lembutnya Rasulullah yakni saat seorang Arab Badui kencing didalam masjid dan lihatlah reaksi beliau saat kejadian tersebut. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu: أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ قَامَ أَعْرَابِيٌّ فَبَالَ فِي الْمَسْجِدِ فَتَنَاوَلَهُ النَّاسُ فَقَالَ لَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعُوهُ وَهَرِيقُوا عَلَى بَوْلِهِ سَجْلًا مِنْ مَاءٍ أَوْ ذَنُوبًا مِنْ مَاءٍ فَإِنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِينَ وَلَمْ تُبْعَثُوا مُعَسِّرِينَ “bahwa Abu Hurairah berkata, “Seorang ‘Arab badui berdiri dan kencing di masjid, lalu orang-orang ingin mengusirnya. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda kepada mereka: “Biarkanlah dia dan siramlah bekas kencingnya dengan setimba air, atau dengan seember air, sesungguhnya kalian diutus untuk memberi kemudahan dan tidak diutus untuk membuat kesulitan” (HR. Bukhari dan Muslim). Lihatlah betapa lembutnya beliau kepada Arab Badui tersebut, kalau Rasulullah saja sudah mencontohkan sikap lemah lembutnya masa kita sebagai umatnya tidak mengikuti jejak beliau yang memiliki sikap lemah lembut?

Anjuran Bersikap Lemah Lembut Seorang Muslim Read More »

Keutamaan Dzikrullah

Dzikrullah merupakan salah satu aktifitas ibadah setiap muslim. Setiap saat hendaknya setiap muslim selalu mengingat Allah. Jadi aktifitas dzikrullah tidak hanya pada saat Sholat saja, tapi disegala aktifitas yang akan kita lakukan.  Selain itu dzikir merupakan inti dari rasa syukur kita kepada Allah Subhanah wa Ta’ala atas segala nikmat yang telah Allah berikan. Hal ini sesuai dengan Surat Al-Baqarah Ayat 152 Allah berfirman  فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.(Q.S Al-Baqarah:152) Itu merupakan salah satu keutamaan dari Dzikrullah, ada berbagai keutamaan lain yang bisa kamu dapatkan dari berdzikir kepada Allah. Adapun berbagai macam keutamaan Dzikrullah, antara lain. 1.      Mendapatkan ketenangan jiwa Allah berfirman dalam Surat Ar-Ra’d Ayat 28  الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q.S Ar-Rad :28). Selain itu dalam sebuah Hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “لاَ يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللهَ إِلاَّ حَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ.” “Tidaklah suatu kaum berkumpul dan berdzikir kepada Allah, melainkan Malaikat akan mengelilingi mereka, rahmat Allah akan meliputi mereka dan ketenangan akan menaungi mereka, serta Allah akan menyebut-nyebut (nama-nama) mereka di antara makhluk yang ada di sisi-Nya, yaitu mengakui (di hadapan para Malaikat).” (H.R Muslim) 2.      Mendapat Ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala Dalam Surat Al-Ahzab Ayat 35 Allah berfirman إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (Q.S Al-Ahzab :35). 3.      Ahli Dzikir akan selalu diingat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala Sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi juga Allah Ta’ala berfirman: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ “Aku sesuai persangkaan hambaKu. Aku bersamanya ketika ia mengingatKu. Jika ia mengingatKu saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diriKu. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Keutamaan Dzikrullah Read More »

Kenikmatan Yang Menipu Manusia

Salah satu sifat manusia yang tertulis di Al-Qur’an yakni bahwa manusia suka kufur akan nikmat yang telah Allah berikan kepada mereka. Hal ini tercermin dalam Firman Allah Surat Az-Zukhruf ayat 15 yang berbunyi وَجَعَلُوا لَهُ مِنْ عِبَادِهِ جُزْءًا ۚ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَكَفُورٌ مُبِينٌ Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah). (Q.S Az-Zukhruf :15) Padahal sudah secara nyata mereka mengetahui bahwa nikmat-nikmat yang mereka dapatkan semua berasal dari Allah Azza wa Jalla, namun mereka justru mengingkarinya. Begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada setiap hambaNya. Diantara sekian banyak kenikmatan, ada dua kenikmatan yang mampu menipu manusia, sudah sifat manusia mengingkari nikmatnya ditambah nikmat yang menipu tersebut maka lengkaplah sudah. Ada dua buah nikmat yang bisa menipu manusia yakni sehat dan nikmat waktu. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ ”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas) Ø  Tentang Nikmat Sehat Saat apakah seseorang merasakan bahwa sehat itu sebuah kenikmatan yang tak terkira? Jawabannya saat orang tersebut merasakan sakit. Ketika orang sedang dalam kondisi sehat, mereka cenderung akan abai terhadap kebutuhan dari tubuh mereka. Menjalankan aktifitas sesuka hati, tidak menjalankan pola hidup sehat, serta tidak memanfaatkan sehatnya itu untuk optimal dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Nikmat sehat memiliki nilai yang berharga bahkan seolah-olah dunia dikumpulkan untuknya. Dalam hadisnya Rasulullah bersabda مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ آمِنًا فِي سِرْبِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا Barangsiapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman pada keluarganya, dia memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya. [HR Ibnu Majah, no. 4141; dan lain-lain; dihasankan oleh Syaikh Al Albani di dalam Shahih Al Jami’ush Shaghir, no. 5918]. Setiap muslim wajib menjaga tubuhnya agar tetap sehat, bahkan Allah memerintahkan HambaNya untuk selalu berdoa agar terhindar dari berbagai macam penyakit. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْبَرَصِ, وَالْجُنُوْنِ ,وَالجُزَامِ,وَمِنْ سَيْءِ اْلأَسْقَامِ “Ya Allah, sungguh aku  berlindung kepadaNya dari penyakit belang, gila, lepra, dan dari keburukan segala macam penyakit” (HR Abu Dawud no. 1554, An Nasa’i [VIII/270], Ahmad [III/192], Ibnu Hibban no. 1013 dan lainnya, dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu. Lihat Shahih Al-Jami’us Shaghir [no. 1281]). Ø  Tentang Waktu Luang Allah Azza wajalla berfirman: وَٱلۡعَصۡرِ ١  إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ ٢  إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ ٣ “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (QS. Al-Ashr:1-3) Surat ini memang singkat namun makna didalamnya sangat kuat yakni tentang waktu. Bagaimana manusia benar-benar mengalami kerugian karena waktu yang telah berlalu. Tanpa mereka sadari usia yang semakin bertambah, jatah hidup yang berkurang namun belum menyadari bagaimana mereka bisa memanfaatkan waktu tersebut. Dijelaskan pula hanya orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran yang menjadi orang beruntung. Waktu amatlah berharga, ia ibarat pedang bermata dua bisa memberikan kebaikan namun juga bisa mendatangkan keburukan. Seberapapun longgar atau sempit waktu yang kita punya mestinya kita gunakan untuk kebaikan. Bahkan Rasulullah menganjurkan ntuk menyegerakan kebaikan sebelum kedatangan pekara-pekara yang menghalanginya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi : Imam Al Hakim meriwayatkan dari Abdullah bin Abbas, bahwa Nabi n bersabda menasihati seorang laki-laki : اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ , شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ , وَصِحَّتِكَ قَبْلَ سَقْمِكَ , وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ , وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ , وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ Ambillah kesempatan lima (keadaan) sebelum lima (keadaan). (Yaiutu) mudamu sebelum pikunmu, kesehatanmu sebelum sakitmu, cukupmu sebelum fakirmu, longgarmu sebelum sibukmu, kehidupanmu sebelum matimu. [HR Al Hakim di dalam Al Mustadrak; dishahihkan oleh Syaikh Al Albani di dalam Shahih At Targhib wat Targhib 3/311, no. 3355, Penerbit Maktabul Ma’arif, Cet. I, Th. 1421 H / 2000 M].

Kenikmatan Yang Menipu Manusia Read More »

Keutamaan Puasa Asyura

Muharram merupakan bulan yang mulia, salah satu bulan yang istimewa dalam Islam. Awal mula penanggalan kalender Hijriyah atau kalender Islam dimulai pada tanggal 1 muharram, hal itu ditandai sebagai tanggal Rasulullah berhijrah ke yastrib (Madinah). Penjelasan keuatamaan bulan Muharram bisa dilihay pada salah satu Hadis riwayat Imam Muslim dan Imam Bukhari. Dalam Hadis itu, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan di antaranya terdapat empat bulan yang dihormati: 3 bulan berturut-turut; DzulQo’dah, Zulhijah, Muharam dan Rajab Mudhar, yang terdapat di antara bulan Jumada Akhirah dan Syaban.” (HR. Bukhari dan Muslim). Diantara keistimewaan bulan Muharram terdapat salah satu amalan utama yang bisa dikerjakan di bulan Muharram. Yakni Puasa Sunnah Asyura. Ada berbagai keutamaan dari Puasa Asyura ini. Antara lain : 1.      Sebaik-baiknya Puasa Setelah Puasa Ramadhan Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163). Banyak jenis amalan puasa Sunnah dalam Islam, dan diantara sekian puasa Sunnah, puasa asyura merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan. Maka tidak ada alasan buat kita untuk melaksanakan puasa asyura. 2.      Puasa Asyura menghapus dosa satu tahun yang lalu Salah satu keuatamaan dalam melaksanakan puasa asyura yakni dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu, selain dosa syirik dan dosa besar lainnya. Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah, Dari Abu Qotadah Al Anshoriy, berkata, وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ “Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162). Melihat keutamaan dari puasa Asyura ini, Bahkan Rasulllah sangat bersemangat dalam melaksanakan puasa Asyura ini. Dari Ibnu Abbas berkata: مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ: يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ Aku tidak pernah melihat Nabi benar-benar perhatian dan menyengaja untuk puasa yang ada keutamaannya daripada puasa pada hari ini, hari ‘Asyura dan puasa bulan Ramadhon. (HR. Bukhari & Muslim). 3.      Niat Puasa Asyura Setiap melakukan suatu amalan semua berdasarkan niat, adapun niat kita dalam melaksanakan puasa yakni sebagai berikut : َوَيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى Artinya: Saya niat puasa hari Asyura, sunnah karena Allah ta’ala.

Keutamaan Puasa Asyura Read More »

Keutamaan Hari Jumat

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, خير يوم طلعت فيه الشمس يوم الجمعة فيه خلق آدم وفيه تقوم الساعة وفيه ساعة لا يسأل الله عز و جل فيها عبد يصلى خير الا أعطاه الله وقللها وقال بيده هكذا انها قليلة “Hari terbaik saat matahari terbit adalah hari Jumat. Di hari ini, Adam diciptakan; di hari ini pula, kiamat terjadi; di hari Jumat terdapat satu waktu, apabila ada seorang hamba yang shalat, memohon kepada Allah di waktu itu, maka Allah akan memberikan pintanya.” (H.r. Abu Daud Ath-Thayalisi; statusnya hasan lighairihi) Dalam hadist tersebut disebutkan bahwa diantara hari-hari yang ada, hari jumat merupakan hari terbaik. Ada berbagai macam keutamaan di hari jumat dibandingkan dengan hari-hari yang lainnya, antara lain : 1.      Hari Raya Umat Islam Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ يَوْمَ الْجُمْعَة يَوْمُ عِيدٍ ، فَلَا تَجْعَلُوا يَوْم عِيدكُمْ يَوْم صِيَامكُمْ , إِلَّا أَنْ تَصُومُوا قَبْله أَوْ بَعْده “Sesungguhnya, hari Jumat adalah hari raya. Karena itu, janganlah kalian jadikan hari raya kalian ini sebagai hari untuk berpuasa, kecuali jika kalian berpuasa sebelum atau sesudah hari Jumat.” (H.r. Ahmad dan Hakim; dinilai sahih oleh Syu’aib Al-Arnauth). 2.      Terdapat waktu mustajab untuk berdoa Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إن في الجمعة ساعة لا يوافقها مسلم وهو في صلاة يسأل الله خيرا الا آتاه إياه قال وقللها “Sesungguhnya, di hari Jumat, ada satu waktu; tidaklah seorang muslim yang shalat, dia memohon kebaikan kepada Allah, dan bertepatan dengan waktu tersebut, kecuali Allah pasti akan mengabulkannya.” (H.R. Ahmad) 3.      Hari Penghapusan dosa Salman Al Farisi berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang mandi pada hari Jumat, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi diantara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jumat,” (HR. Bukhari). 4.      Wafat pada hari jumat tanda Khusnul Khotimah Dari Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة الا وقاه الله فتنة القبر “Tidaklah seorang muslim yang meninggal di hari Jumat atau malam Jumat, kecuali Allah akan lindungi dirinya dari fitnah (ujian) alam kubur.” (H.r. Ahmad; dinilai sahih oleh Ahmad Syakir serta Al-Albani) 5.      Sedekah pada hari jumat lebih utama dibandingkan hari yang lain Sedekah pada hari Jumat lebih utama dibanding sedekah pada hari-hari lainnya. Ibnu Qayyim berkata: “Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya.” Hadits dari Ka’ab menjelaskan: “Dan sedekah pada hari itu lebih mulia dibanding hari-hari selainnya,” (Mauquf Shahih).

Keutamaan Hari Jumat Read More »