2019

Kedermawanan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam

Dalam diri Rasulullah menunjukan suri tauladan bagi semua umat manusia. Dalam segala aspek kehidupan baik sebagai pribadi, pemimpin, sampai dalam urusan rumah tangga Rasulullah telah memberikan blue print bagaimana menjadi pribadi yang terbaik dalam aspek-aspek tersebut. Hal ini sesuai dengan Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat Al-Ahzab ayat 22 yang berbunyi لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (Al Ahzab: 22). Dalam ayat tersebut secara gamblang Allah menunjukan kepada segenap manusia role model pribadi hambaNya semua ada pada diri Rasulullah. Salah satunya dalam aspek kedermawanan dalam diri Beliau. Sifat dermawan sendiri yakni suka memberi harta yang dia cintai atau melakukan suatu amalan yang menolong orang lain. Sifat dermawan Rasulullah ini digambarkan oleh Sahabat Rasulullah Anas bin Malik كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلم  أَحْسَنَ النَّاسَ وَجْهاً ، وكان أَجْوَدُ الناسِ ، وكان أَشْجَعَ الناسِ “Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam adalah orang yang paling bagus wajahnya, paling dermawan dan paling pemberani.” (HR. Muslim). Selain sahabat Anas bin Malik, Abdullah bin ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma juga berkata : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَـكُوْنُ فِـيْ رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ ، وَكَانَ جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ يَلْقَاهُ فِـيْ كُـّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَـيُـدَارِسُهُ الْـقُـرْآنَ ، فَلَرَسُوْلُ اللّٰـهِ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْـخَيْـرِ مِنَ الِرّيْحِ الْـمُرْسَلَةِ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dengan kebaikan, dan lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril Alaihissallam bertemu dengannya. Jibril menemuinya setiap malam Ramadhân untuk menyimak bacaan al-Qur’annya. Sungguh, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dermawan daripada angin yang berhembus.” (HR. Bukhari & Muslim) Kedua sahabat Rasulullah yang mulia ini telah menggambarkan betapa dermawannya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam. Sahabat Abdullah bin Abbas sampai mengibaratkan bahwa kedermawananya Rasulullah itu lebih baik daripada angina sepoi-sepoi. Ada berbagai banyak kisah Rasulullah tentang kedermawannanya tersebut. Salah satunya Abu Hurairah RA bertutur: Suatu hari kami duduk bersama Rasulullah SAW di masjid. Apabila beliau berdiri, kami pun berdiri. Suatu hari, beliau berdiri, lalu kami pun bediri. Katika beliau sampai ke pertengahan masjid, tiba-tiba seorang laki-laki menarik mantel Rasulullah dengan keras, padahal mantelnya itu terbuat dari bahan yang kasar. Saking kerasnya, leher Rasulullah pun tampak memerah. Laki-laki berkata,Wahai Muhammad, isikan kedua untaku dengan apa saja, karena kau tidak pernah membawa harta, baik dengan hartamu sendiri maupun dari harta bapakmu. Rasaulullah saw menjawab,Tidak, dan aku memohon ampun kepada Allah. Aku tidak akan memenuhi kedua untamu sehingga kau terlebih dahulu melepaskan tarikanmu dari leherku. Laki-laki dusun itu berkata kembali: Tidak, demi Allah, aku tidak akan melepaskannya sebelum kau memenuhi permintaanku. Rasulullah saw lalu mengulang perkataannya tadi tiga kali. Namun, laki-laki itu tetap tidak mau melepaskan tarikannya. Begitu mendengar jawaban laki-laki dusun tadi, kami para sahabat segera bermaksud menghampiri laki-laki tersebut, namun Rasulullah segera berpaling kepada kami dan berkata: Tolong semuanya, jangan mengubah posisi dan tempat laki-laki tersebut sampai aku memberikan izin. Rasulullah saw lalu berkata kepada laki-laki saat itu: Wahai fulan, penuhi unta laki-laki tadi dengan gandum, dan untanya yang satu lagi dengan kurma. Setelah dipenuhi, Rasulullah bersabda: Ayo bubarlah kalian. (HR. Abu Daud)

Kedermawanan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam Read More »

Kepedulian Sosial Dalam Islam

Manusia merupakan makhluk sosial. Yang mana dalam kehidupan sehari-hari mereka tidak bisa berdiri sendiri, namun membutuhkan bantuan dari orang lain. Dalam lingkup kehidupan bermasyarakat, manusia akan selalu berinteraksi dengan sesamanya. Interaksi antar sesama manusia akan melahirkan kepedulian sosial kepada sesama manusia. Dalam agama Islam mengatur hubungan baik kepada Allah maupun sesama manusia. Hal ini menunjukan pentingnya keseimbangan baik dalam beribadah maupun berhubungan dengan sesama manusia. Berbuat kebaikan menunjukan sikapnya sebagai seorang muslim, dengan kepedulian sebagai manifestasi akhlak seorang muslim. Bahkan Rasulullah mengecam bahwa umatNya yang tidak peduli terhadap sesama muslim bukanlah termasuk bagian dari golongannya. Hal ini sesuai dengan Hadist Rasulullah berikut ini من لا يهتم بأمر المسلمين فليس منهم “Barangsiapa yang tidak peduli urusan kaum Muslimin, Maka Dia bukan golonganku.” (HR. Muslim). Hadist ini sangat jelas menunjukan betapa dalam hubungan sesama muslim sendiri harus menunjukan sikap peduli sesama. Salah satu tingkatan dalam ukhuwah Islamiah yakni ta’awun merupakan sikap peduli atau saling tolong menolong dalam kebaikan. Didalam Al-Qur’an sendiri juga banyak begitu ayat yang menunjukan perintah kepedulian sosial itu sendiri, baik kepada sesama muslim maupun universal kepada semua umat manusia. Karena kepedulian sosial dalam Islam bersifat universal atau mencakup semua aspek kebaikan. Balasan Kebaikan Yang Besar Bagi Muslim Yang Memiliki Kepedulian Sosial Dalam sebuah Hadist  Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَفَسَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَ نَفَّسَ اللهُ عَنْ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَاللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَاكَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيْهِ. (أخرجه مسلم) “Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa melepasakan dari seorang muslim satu kesusahan dari sebagian kesusahan dunia, niscaya Allah akan melepasakan kesusahannya dari sebagian kesusahan hari kiamat, dan barangsiapa memberi kelonggaran dari orang yang susah, niscaya Allah akan memberi kelonggaran baginya di dunia dan akhirat, dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi aib dia didunia dan akhirat, Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.” Disebutkan dengan begitu gamplang dalam hadist tersebut, betapa pahala besar yang akan didapatkan oleh setiap muslim ketika memiliki kepedulian sosial. Seperti ketika seorang muslim mampu melepaskan kesusahan dan kelonggaran saudaranya yang sedang mengalami kesusahan, maka Allah akan melepaskan kesusahan dan kelonggarannya saat di akhirat nanti. Begitu juga saat seorang muslim menutup aib saudaranya, maka Allah akan menutup aibnya baik didunia maupun diakhirat.

Kepedulian Sosial Dalam Islam Read More »

Anjuran Bersikap Lemah Lembut Seorang Muslim

Siapa yang tidak menyukai mendapatkan perlakuan lemah lembut dari orang lain? Jawabannya tidak ada. Semua orang menyukai mendapatkan perlakuan lemah lembut daru siapapun. Dengan lemah lembut kamu akan merasakan yang namanya kedamaian, ketenangan dan rasa nyaman. Apalagi kita sebagai seorang muslim, hendaknyalah bersikap lemah lembut kepada sesame muslim dan ahli kitab yang tidak memusuhi Islam. Sebagai seorang muslim, kita tentu mengetahui bahwa agama Islam membawakan kedamaian bagi segenap alam semesta. Hal ini bisa dibuktikan dengan Perintah dalam Al-Qur’an agar bagi setiap orang yang beriman untuk selalu berbuat kebaikan di muka bumi ini, sesuai dengan Firman Allah dalam Surat Az-Zumar Ayat 10  قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (Q.S Az-Zumar:10) Kedamaian yang Islam tawarkan kepada setiap manusia, sejalan dengan anjuran agar setiap Muslim bersikap lemah lembut dan tidak bersikap keras. Sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala mengingatkan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam: فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ “Maka dengan rahmat Allah-lah engkau menjadi lembut terhadap mereka dan jika engkau keras hati niscaya mereka akan lari dari sisimu.” (Q.S Ali ‘Imran: 159) Dengan memiliki sikap lemah lembut orabg lain akan merasa nyaman, tenang, damai saat bersama dengan kita. Lemah lembut tidak hanya ditunjukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dalam berdakwah pun setiap muslim agar bersikap lemah lembut, sehingga orang yang kita ajak tidak lari dari kita. Hal ini sesuai Firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 125 yang berbunyi : ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ “Serulah kepada jalan Rabb-mu dengan penuh hikmah.” (Q.S An-Nahl: 125) Lemah lembut telah dicontohkan secara sempurna oleh suri tauladan kita Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam.  Ada sebuah kisah fenomenal yang menunjukan sikap lemah lembutnya Rasulullah yakni saat seorang Arab Badui kencing didalam masjid dan lihatlah reaksi beliau saat kejadian tersebut. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu: أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ قَامَ أَعْرَابِيٌّ فَبَالَ فِي الْمَسْجِدِ فَتَنَاوَلَهُ النَّاسُ فَقَالَ لَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعُوهُ وَهَرِيقُوا عَلَى بَوْلِهِ سَجْلًا مِنْ مَاءٍ أَوْ ذَنُوبًا مِنْ مَاءٍ فَإِنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِينَ وَلَمْ تُبْعَثُوا مُعَسِّرِينَ “bahwa Abu Hurairah berkata, “Seorang ‘Arab badui berdiri dan kencing di masjid, lalu orang-orang ingin mengusirnya. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda kepada mereka: “Biarkanlah dia dan siramlah bekas kencingnya dengan setimba air, atau dengan seember air, sesungguhnya kalian diutus untuk memberi kemudahan dan tidak diutus untuk membuat kesulitan” (HR. Bukhari dan Muslim). Lihatlah betapa lembutnya beliau kepada Arab Badui tersebut, kalau Rasulullah saja sudah mencontohkan sikap lemah lembutnya masa kita sebagai umatnya tidak mengikuti jejak beliau yang memiliki sikap lemah lembut?

Anjuran Bersikap Lemah Lembut Seorang Muslim Read More »

Keutamaan Dzikrullah

Dzikrullah merupakan salah satu aktifitas ibadah setiap muslim. Setiap saat hendaknya setiap muslim selalu mengingat Allah. Jadi aktifitas dzikrullah tidak hanya pada saat Sholat saja, tapi disegala aktifitas yang akan kita lakukan.  Selain itu dzikir merupakan inti dari rasa syukur kita kepada Allah Subhanah wa Ta’ala atas segala nikmat yang telah Allah berikan. Hal ini sesuai dengan Surat Al-Baqarah Ayat 152 Allah berfirman  فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.(Q.S Al-Baqarah:152) Itu merupakan salah satu keutamaan dari Dzikrullah, ada berbagai keutamaan lain yang bisa kamu dapatkan dari berdzikir kepada Allah. Adapun berbagai macam keutamaan Dzikrullah, antara lain. 1.      Mendapatkan ketenangan jiwa Allah berfirman dalam Surat Ar-Ra’d Ayat 28  الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q.S Ar-Rad :28). Selain itu dalam sebuah Hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “لاَ يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللهَ إِلاَّ حَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ.” “Tidaklah suatu kaum berkumpul dan berdzikir kepada Allah, melainkan Malaikat akan mengelilingi mereka, rahmat Allah akan meliputi mereka dan ketenangan akan menaungi mereka, serta Allah akan menyebut-nyebut (nama-nama) mereka di antara makhluk yang ada di sisi-Nya, yaitu mengakui (di hadapan para Malaikat).” (H.R Muslim) 2.      Mendapat Ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala Dalam Surat Al-Ahzab Ayat 35 Allah berfirman إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (Q.S Al-Ahzab :35). 3.      Ahli Dzikir akan selalu diingat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala Sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi juga Allah Ta’ala berfirman: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ “Aku sesuai persangkaan hambaKu. Aku bersamanya ketika ia mengingatKu. Jika ia mengingatKu saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diriKu. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Keutamaan Dzikrullah Read More »

Kenikmatan Yang Menipu Manusia

Salah satu sifat manusia yang tertulis di Al-Qur’an yakni bahwa manusia suka kufur akan nikmat yang telah Allah berikan kepada mereka. Hal ini tercermin dalam Firman Allah Surat Az-Zukhruf ayat 15 yang berbunyi وَجَعَلُوا لَهُ مِنْ عِبَادِهِ جُزْءًا ۚ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَكَفُورٌ مُبِينٌ Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah). (Q.S Az-Zukhruf :15) Padahal sudah secara nyata mereka mengetahui bahwa nikmat-nikmat yang mereka dapatkan semua berasal dari Allah Azza wa Jalla, namun mereka justru mengingkarinya. Begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada setiap hambaNya. Diantara sekian banyak kenikmatan, ada dua kenikmatan yang mampu menipu manusia, sudah sifat manusia mengingkari nikmatnya ditambah nikmat yang menipu tersebut maka lengkaplah sudah. Ada dua buah nikmat yang bisa menipu manusia yakni sehat dan nikmat waktu. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ ”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas) Ø  Tentang Nikmat Sehat Saat apakah seseorang merasakan bahwa sehat itu sebuah kenikmatan yang tak terkira? Jawabannya saat orang tersebut merasakan sakit. Ketika orang sedang dalam kondisi sehat, mereka cenderung akan abai terhadap kebutuhan dari tubuh mereka. Menjalankan aktifitas sesuka hati, tidak menjalankan pola hidup sehat, serta tidak memanfaatkan sehatnya itu untuk optimal dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Nikmat sehat memiliki nilai yang berharga bahkan seolah-olah dunia dikumpulkan untuknya. Dalam hadisnya Rasulullah bersabda مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ آمِنًا فِي سِرْبِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا Barangsiapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman pada keluarganya, dia memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya. [HR Ibnu Majah, no. 4141; dan lain-lain; dihasankan oleh Syaikh Al Albani di dalam Shahih Al Jami’ush Shaghir, no. 5918]. Setiap muslim wajib menjaga tubuhnya agar tetap sehat, bahkan Allah memerintahkan HambaNya untuk selalu berdoa agar terhindar dari berbagai macam penyakit. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْبَرَصِ, وَالْجُنُوْنِ ,وَالجُزَامِ,وَمِنْ سَيْءِ اْلأَسْقَامِ “Ya Allah, sungguh aku  berlindung kepadaNya dari penyakit belang, gila, lepra, dan dari keburukan segala macam penyakit” (HR Abu Dawud no. 1554, An Nasa’i [VIII/270], Ahmad [III/192], Ibnu Hibban no. 1013 dan lainnya, dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu. Lihat Shahih Al-Jami’us Shaghir [no. 1281]). Ø  Tentang Waktu Luang Allah Azza wajalla berfirman: وَٱلۡعَصۡرِ ١  إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ ٢  إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ ٣ “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (QS. Al-Ashr:1-3) Surat ini memang singkat namun makna didalamnya sangat kuat yakni tentang waktu. Bagaimana manusia benar-benar mengalami kerugian karena waktu yang telah berlalu. Tanpa mereka sadari usia yang semakin bertambah, jatah hidup yang berkurang namun belum menyadari bagaimana mereka bisa memanfaatkan waktu tersebut. Dijelaskan pula hanya orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran yang menjadi orang beruntung. Waktu amatlah berharga, ia ibarat pedang bermata dua bisa memberikan kebaikan namun juga bisa mendatangkan keburukan. Seberapapun longgar atau sempit waktu yang kita punya mestinya kita gunakan untuk kebaikan. Bahkan Rasulullah menganjurkan ntuk menyegerakan kebaikan sebelum kedatangan pekara-pekara yang menghalanginya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi : Imam Al Hakim meriwayatkan dari Abdullah bin Abbas, bahwa Nabi n bersabda menasihati seorang laki-laki : اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ , شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ , وَصِحَّتِكَ قَبْلَ سَقْمِكَ , وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ , وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ , وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ Ambillah kesempatan lima (keadaan) sebelum lima (keadaan). (Yaiutu) mudamu sebelum pikunmu, kesehatanmu sebelum sakitmu, cukupmu sebelum fakirmu, longgarmu sebelum sibukmu, kehidupanmu sebelum matimu. [HR Al Hakim di dalam Al Mustadrak; dishahihkan oleh Syaikh Al Albani di dalam Shahih At Targhib wat Targhib 3/311, no. 3355, Penerbit Maktabul Ma’arif, Cet. I, Th. 1421 H / 2000 M].

Kenikmatan Yang Menipu Manusia Read More »

Keutamaan Puasa Asyura

Muharram merupakan bulan yang mulia, salah satu bulan yang istimewa dalam Islam. Awal mula penanggalan kalender Hijriyah atau kalender Islam dimulai pada tanggal 1 muharram, hal itu ditandai sebagai tanggal Rasulullah berhijrah ke yastrib (Madinah). Penjelasan keuatamaan bulan Muharram bisa dilihay pada salah satu Hadis riwayat Imam Muslim dan Imam Bukhari. Dalam Hadis itu, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan di antaranya terdapat empat bulan yang dihormati: 3 bulan berturut-turut; DzulQo’dah, Zulhijah, Muharam dan Rajab Mudhar, yang terdapat di antara bulan Jumada Akhirah dan Syaban.” (HR. Bukhari dan Muslim). Diantara keistimewaan bulan Muharram terdapat salah satu amalan utama yang bisa dikerjakan di bulan Muharram. Yakni Puasa Sunnah Asyura. Ada berbagai keutamaan dari Puasa Asyura ini. Antara lain : 1.      Sebaik-baiknya Puasa Setelah Puasa Ramadhan Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163). Banyak jenis amalan puasa Sunnah dalam Islam, dan diantara sekian puasa Sunnah, puasa asyura merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan. Maka tidak ada alasan buat kita untuk melaksanakan puasa asyura. 2.      Puasa Asyura menghapus dosa satu tahun yang lalu Salah satu keuatamaan dalam melaksanakan puasa asyura yakni dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu, selain dosa syirik dan dosa besar lainnya. Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah, Dari Abu Qotadah Al Anshoriy, berkata, وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ “Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162). Melihat keutamaan dari puasa Asyura ini, Bahkan Rasulllah sangat bersemangat dalam melaksanakan puasa Asyura ini. Dari Ibnu Abbas berkata: مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ: يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ Aku tidak pernah melihat Nabi benar-benar perhatian dan menyengaja untuk puasa yang ada keutamaannya daripada puasa pada hari ini, hari ‘Asyura dan puasa bulan Ramadhon. (HR. Bukhari & Muslim). 3.      Niat Puasa Asyura Setiap melakukan suatu amalan semua berdasarkan niat, adapun niat kita dalam melaksanakan puasa yakni sebagai berikut : َوَيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى Artinya: Saya niat puasa hari Asyura, sunnah karena Allah ta’ala.

Keutamaan Puasa Asyura Read More »

Keutamaan Hari Jumat

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, خير يوم طلعت فيه الشمس يوم الجمعة فيه خلق آدم وفيه تقوم الساعة وفيه ساعة لا يسأل الله عز و جل فيها عبد يصلى خير الا أعطاه الله وقللها وقال بيده هكذا انها قليلة “Hari terbaik saat matahari terbit adalah hari Jumat. Di hari ini, Adam diciptakan; di hari ini pula, kiamat terjadi; di hari Jumat terdapat satu waktu, apabila ada seorang hamba yang shalat, memohon kepada Allah di waktu itu, maka Allah akan memberikan pintanya.” (H.r. Abu Daud Ath-Thayalisi; statusnya hasan lighairihi) Dalam hadist tersebut disebutkan bahwa diantara hari-hari yang ada, hari jumat merupakan hari terbaik. Ada berbagai macam keutamaan di hari jumat dibandingkan dengan hari-hari yang lainnya, antara lain : 1.      Hari Raya Umat Islam Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ يَوْمَ الْجُمْعَة يَوْمُ عِيدٍ ، فَلَا تَجْعَلُوا يَوْم عِيدكُمْ يَوْم صِيَامكُمْ , إِلَّا أَنْ تَصُومُوا قَبْله أَوْ بَعْده “Sesungguhnya, hari Jumat adalah hari raya. Karena itu, janganlah kalian jadikan hari raya kalian ini sebagai hari untuk berpuasa, kecuali jika kalian berpuasa sebelum atau sesudah hari Jumat.” (H.r. Ahmad dan Hakim; dinilai sahih oleh Syu’aib Al-Arnauth). 2.      Terdapat waktu mustajab untuk berdoa Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إن في الجمعة ساعة لا يوافقها مسلم وهو في صلاة يسأل الله خيرا الا آتاه إياه قال وقللها “Sesungguhnya, di hari Jumat, ada satu waktu; tidaklah seorang muslim yang shalat, dia memohon kebaikan kepada Allah, dan bertepatan dengan waktu tersebut, kecuali Allah pasti akan mengabulkannya.” (H.R. Ahmad) 3.      Hari Penghapusan dosa Salman Al Farisi berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang mandi pada hari Jumat, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi diantara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jumat,” (HR. Bukhari). 4.      Wafat pada hari jumat tanda Khusnul Khotimah Dari Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة الا وقاه الله فتنة القبر “Tidaklah seorang muslim yang meninggal di hari Jumat atau malam Jumat, kecuali Allah akan lindungi dirinya dari fitnah (ujian) alam kubur.” (H.r. Ahmad; dinilai sahih oleh Ahmad Syakir serta Al-Albani) 5.      Sedekah pada hari jumat lebih utama dibandingkan hari yang lain Sedekah pada hari Jumat lebih utama dibanding sedekah pada hari-hari lainnya. Ibnu Qayyim berkata: “Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya.” Hadits dari Ka’ab menjelaskan: “Dan sedekah pada hari itu lebih mulia dibanding hari-hari selainnya,” (Mauquf Shahih).

Keutamaan Hari Jumat Read More »

Allah Yang Maha Penyayang

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ  Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (Q.S Al-Baqarah : 163) Banyak sekali ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan betapa Allah sangat mencintai hamba-hambaNya. Bahkan saat hambaNya melakukan sebuah perbuatan dosa kemudian die mendekati Allah dan memohon ampunan dari segala dosa yang sudah dilakukan, Allah akan selalu mengampuninya. Bandingkan dengan kita, saat saudara atau teman kita melakukan sebuah kesalahan kepada kita kemudian meminta maaf, belum tentukita memaafkan teman kita tersebut bukan? Tapi Allah tidak seperti itu kawan, Dia selalu menyayangi para hambaNya yang bertaubat. Sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat An-Nisa Ayat 110  وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا  Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S An-Nisa :110) Selain mengampuni dosa yang sudah diperbuat, banyak bentuk kasih sayang Allah kepada jita sebagai hambaNya. Antara lain : 1.      Memberikan Kehidupan Bentuk rasa sayang Allah kepada manusia yakni memberikan kehidupan dalam bentuk sebaik-baiknya. Sebagai mana firman Allah dalam surat At-Tin ayat 4 لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (Q.S At-Tin :4) Bahkan penciptaan manusia awalnya mendapat keraguan dari para malaikat, namun Allah lebih mengetahui dibandingkan para malaikatnya. Dalam surat Al-Baqarah ayat 30 Allah berfirman  وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. — Surat Al-Baqarah Ayat 30 2.      Menjamin Rezeki Manusia seringkali khawatir bagaimana rezeki yang akan dia dapatkan, namun Allah sudah menjamin rezeki mereka sebagai bentuk sayang Allah kepada para hambaNya. Dalam Suat Al-Isra’ ayat 70 Allah berfirman : ۞ وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Q.S Al-Isra’:70) 3.      Memberikan kenikmatan dunia Manusia acapkali terlalu fokus terhadap nikmat-nikmat yang telah Allah berikan sampai lupa bahwa Allahlah yang memberikan semua kenikmatan yang tak terhingga tersebut. Dalam Surat An-Nahl Ayat 18 Allah berfirman  وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 4.      Mengabulkan Doa Setiap doa yang kita panjatkan Insyaallah Allah akan senantiasa mengabulkannya, sesuai dengan Firman Allah Surat Ghafir ayat 60 yang berbunyi وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. (Q.S Ghafir:60) 5.      Pintu taubat terbuka lebar Allah Azza wa Jalla Yang Maha Penyayang lagi Yang Maha Penerima Taubat selalu membuka pintu taubat kepada para hambaNya yang sudah melakukan berbagai macam kesalahan dan dosa sesuai dengan Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat At-Taubah ayat 104:  أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?. (Q.S At-Taubah:104)

Allah Yang Maha Penyayang Read More »

Sebab Tertolaknya Sebuah Doa

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ”Doa adalah ibadah.” (HR. Tirmidzi no. 2969. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani) Doa merupakan salah satu ibadah. Doa sendiri merupakan bukti bahwa kita sebagai umatNya merupakan makhluk yang lemah, yang senantiasa mengharapkan pertolongan dari Allah SWT. Dengan memasarhakan sepenuhnya atas segala kehendak dari sang Khaliq, doa juga merupakan senjata umat Islam untuk mengharap RidhoNya. Allah senantiasa mengabulkan segala doa yang dipanjatkan oleh para hambaNya. Sesuai dengan Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 186 yang berbunyi وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q.S. Al-Baqarah:186) Namun, meskipun Allah menjamin akan mengabulkan segala doa yang kita panjatkan. Ada beberapa hal yang membuat doa kita tidak diijabahi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala 1.      Sebab Haram masuk kedalam tubuh/pakaian yang dipakai Ketika ada sesuatu yang haram masuk kedalam tubuh kita atau melekat di tubuh kita maka itu akan membuat doa kita menjadi tertolak. Sesuai hadist Rasulullah sebagai berikut أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لا يُقبَلَ إِلا طَيِّباً وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ اْلمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ اْلمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحاً إِنِّي بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاء يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِاْلحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ ؟ “Wahai manusia, sesungguhnya Allah ta’ala adalah Maha Baik, tidak menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada para Rasul. Allah ta’ala berfirman : “Hai Rasul-Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih” (QS. Al-Mu’minuun : 51). Dan Allah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu” (QS. Al-Baqarah : 172). Kemudian Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menceritakan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu lalu menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berkata,”Ya Rabb..ya Rabb…”, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya dari yang haram, dicukupi dari yang haram, maka bagaimana mungkin dikabulkan doanya?” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 1015]. 2.      Tergesa-gesa dan tidak khusuk saat berdoa Dalam melakukan ibadah apapun khusuk menjadi sebuah keharusan, ia beribadah dengan sangat fokus yang hanya mengharap Ridho Allah, yang diingatnya hanya Allah bukan hal yang lain. Allah sendiri tidak akan mengabulkan doa hambaNya yang tidak khusuk saat berdoa. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : ادْعُوْا اللهَ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِاْلإِجَابَةِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ لا يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاهٍ “Berdoalah kepada Allah dan kamu yakin akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa orang yang hatinya lalai dan tidak khusyu’ “ [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 3479 dan Al-Hakim no. 1817; hasan lighairihi]. Tidak khusuk saja Allah tidak mengijabah doanya apalagi tergesa-gesa? Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : يُسْتَجَابُ لأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُوْلُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِيْ “Dikabulkan doa seseorang dari kalian selama ia tidak buru-buru,(dimana) ia berkata : ”Aku sudah berdoa namun belum dikabulkan doaku” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 5981 dan Muslim no. 2735]. 3.      Gemar bermaksiat Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa doa yang bermanfaat untuk orang tua adalah do’a anak sholeh sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam : Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu menuturkan bahwa , Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ Apabila manusia meninggal dunia, maka terputus amalnya kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya. [HR. Muslim: 3084] Maka tentunya kesholehan seseorang itu mempengaruhi terkabulnya doa’ sebagaimana kemaksiatannya akan menghalangi doa’nya Seorang penyair berkata : “Bagaimana mungkin kita mengharap terkabulnya doa, sedangkan kita sudah menutup jalannya dengan dosa dan maksiat”. 4.      Berdoa yang isinya perbuatan dosa Dari Jabir -radhiallahu anhu- dia berkata: Saya mendengar Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda: مَا مِنْ أَحَدٍ يَدْعُو بِدُعَاءٍ إِلَّا آتَاهُ اللَّهُ مَا سَأَلَ أَوْ كَفَّ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهُ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ “Tidaklah seseorang berdoa dengan sebuah doa melainkan Allah memberikan kepadanya apa yang dia minta atau menolak keburukan darinya yang semisalnya, selama dia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau pemutusan hubungan kekerabatan.” (HR. At-Tirmizi no. 3573 dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 5637) 5.      Syirik kepada Allah Syirik dalam berdoa adalah kesalahan yang paling fatal. Karena ia meminta kepada selain Allah, Rabb yang tiada sekutu baginya. Jelas ini tidak saja menjadi sebab tertolaknya sebuah doa, lebih dari itu ia termasuk perbuatan syirik. وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ “Janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)

Sebab Tertolaknya Sebuah Doa Read More »

Semangat Tahun Baru Hijriyah

Segala puji bagi Allah pemilik segala Kenikmatan dan Anugerah, Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita nanti syafaatnya di yaumul akhir nanti. Alhamdulillah kita masih diberikan kenikmatan dari Allah SWT berjumpa kembali di tahun yang baru tahun Hijriyah. Artinya kita masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk berubah menjadi pribadi muslim yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk menjadi pribadi muslim yang lebih baik, cuma kita sendiri yang bisa melakukannya. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman: ]إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ[ “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka” (TQS. Ar-Ra’d [13]: 11). Dalam ayat tersebut secara gamblang Allah menjelaskan bahwa Dia tidak dapat merubah suatu kaum, melainkan kaum itu sendiri yang mengubah dalam diri mereka. Termasuk diri kita sendiri, diri kitalah yang harus berusaha untuk melakukannya tentu saja perubahan disini yakni perubahan kearah yang lebih baik. Spirit tahun baru hijriyah ini baiknya digunakan sebagai momentum untuk membuat resolusi membuat diri kita menjadi pribadi muslim yang baik. Dan memang melakukan perubahan terhadiap diri kita bukan sesuatu yang mudah.Namun, Allah akan selal melindungi hambaNya. Dalam sebuag hadist Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan manusia maka Allah akan melindunginya dari beban gangguan manusia.” (HR Ad-Dailami) Dengan semangat tahun baru Hijriyah, ada beberapa hal yang dapat menguatkan semangat dan langkah kita untuk berubah: Pertama, Memohon Hidayah atau petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta’ala Dalam surat Maryam ayat 76 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman وَيَزِيدُ اللَّهُ الَّذِينَ اهْتَدَوْا هُدًى ۗ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ مَرَدًّا “Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.” (Q.S Maryam :76) Hidayah atau petunjuk dari Allah SWT merupakan anugerah yang tak terhingga, tidak setiap orang selalu mendapatkan Hidayah dari Allah SWT. Maka sebagai hambaNya yang sedang berusaha menjadi baik, hendaknyalah selalu berdoa meminta hidayah dari Allah SWT. Bahkan Rasulullah sendiri tidak dapat memberi hidayah kepada pamannya. اِنَّكَ لَا تَهْدِيْ مَنْ اَحْبَبْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ Artinya: Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.(Q.S Al-Qasas :56). Yang Kedua Istiqomah Acapkali kita semangat pada saat awal-awal yang kemudian malah semakin loyo di langkah kemudian. Maka sebagai seorang Muslim ketika kita bertekad untuk berubah menjadi lebih baik lagi, kita mesti istiqomah dalam menjalankannya. Dalam surat Hud ayat 112 Allah berfirman : فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ “Maka istiqamahlah kamu (Muhammad) di jalan yang benar, sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan juga kepada orang yang bertaubat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Hud: 112) Dalam ayat lain Allah juga berfirman إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ * نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ * نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ “Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka tetap istiqamah, maka para malaikat akan turun kepada mereka (seraya berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati, dan bergembiralah kamu dengan balasan surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (30) Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. Di dalam surga itu kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan apa yang kamu minta. (31) Sebagai penghormatan (bagimu) dari Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (32).” (Q.S Fusshilat: 30-32). Dengan semangat tahun baru hijriyah ini semoga kita menjadi pribadi Muslim yang baik dan taat kepada segala perintah dan menjauhi segala larangan dari Allah SWT.

Semangat Tahun Baru Hijriyah Read More »