Al-Qur’an menjadi bekal yang terbaik untuknya dalam menjalani kehidupan. Ia menjadi sumber ilmu yang tanpa kering melahirkan hikmah dan kebijaksanaan. Menghafal Al-Qur’an dapat menyehatkan jasmani, membantu daya ingat dan meningkatkan kecerdasan. Al-Qur’an dapat menambah keimnanan dan memberikan kemudahan dalam setiap urusan. Penghafal Al-Qur’an akan memiliki pikiran yang jernih, ketenangan dan stabilitas psikologis, mendapatkan kepercayaan dan penghormatan dari orang lain
Diantara milyaran manusia yang ada di dunia, ia dipilih Allah untuk menjadi keluarga-Nya. Di hari kiamat ia akan dipakaikan mahkota dari cahaya yang terang benderang laksana matahari. Kedua orangtuanya dipakaikan jubah kemuliaan yang tak dapat ditukar dengan dunia dan seluruh isinya. Ia pun dapat memberikan syafaat bagi keluarganya.
Sahabatku, maukah engkau ikut denganku meraih keutamaan-keutamaan ini?
Jauh sebelumnya, Rasulullah Muhammad yang tercinta sudah mengajak kita untuk bersama meraih kemuliaan Al-Qur’an ini. Beliau menerangkan kemuliaan menghafal Al-Qur’an rangkaian firman Allah dan hadits-hadits beliau. Ketika Rasulullah sendiri yang mengajakmu untuk menghafal Al-Qur’an, kenapa engkau tidak mau mulai berusaha untuk menghafal?
Berikut ini adalah sebagian makna-makna ayat dan hadits tentang keutamaan Al-Qur’an…
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (Fâthir:29-30)
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran (Al-Qamar:17)
“Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.” (Al-Ankabuut:49)
“Sebaik-baik orang di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya” (H.r. Bukhari)
“Tidak boleh seseorang berkeinginan nikmat orang lain kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur’an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, ’Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat” (H.r. Bukhari)
“Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, “Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur’an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (Hr. Bukhari)
Dari Abi Umamah ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya).”” (H.R. Muslim)
“Orang yang mahir membaca Al-Qur’an bersama para malaikat utusan yang mulia dan taat. Adapun orang yang membaca Al-Qur’an dengan tergagap-gagap, dan itu terasa berat untuknya, maka ia mendapat dua pahala” (H.r. Muslim)
“Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an kemudian menghafalnya, maka Allah akan memasukannya ke dalam surga dan ia diberi hak untuk memberi syafa’at bagi sepuluh orang anggota keluarganya, yang semuanya sudah ditetapkan masuk neraka” (Hr. Muslim)
“Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya.” (HR. Muslim)
“Penghafal Quran akan datang pada hari kiamat dan AlQuran berkata: “Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia. Kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan). AlQuran kembali meminta: Wahai Tuhanku, ridhailaih dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga). Dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan.” (H.r. Tirmidzi)
“Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Qur’an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya.” (H.r. Hakim)
Dari Abu Hurairah ia berkata, “Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, “Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,”Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah.” Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?” Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, “Benar.” Nabi bersabda, “Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. At-Tirmudzi dan An-Nasa’i)
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR. Ahmad)
“Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al Qur’an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan enguasa yang adil.” (HR. Abu Daud)
Dari Abdillah bin Amr bin ’Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Akan dikatakan kepada shahib Al Qur’an, “Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur’an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (H.R. Abu Daud dan Tirmidzi)
“Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan kandungannya, maka di hari kiamat nanti kedua orang tuanya akan dipakaikan mahkota yang cahaya lebih indah daripada matahari yang menyinari rumah-rumah di dunia. Maka bagaimana lagi karunia mereka bagi yang mengamalkannya” (Hr. Abu Dawud)
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
Ayo sahabatku mari kita bersama-sama menghafal kalam ilahi dan kitab suci dan sempurna ini.