Syirik Asghar, adalah salah satu macam syirik yang tidak disukai oleh Allah SWT. Syirik Asghar atau syirik kecil merupakan bahaya tersendiri bagi kita, sebagai umat manusia. Kita sering melupakan dantidak berhati-hati dalam bertindak, sehingga kita sering terjerumus sebagai seorang yang syirik, walaupun hanya kecil. Namun, Allah SWT sangat membenci orang-orang yang melakukan syirik.
Syirik adalah itikad ataupun perbuatan yang menyamakan sesuatu selain Allah dan disandarkan pada Allah dalam hal rububiyyah dan uluhiyyah. Umumnya, menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo’a kepada selain Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo’a dan sebagainya kepada selain-Nya.
Al-Imam adz-Dzahabi di dalam kitab al-Kabair menyebutkan beberapa fenomena dan bentuk syirik ashghar (syirik kecil), antara lain :
1. Meninggalkan Shalat Karena Malas
Sering kita terlena dengan kehidupan dunia. Sehingga terkadang masalah shalat ini sering ditunda, bahkan dilalaikan. Banyak juga yang menyekutukan shalat dengan hal – hal lain Karena kegelapan jalan dalam hidup mereka. Manusia dimanjakan dengan teknologi, dimanjakan dengan kekayaan, dimanjakan dengan apapun yang hakikatnya jika tidak dimanfaatkan dengan baik, maka hanya menimbulkan mudharat.
Melalaikan shalat karena malas, sangat berbahaya. Adapun jika meninggalkannya karena malas atau menganggap enteng maka dia telah melakukan dosa besar yang sangat besar, berdasarkan sabda Nabi,
“Perjanjian antara kami dengan mereka adalah shalat, maka barang siapa yang meninggalkannya dia telah kafir.” (HR Ahmad, shahihul jami’, 4143)
Shalat merupakan ibadah yang sudah digariskan sebagai umat muslim khususnya. Begitu pula dengan shalat wajib, maupun Shalat Sunnah, semuanya mendapat porsi masing-masing. Dalam menjalankan shalat yang didalamnya harus memaknai arti khusu’ dan tuma’ninah, maka manusia sudah sepantasnya menjaga dan berusaha terus meningkatkan keimanan mereka dengan terus belajar dan menuntut ilmu. Juga dengan hadist di bawah ini,
“Antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah bila dia meninggalkan shalat.” (HR. Muslim)
2. Bersumpah dengan Selain Allah
Kita secara sadar maupun tidak, sering menjumpai yang seperti ini. Di antara bentuk syirik ashghar yang banyak terjadi di masyarakat adalah bersumpah dengan selain Allah SWT. Rasulullah telah bersabda,
“Barang siapa yang bersumpah dengan selain Allah maka dia telah menyekutukan Allah.” (HR. Ahmad, shahihul jami’ no.6204)
Beliau juga telah bersabda,
“Ketahuilah, sesungguhnya Allah telah melarang kalian bersumpah dengan nama bapak-bapak kalian. Barang siapa bersumpah maka hendaknya dia bersumpah dengan nama Allah atau (kalau tidak) hendaknya dia diam.” (HR al-Bukhari, al-Fath 11/530)
Maka, manusia dilarang melakukan sumpah dengan menyekutukan Allah pada makhluk lain. Dilarang dan tidak diperbolehkan setiap muslim dengan menyebut selain Allah SWT.
“Barang siapa yang bersumpah dan dia berkata di dalam sumpahnya tersebut dengan menyebut Latta dan Uzza maka hendaknya dia mengucapkan la ilaha illallah.” (HR al-Bukhari di dalam al-Fath 11/546)
Rasulullah telah bersabda,
“Janganlah kalian mengucapkan, “Atas kehedak Allah dan kehendak fulan” akan tetapi ucapkanlah, “Atas kehendak Allah kemudian kehendak fulan.” (HR Abu Dawud, dalam silsilah shahihah, 137)
3. Riya’ Dalam Beribadah
Bahaya syirik yang ketiga adalah riya’ dalam beribadah. Seseorang yang beribadah bukan karena Allah semata, melainkan karena ingin dianggap hebat, alim, dan sebagainya. Ibadah karena ingin dilihat oleh makhluk lain, merupakan hal yang berbahaya, karena Allah membencinya dan akan meinggalkannya.
Dalil yang menjelaskan hal itu adalah sebuah hadits qudsi dari dari Rasulullah, bahwa Allah berfirman, artinya,
“Aku tidak membutuhkan sekutu-sekutu, barang siapa yang mengerjakan suatu perbuatan di dalamnya menyekutukan Aku dengan selain-Ku maka Aku tinggalkan dia dan sekutunya.” (HR Muslim)
4. Jimat dan Sejenisnya
Pecaya dengan selain Allah SWT, menduakannya dengan benda lain. Berkeyakinan bahwa manfaat atau kesembuhan dapat diperoleh dari benda-benda yang tidak pernah dijadikan oleh Allah sebagai sebab untuk mendapatkannya. Seperti keyakinan sebagian orang terhadap jimat-jimat, benda pusaka, tuah, logam-logam tertentu, rajah-rajah syirik yang diberikan dan ditulis oleh para dukun dan tukang sihir.
Jika seseorang berkeyakinan bahwa benda-benda tersebut memberikan manfaat, selain Allah maka dia telah musyrik. Rasulullah bersabda,
“Barang siapa yang menggantungkan jimat maka dia telah syirik.” (HR. Ahmad, silsilah hadits shahihah 492)
Segala bentuk syirik asghar harus kita hindari, jika sudah terlanjur, maka sudah sepantasnya kita bertaubat dan berbenah diri. Memperbaiki kembali hubungan kita dengan Allah SWT, sebagai hubungan dari seorang hamba kepada Sang Pencipta.
Sources : Sumber: Mukhtashar Kitab al-Kabair, Imam adz-Dzahabi, muraja’ah dan taqdim Dr. Abdur Rahman ash Shalih al-Mahmud. (AAT)