Salah satu karya dan pencapaian prestasi yang banyak kita lakukan adalah menuntu ilmu, karena dengan menuntut ilmu kita memperoleh sebuah ide baru, inovasi baru, keahlian baru, dan manfaat-manfaat lain guna menopang kehidupan kita di dunia. Dengan belajar dan bersabar dalam memperolehnya, sampai menuju pada pencapaian pada tigkat taraf ahli, kemudian menjadikan sebuah kemanfaat baik menularkannya, atau memberikan kemudahan dalam bantuan pada orang lain, maka menuntut ilmu ini juga merupakan proses yang baik dalam memberikan tabungan kita di akhirat nanti, maka tidak heran orang berilmu jauh lebih takut dan taat kepada Allah SWT, jika dia memahami hakikat ini. Dan tidaklah berlebihan jika Allah SWT menempatkan orang-orang yang beriman dan berilmu pada posisi derajat yang tinggi.
2. Pekerjaan Ringan Juga Terkesan Tidak Menguntungkan
Banyak pekerjaan dan kegiatan yang terkesan ringan, kecil, dan biasa. Tetapi sebenarnya bisa memberikan berat amalan kita nantinya di akhirat, dengan berniat karena Allah SWT. Sebagai contoh ialah meminggirkan duri yang ada di tengah jalan, tersenyum pada sesama muslim, mengucap salam, ataupun mengasihi binatang.
Rasulullah SAW pemah mengisahkan tentang wanita nakal yang di ampuni Allah SWT dan di masukan ke surga, setelah memberi air minum seekor anjing yang nyaris mati kelaparan. Akhimya wanita itu yang mati. Sebaliknya, dalam riwayat lain, dari Ibnu Umar, Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan kisah tentang seorang wanita yang masuk neraka karena mengerangkeng seekor kucing. Kucing itu tidak ia beri makan hingga mati.
3. Memperoleh Musibah
Musibah yang kita alami, seperti sakit, ditinggal orang yang kita sayangi, ataupun bebagai masalah hidup lainnya merupakan penghias dalam melangkahkan kaki kita dalam perjalanan kehidupan di dunia ini. Ada sebagian yang memandang secara sempit sebagai sebuah kejadian yang alami belaka.
Namun, Kita harus memandangnya sebagai tabungan akhirat yang disiapkan untuk diri ini menghadap Allah SWT, dengan cara bersabar, tetap berdoa dan berikhtiar kepada Allah SWT. Pada saat yang sama, kita juga meminta pertolongan kepada-Nya, mencari jalan keluar, mencari solusi-solusi terbaik dalam beriktiar dan berusaha menyelesaikan permasalaha yang terjadi.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah kesulitan dan sakit menimpa seorang muslim, tidak juga kegalauan, kesedihan, duka dan behan, hingga duri yang mengenai kakinya, kecuali menjadi penebus sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. (HR. Bukhori dan Muslim, dari Abu Said dan Abu Hurairah).
Dalam kesempatan lain, Rasulullah SAW juga menegaskan, bahwa Allah SWT dalam hadist Qudsi berfirman, “Tidaklah ada balasan bagi seorang hambaKu bila aku dipanggil orang yang di cintainya dari dunia, lalu ia bersabar dan memohon balasan (kepada-Ku) kecuali baginya adalah surga”. (HR. Bukhori dari Abu Hurairah).
4. Mencari Nafkah
Banyak di antara kita, yang hanya memandang mencari mata pencaharian sebagai sebuah tuntutan duniawi belaka, guna memenuhi kebutuhan akan makan dan minum. Namun, sejatinya. Kita tidak boleh membatasii karya keduniawian itu hanya sebagai karya dunia, sebaliknya kita harus menjadikannya juga sebagai tabungan akhirat dengan meniatkan diri dan melaksanakannya dengan tata cara yang baik dan benar. Dengan seperti itu, nantinya kita diharapkan akan mendapatkan keduanya, yaitu sukses dunia dan in shaa Allah sukses akhirat.
Rasulullah SAW bersabda, “Diantara dosa-dosa, ada dosa yang tidak bisa dihapus oleh shalat, tidak pula oleh puasa, tidak pula oleh hajj, tetapi bisa dihapus dengan kelelahan mencari mala pencarian”. (HR. Thabrani). Bahkan, nafkah batin yang diberikan kepada istri sekalipun adalah tabungan untuk hari akhirat
5. Melakukan Pekerjaan Yang Dampak Baiknya Dirasakan Oleh Banyak Orang
Pernahkah kita berfikir dan menyadari bagaimana berharganya pekerjaan para tukang sampah, atau Dokter, dan juga pekerjaan dan prestasi lain yang sebenarnyaa bermaslahat untuk orang banyak, inilah yang dimaksud dalam mencari amal baik di dunia maupun di akhirat, dengan sembari kita berkerja dengan ikhlas, diniatkan sebagai bentuk ikhtiar dan ibadah kita kepada Allah SWT.
Seperti dalam istilah Rasulullah SAW, “Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. ” Atau dalam bahasa al-Qur’an, beratnya timbangan amal tentu juga dipengaruhi oleh banyak sedikitnya amal. “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. ” (QS Al-Qori ‘ah: 6- 7).
6. Pekerjaan Dalam Memakmurkan Bumi
Dalam ayat-ayat Al-quran suah jelas, bahwa manusia dilarang melakukan kerusakan di muka bumi. Sebaliknya, manusia diwajibkan melakukan kekegiatan-kegiatan yang bermanfaat dalam kemakmuran bumi ini.
Allah SWT menyuruh kita memakmurkan bumi, memanfa’atkan sebaik mungkin. Bumi dan segala yang ada di atasnya di peruntukkan Allah SWT bagi manusia. “Dialah Allah, yang manjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu”. (QS Al-Baqoroh: 29). Dalam ayat lain Allah berfirman, “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. ” (QS Al-Mulk: 15).
Dengan menekuni profesi-profesi yang bedampak baik dalam memaksimalkan kemakmuran di muka bumi, tanpa berbuat kerusakan di dalamnya, akan memberikan amal baik tidak hanya di dunia namun juga di akhirat nanti.