Islam mengatur banyak hal, termasuk hubungan antar manusia. Salah satu bentuk hubungan antar manusia yakni berkunjung kerumah orang lain atau biasa disebut bertamu. Bertamu dalam Islam adalah sesuatu yang baik, bahkan memuliakan tamu yang berkunjung merupakan indicator keimanan setiap muslim. Sesuai sabda rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam :
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلأخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
“Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari)
Meskipun bertamu dianjurkan dalam islam, tentu jangan lupakan adab saat bertamu. Jangan sampai yang niatnya menyambung dan mempererat tali silaturahim karena tidak memperhatikan adab malah membuat ukhuwah kita menjadi renggang karena ketersinggungan tersebut. Berikut adab bertamu dalam islam :
1. Waktu bertamu
Dalam bertamu mestinya memperhatikan waktu kapan untuk bertamu. Rasulullah memiliki kebiasaan untuk bertamu saat pagi dan sore hari. Sesuai dengan hadist Rasulullah yang Dikatakan oleh sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, “Rasulullah tidak pernah mengetuk pintu pada keluarganya pada waktu malam. Beliau biasanya datang kepada mereka pada waktu pagi atau sore.” (HR. Al-Bukhari no. 1706 dan Muslim no. 1928)
2. Meminta izin bertamu
Dalam surat An-Nur ayat 27 Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (27)
“Hai orang-orang beriman, jangalah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS. An-Nur [24] :27)
3. Jangan mengetuk pintu berlebihan
Terkadang saking semangatnya kita bertamu, saat mengetuk pintu kita ketuk pintu dengan keras dan cenderung mengagetkan tuan rumah. Dalam Islam hal tersebut tidak diperbolehkan. Islam menganjurkan saat bertamu hendaknyalah dengan lembut mengetuk pintunya. Sesuai hadist Rasulullah sebagai berikut :
“Kami di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengetuk pintu dengan kuku-kuku.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod bab Mengetuk Pintu)
4. Jawab dengan nama jelas ketika ditanya tuan rumah “siapa”
Saat bertamu, tuan rumah terkadang belum tau siapa yang dating bertamu. Maka sebaiknya ketika tuan rmah bertanya siapa yang bertamu. Hendaknya dijawab dengan jelas. Sebagaimana Sebagaimana terdapat dalam riwayat dari Jabir radhiallahu’anhu, dia berkata :
أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي دَيْنٍ كَانَ عَلَى أَبِي فَدَقَقْتُ الْبَابَ فَقَالَ مَنْ ذَا فَقُلْتُ أَنَا فَقَالَ أَنَا أَنَا كَأَنَّهُ كَرِهَهَا
“Aku mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka aku mengetuk pintu, lalu beliau bertanya, ‘Siapa?’ Maka Aku menjawab, ‘Saya.’ Lalu beliau bertanya, ‘Saya, saya?’ Sepertinya beliau tidak suka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Segera kembali jika urusan sudah selesai
Saat bertamu perhatikan juga berapa lamanya disana, ketika sudah selesai dengan urusannya maka segeralah kembali. Sebagaimana Allah ta’ala dalam firman-Nya:
يَاأََيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا لاَ تَدْخُـلُوْا بُيُـوْتَ النَّبِي ِّإِلاَّ أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَى طَـعَامٍ غَيْرَ نَاظِـرِيْنَ إِنهُ وَلِكنْ إِذَا دُعِيْتُمْ فَادْخُلُوْا فَإِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِـرُوْا وَلاَ مُسْتَئْنِسِيْنَ لِحَدِيْثٍ إَنَّ ذلِكُمْ كَانَ يُؤْذِى النَّبِيَّ فَيَسْتَحِي مِنْكُمْ وَاللهُ لاَ يَسْتَحِي مِنَ اْلحَقِّ
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak makanannya! Namun, jika kamu diundang, masuklah! Dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa memperpanjang percakapan! Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi. Lalu, Nabi malu kepadamu untuk menyuruh kamu keluar. Dan Allah tidak malu menerangkan yang benar.” (Qs. Al Azab: 53)
6. Mendoakan tuan rumah
Jangan lupa mendoakan kebaikan bagi tuan rumah saat kita berkunjung kesana. Di antara doa yang diajarkan Rasulullah adalah
اَللّهُـمَّ اغْـفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَبَارِكْ لَهُمْ فِيْمَا رَزَقْتَهُمْ
“Ya Allah ampuni dosa mereka dan kasihanilah mereka serta berkahilah rezeki mereka.”