Dalam diri Rasulullah menunjukan suri tauladan bagi semua umat manusia. Dalam segala aspek kehidupan baik sebagai pribadi, pemimpin, sampai dalam urusan rumah tangga Rasulullah telah memberikan blue print bagaimana menjadi pribadi yang terbaik dalam aspek-aspek tersebut. Hal ini sesuai dengan Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat Al-Ahzab ayat 22 yang berbunyi
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (Al Ahzab: 22).
Dalam ayat tersebut secara gamblang Allah menunjukan kepada segenap manusia role model pribadi hambaNya semua ada pada diri Rasulullah. Salah satunya dalam aspek kedermawanan dalam diri Beliau. Sifat dermawan sendiri yakni suka memberi harta yang dia cintai atau melakukan suatu amalan yang menolong orang lain. Sifat dermawan Rasulullah ini digambarkan oleh Sahabat Rasulullah Anas bin Malik
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلم أَحْسَنَ النَّاسَ وَجْهاً ، وكان أَجْوَدُ الناسِ ، وكان أَشْجَعَ الناسِ
“Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam adalah orang yang paling bagus wajahnya, paling dermawan dan paling pemberani.” (HR. Muslim).
Selain sahabat Anas bin Malik, Abdullah bin ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma juga berkata :
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَـكُوْنُ فِـيْ رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ ، وَكَانَ جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ يَلْقَاهُ فِـيْ كُـّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَـيُـدَارِسُهُ الْـقُـرْآنَ ، فَلَرَسُوْلُ اللّٰـهِ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْـخَيْـرِ مِنَ الِرّيْحِ الْـمُرْسَلَةِ
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dengan kebaikan, dan lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril Alaihissallam bertemu dengannya. Jibril menemuinya setiap malam Ramadhân untuk menyimak bacaan al-Qur’annya. Sungguh, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dermawan daripada angin yang berhembus.” (HR. Bukhari & Muslim)
Kedua sahabat Rasulullah yang mulia ini telah menggambarkan betapa dermawannya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam. Sahabat Abdullah bin Abbas sampai mengibaratkan bahwa kedermawananya Rasulullah itu lebih baik daripada angina sepoi-sepoi.
Ada berbagai banyak kisah Rasulullah tentang kedermawannanya tersebut. Salah satunya Abu Hurairah RA bertutur: Suatu hari kami duduk bersama Rasulullah SAW di masjid. Apabila beliau berdiri, kami pun berdiri. Suatu hari, beliau berdiri, lalu kami pun bediri. Katika beliau sampai ke pertengahan masjid, tiba-tiba seorang laki-laki menarik mantel Rasulullah dengan keras, padahal mantelnya itu terbuat dari bahan yang kasar. Saking kerasnya, leher Rasulullah pun tampak memerah.
Laki-laki berkata,Wahai Muhammad, isikan kedua untaku dengan apa saja, karena kau tidak pernah membawa harta, baik dengan hartamu sendiri maupun dari harta bapakmu. Rasaulullah saw menjawab,Tidak, dan aku memohon ampun kepada Allah. Aku tidak akan memenuhi kedua untamu sehingga kau terlebih dahulu melepaskan tarikanmu dari leherku. Laki-laki dusun itu berkata kembali: Tidak, demi Allah, aku tidak akan melepaskannya sebelum kau memenuhi permintaanku. Rasulullah saw lalu mengulang perkataannya tadi tiga kali. Namun, laki-laki itu tetap tidak mau melepaskan tarikannya.
Begitu mendengar jawaban laki-laki dusun tadi, kami para sahabat segera bermaksud menghampiri laki-laki tersebut, namun Rasulullah segera berpaling kepada kami dan berkata: Tolong semuanya, jangan mengubah posisi dan tempat laki-laki tersebut sampai aku memberikan izin. Rasulullah saw lalu berkata kepada laki-laki saat itu: Wahai fulan, penuhi unta laki-laki tadi dengan gandum, dan untanya yang satu lagi dengan kurma. Setelah dipenuhi, Rasulullah bersabda: Ayo bubarlah kalian. (HR. Abu Daud)