Dalam Surat An-Najm Ayat 43 Allah Berfirman
وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَىٰ
“Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis”. (QS. An-Najm:43)
Sesungguhnya Allah memiliki kuasa kepada siapapun untuk menjadikan mereka tertawa maupun menangis. Sebab-sebab mereka tertawa maupun menangis sudah diatur. Sejatinya hidup itu selalu berganti-ganti kondisi, adakalanya seseorang dalam keadaan bahagia senang sehingga membuatnya tertawa, namun adakalanya pula seseorang bersedih dan menangis karena kecewa dan sebagainya. Kali ini kita tidak akan membahas tentang menangis dan segala kesedihan yang dialami, kita akan membahas tentang senyuman sesuatu yang membuat kita tertawa bahagia dan damai saat melihatnya.
Saat orang tersenyum, alam seolah memberikan kedamaian dan kesenangan melihatnya. Bahkan kita amat dianjurkan untuk tersenyum kepada saudara kita, karena hal tersebut merupakan salah satu bagian dari ibadah. Bahkan pahala ketika kita memberikan senyuman kepada saudara kita sama dengan pahal sedekah, hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Senyummu di depan saudaramu, adalah sedekah bagimu” (H.R. Tarmidzi).
Kenapa senyuman kita kepada saudara kita merupakan sebuah sedekah? Karena saat kita tersenyum, orang yang melihat kita akan ikut merasakan kesenangan dan kedamaian saat melihatnya. Lihatlah berapa banyak orang yang sedang dalam keadaan emosi, namun melihat senyuman manis dari saudaranya hal tersebut mampu meredam emosi dia. Menurut seorang ahli Dr. Lieberman (2010), senyum memiliki 4 kandungan penting di dalamnya, yaitu, kepercayaan diri, antusiasme, kebahagiaan, dan penerimaan. Dalam hal penerimaan ini lah saat kita tersenyum akan menularkan aura kebahagiaan dengan orang yang melihat senyuman kita. Rasulullah juga sering tersenyum dengan para sahabat-sahabatnya sebagaimana Jarir bin Abdillah menceritakan
مَا رَآنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ أَسلَمْتُ إِلَّا تَبَّسَم فِي وَجْهِي
“Rasulullah tidak pernah melihatku sejak aku masuk islam, kecuali beliau tersenyum”. (H.R. Bukhari)
Bisa dikatakan dengan kita tersenyum kita juga menebar kebaikan. Karena kita berbagai kebahagiaan, kesenangan. Kedamaian serta ketenangan. Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda
لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
“Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri”. (H.R. Muslim).
Selain itu, dengan kita tersenyum maka akan memberikan manfaat juga kepada diri kita sendiri. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh US National Library of Medicine National Institutes of Health tahun 2010 menyatakan bahwa tersenyum dapat dengan mudah meningkatkan mood dan pikiran positif. Sehingga kita akan selalu dalam kondisi mood dan pikiran yang positif sehingga bisa menjalankan ibadah dengan optimal. Dengan tersenyum kita pun bisa meringankan beban yang sedang kita rasakan, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dalam hadistnya yang artinya :
“Janganlah kamu terlalu membebani jiwamu dengan segala keseriusan hidup. Hiburkanlah dirimu dengan hal – hal yang ringan dan lucu karena jikalau jiwa terus dipaksa memikul beban – beban yang berat ia akan menjadi keruh.” (HR. Ibnu Majah)
Jadi tersenyumlah dan tebarkanlah kebaikan didalamnya.