Upaya Untuk Melestarikan Hafalan Al-Qur’an

Bina Insan Sahabat Al Qur’an  – Untuk melestarikan hafalan Al-Qur’an dari kelupaan ialah dengan menciptakan kreatifitas takrir secara teratur. Upaya ini merupakan faltor penting dalam rangka menjaga ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dihafalnya agar tidak hilang. Hal ini perlu dilakukan mengingat :

Menghafal Itu Lebih Mudah daripada Menjaganya
Telah diceritakan oleh Yahya ibnu Yahya, katanya : Saya belajar (membaca) kepada Malik dari Nafi’ dari Abdullah bin Umar, Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda :

“Perumpamaan orang yang hafal Al-Qur’an ialah bagaikan unta yang diikat lehernya, apabile mengikatnya kuat dan tepat, maka terpeliharalah dan manakala tidak kuat, maka ia akan lepas dal lari.” (HR. Bukhari, Muslim dan An-Nasa’i)

Anjuran Nabi Untuk Memeliharanya
Dari Abu Musa Al-Asy’ari, dari Nabi saw. beliah bersabda :
“Bersungguh-sungguhlah kamu wahai Ahlul-Qur’an (dalam memelliharanya). Demi Dzat yang diriku da kekuasaan-Nya, sesungguhnya Al-Qur’an itu lebih liar daripada unta yang diikatnya.” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad dan Al-Humaidi)

Ancaman Terhadap Orang yang Melupakannya
Diriwayatkan dari Nabi saw. dari hadis Sa’ad bin Ubadah, Sesungguhnya Nabi saw. bersabda :

“Barang siapa yang (hafal) Al-Qur’an kemudian melupakannya, maka Allah akan mempertemukannya di hari kiamat nanti dalam keadaan ajdzam (tidak memiliki hujjah).” (HR. Abu Daud, Ahmad, dan Ad-Darami)

Dari Anas bin Malik ia berkata : Rasulullah saw. bersabda :

“Ditampakkan kepadaku pahala-pahala amal umatku sampai-sampai pahala orang yang mengeluarkan kotoran dari masjid. Dan ditampakan kepadaku dosa-dosa umatku namun aku tidak melihat dosa yang lebih besar dari dosa orang yang menghafal Al-Qur’an kemudian ia tidak memeliharanya.” (HR. At-Tirmidzi)

Memperhatikan dari hadits-hadits diatas maka orang yang menghafal Al-Qur’an perlu menciptakan mekanisme untuk memelihara hafalannya sepanjang hayatnya, karena predikat Hamilul Qur’an itu akan disandangnya sampai akhir hayatnya. Hal ini akan bisa dilakukannya dengan menjadikannya sebagai rutinitas sehari-hari. Dengan cara seperti ini maka usaha untuk memeliharanya tidak lagi akan dirasakannya sebagai suatu beban tetapi sebaliknya, akan menjadi suatu kebutuhan

Wallaahua’lam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel

Penyuluhan Tanpa Biaya: Wujud Peduli dan Berbagi Ilmu bagi Masyarakat

Penyuluhan tanpa biaya menjadi salah satu bentuk nyata dari kepedulian terhadap masyarakat. Dengan memberikan akses informasi dan pengetahuan secara gratis, kegiatan ini menjembatani kesenjangan dalam pendidikan, kesehatan, atau isu-isu penting lainnya, terutama bagi kelompok masyarakat yang kurang memiliki akses terhadap sumber daya tersebut. Makna Penyuluhan Tanpa Biaya Penyuluhan tanpa biaya adalah program yang dirancang untuk […]

Read More
Artikel

Meningkatkan Kesadaran Melalui Penyuluhan Gratis: Berbagi Pengetahuan untuk Semua

Kesadaran masyarakat terhadap berbagai isu seperti kesehatan, pendidikan, lingkungan, atau ekonomi sering kali menjadi kunci perubahan sosial. Salah satu cara efektif untuk meningkatkan kesadaran ini adalah melalui program penyuluhan gratis. Dengan membagikan pengetahuan secara cuma-cuma, penyuluhan menjadi jembatan yang menghubungkan informasi penting dengan masyarakat yang membutuhkan. Mengapa Penyuluhan Gratis Penting? Memiliki dampak yang signifikan karena […]

Read More
Artikel

Kebaikan sebagai Landasan: Menginspirasi melalui Komitmen Yayasan

Kebaikan adalah nilai universal yang menjadi dasar setiap tindakan positif untuk menciptakan perubahan. Dalam konteks sebuah yayasan, kebaikan bukan sekadar filosofi, melainkan landasan kokoh yang memandu setiap langkah untuk membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Komitmen yayasan terhadap nilai ini mampu menginspirasi banyak pihak untuk bersama-sama menciptakan dampak yang lebih besar. Mengapa Kebaikan Harus Menjadi Landasan? […]

Read More