– untuk mendapatkan ridho Allah
– untuk mendapatkan ketenangan hidup
– karena Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi para penghafalnya
– penghafal Al-Qur’an dapat memberikan syafaat bagi keluarganya
– mendapatkan banyak kemuliaan dan pahala yang berlimpah
Prinsip-prinsip mengajarkan Al-Qur’an:
– Tidak boleh memaksa anak ( kecuali dengan alasan, misalkan watak anak ‘pemalas’ )
– Lakukan kegiatan dengan cara menyenangkan
– Dimulai dari ayat-ayat yang mudah difahami
– Keteladanan dan motivasi
Kunci keberhasilan mengajarkan anak untuk menghafal Al-Qur’an:
– Suasana senang dan membahagiakan akan membantu anak untuk mengingat hafalannya dalam waktu yang lama, dengan demikian anak akan berinteraksi dengan Al-Qur’an dengan perasaan cinta dan keterikatan terhadap Al-Qur’an.
– Berulang dan kontinyu
Cara memelihara dan mengembangkan memori anak:
– Ajari anak untuk fokus dan perhatian pada pendidiknya
– Faktor makanan adalah penentu untuk terpelihara kemampuan memori itu bekerja (zat-zat adiktif yang terdapat dalam makanan, perlahan tapi pasti akan merusak daya ingat anak-anak)
– Memberi penjelasan pada anak-anak atas nilai-nilai yang terkandung dalam bacaan yang dihafalnya, maka memori akan bekerja lebih eksis
– Menghormati waktu bermain dan waktu istirahat anak
– Jauhkan unsur-unsur yang dapat mengancam psikologi anak-anak ; celaan dan tekanan
– Ciptakan motivasi-motivasi agar anak cenderung menyukai aktifitas menghafal
Waktu-waktu yang tepat untuk mengajarkan anak menghafal Al-Qur’an:
– Tidak mengantuk
– Tidak letih / kelelahan
– Tidak kekenyangan atau sebaliknya, tidak sedang kelaparan
– Tidak dalam keadaan capek belajar
– Tidak sedang bermain
– Tidak dalam keadaan sakit / bad mood
Yang perlu diperhatikan tentang bakat anak dalam menghafal:
– Kenali bakat anak-anak dan hargai minat mereka.
– Fahami keterbatasan daya ingat anak karena tiap anak itu beda kemampuannya
– Kenali anak-anak yang memiliki kesulitan dalam belajar dan berinteraksi
Sumber