Benarkan Lupa Hafalan Al Qur’an itu Dosa?

Bina Insan Sahabat Al Qur’an  – Benarkan lupa hafalan Al Qur’an itu dosa?

Jawaban

Orang cerdas adalah orang yang selalu ingat nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepadanya. Karena dengan ingat kita akan selamat. Sebagaiaman jika kita ingat dimana uang ratusan juta rupiah kita simpan, maka tentu kita dapat membelanjakannya sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan kita. Akan tetapi, jika sebaliknya kita lupa dimana uang ditaruh, pada hal kebutuhan sangat mendesak demi keselamatan hidup bersama keluaraga yang kita cintai, maka tentu binasalah kita, dan ini hamper-hampir mustahil terjadi pada kita.

Padahal demikian itu, adalah gambaran kecil bagamaina nasib buruk seseorang terjadi karena lupa terhadap nikmat yang sedikit dan sifatnya semestara.

Bayangkan, jika yang dilupakan itu adalah al-Qur’an sebagai satu-satunya nimat terbesar yang telah dianugerahkan oleh  Allah swt. kepada hamba-hambanya, apakah kita berani bersikap sembrono dengan tidak menjaganya sebaik-baik penjagaan, sehingga akibatnya kita menjadi lupa?. Sungguh sangat ironi tentunya. Apakah kita ingin selamat dari bencana kecil, sedangkan bencana yang lebih besar kita justeru mengabaikannya?

Karena itu, sebenarnya hukum haram disini, bukan berarti karena lupanya seseorang terhadap al-Qur’an, akan tetapi keharaman itu adalah disebabkan karena ia telah mendzalimi dirinya sendiri, ketika ia telah membinasakannya akibat dari sikap berpaling dari al-Qur’an al-Karim. Sebagaiaman firman Allah swt. dalam surat Toha: :124-126

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (124) قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا (125) قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى (126)

124. dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta”.

125. berkatalah ia: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam Keadaan buta, Padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?”

126. Allah berfirman: “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, Maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan”.

Dari ayat di atas jelas menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan lupa yang haram adalah I’rodh yang artinya berpaling dengan sengaja dari alquran yang dapat menghancurkan dua kehidupan:

    – Di dunia mendapati kehidupan yang sempit, pada hal Allah swt. telah menjadikan bumi ini luas.
    – Di Akhirat dalam keadaan buta mata kepalanya sehingga tidak dapat meniti jalan yang benar, kecuali jalan yang akan mengantarkannya ke dalam api neraka. Wal iyadhu billah.

Rasulullah saw. telah mengingatkan kita pula akan bahaya lupa dalam arti berpaling dari al-Qur’an dalam sebuah Hadith yang diriwayakan oleh Abi Dawud dalam Sunannya: 461

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « عُرِضَتْ عَلَىَّ أُجُورُ أُمَّتِى حَتَّى الْقَذَاةُ يُخْرِجُهَا الرَّجُلُ مِنَ الْمَسْجِدِ وَعُرِضَتْ عَلَىَّ ذُنُوبُ أُمَّتِى فَلَمْ أَرَ ذَنْبًا أَعْظَمَ مِنْ سُورَةٍ مِنَ الْقُرْآنِ أَوْ آيَةٍ أُوتِيَهَا رَجُلٌ ثُمَّ نَسِيَهَا ».

Dari Anas bin Malik ra. Ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Telah ditunjukkan (oleh Allah) kepadaku pahala-pahala umatku, sampai kotoran mata (ketek) yang dibuang oleh  seseorang dari masjid. Dan ditunjukkan pula kepadaku macam-macam dosa umatku, maka aku tidak mendapati dosa yang lebih besar melebihi satu surat atau ayat dari al-Qur’an yang telah diberikan kepada seseorang (hafal) kemudian ia melupakannya.

Dari ayat al-Qur’an dan Hadith tersebut di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

    – Haram bagi setiap hamba menzalimi diri sendiri dengan menjadikan hidupnya sengsara di dunia maupun akhirat.
    – Sejahat-jahat penzaliman seseorang terhadap diri sendiri dan keluarganya adalah dengan berpaling dan melupakan al-Quran yang seharusnya diingat dan dijaga.
    – Wajib bagi kita untuk menanamkan rasa cinta terhadap al-Qur’an dan mengetahui kadar keagungannya, agar hidup ini selalu termotifasi untu selalu mengingat al-Qur’an.

Wallah a’lam. Sumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel

Penyuluhan Tanpa Biaya: Wujud Peduli dan Berbagi Ilmu bagi Masyarakat

Penyuluhan tanpa biaya menjadi salah satu bentuk nyata dari kepedulian terhadap masyarakat. Dengan memberikan akses informasi dan pengetahuan secara gratis, kegiatan ini menjembatani kesenjangan dalam pendidikan, kesehatan, atau isu-isu penting lainnya, terutama bagi kelompok masyarakat yang kurang memiliki akses terhadap sumber daya tersebut. Makna Penyuluhan Tanpa Biaya Penyuluhan tanpa biaya adalah program yang dirancang untuk […]

Read More
Artikel

Meningkatkan Kesadaran Melalui Penyuluhan Gratis: Berbagi Pengetahuan untuk Semua

Kesadaran masyarakat terhadap berbagai isu seperti kesehatan, pendidikan, lingkungan, atau ekonomi sering kali menjadi kunci perubahan sosial. Salah satu cara efektif untuk meningkatkan kesadaran ini adalah melalui program penyuluhan gratis. Dengan membagikan pengetahuan secara cuma-cuma, penyuluhan menjadi jembatan yang menghubungkan informasi penting dengan masyarakat yang membutuhkan. Mengapa Penyuluhan Gratis Penting? Memiliki dampak yang signifikan karena […]

Read More
Artikel

Kebaikan sebagai Landasan: Menginspirasi melalui Komitmen Yayasan

Kebaikan adalah nilai universal yang menjadi dasar setiap tindakan positif untuk menciptakan perubahan. Dalam konteks sebuah yayasan, kebaikan bukan sekadar filosofi, melainkan landasan kokoh yang memandu setiap langkah untuk membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Komitmen yayasan terhadap nilai ini mampu menginspirasi banyak pihak untuk bersama-sama menciptakan dampak yang lebih besar. Mengapa Kebaikan Harus Menjadi Landasan? […]

Read More