bisa

Motivasi Para Penghafal Al Qur’an Di Negeri Afrika

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Syaikh Abdul Qayyum -hafidzahullah-, salah seorang dosen di fakultas hadist Universitas Islam Madinah bercerita, saat beliau menghafal Al-Quran di Masjid Nabawi, seorang Syaikh Asy Syinkithi (Mauritania) menyapanya, Syaikh itu berkata, “Hafal-lah Al-Quran sampai masuk ke dalam urat-uratmu dan mengalir bersama darahmu!” Iya, Al-Quran mengalir bersama darah. Mereka menghafal Al-Quran sehingga menjadi bagian dari dirinya. Mereka tidak seperti kita, kalaupun hafal lebih banyak lupanya, kalau diingat banyak pula salahnya. Ilallahil Musytaka (hanya kepada Allah tempat mengeluh). Apakah ada yang seperti itu? Ada dong, di Syinkith (Mauritania, sebuah negeri Di Afrika Utara). Disana, banyak sekali. Syaikh Hamid Akram Al-Bukhari -hafidzahullah- bercerita, diceritakan kepadanya salah seorang Syaikh-nya (Guru-nya), bahwa di sana, di Negeri Mauritania terdapat sebuah desa, di desa itu tidak ada yang tidak menghafal Al-Quran, kecuali satu orang. Di desanya ia menjadi terkenal, karena satu-satunya yang tidak menghafal Al-Quran. Hal itu menjadi beban bagi dirinya, ia merasa malu, karena hanya ia sendiri yang tidak menghafal Al-Quran. Ia hanya seorang pengembala miskin, pagi pergi dengan gembalaannya, bersama terbenamnya matahari ia membawa hewan gembalaannya pulang ke kandang. Saat malam, badan sudah lelah. Kapankah ia menghafal Al-Quran ? Sungguh, saya malu dengan diri saya sendiri dengan kisahnya, para pembaca pun pasti merasakan apa yang saya rasakan, malu dengan si pengembala, malu karena begitu jauhnya kita dari Al-Quran. Sebagaimana malunya si pengembala, melihat kenyataan dirinya, ia sendiri yang tidak hafal Al Quran di desanya. Semangat tumbuh, tekad telah bulat, si pengembala mendatangi seorang guru ngaji, ia utarakan niatnya untuk menghafal Al-Quran. Kapan menghafalnya? Menentukan waktu sulit juga, karena si pengembala pergi pagi pulang Magrib. Akhirnya mereka mendapatkan jalan keluar, setiap pagi ketika si pengembala akan pergi ke tempat mengembala ia melewati rumah sang Syaikh, Syaikh akan membacakan satu kalimat dari Al-Quran kemudian si pengembala menghafalnya. Mulai dari rumah Syaikh, komat-kamit tiada henti dari mulut si pengembala. Sejak pertama kali mendengar potongan ayat Al-Quran dari Syaikhnya, dia mengulanginya sampai 10 kali, 100 kali, atau lebih banyak lagi. Si pengembala mengulangi sepotong ayat, atau satu kalimat dari Al-Quran mulai dari rumah Syaikh sampai ia kembali dari gembalaannya di sore hari. Dari pagi sampai sore ia ulangi potongan ayat yang diajarkan oleh gurunya, bahkan ketika ia naik pohon untuk mengambil makanan ternak tetap ia ulangi. Ia melakukan hal itu bersama gurunya sampai ia menghafal Al-Quran seluruhnya. Si pengembala tidak pernah melupakan hafalannya, karena telah ia ulangi satu kalimat dari ayat Al-Quran dari pagi sampai sore hari. Anda ingin mencoba hal yang sama ? Dari Mauritania kita berpindah ke negeri Mesir, ndak jauh-jauh, karena masih sama-sama di Afrika Utara. Syaikh Muhammad Hassaan -hafidzahullah- bercerita, seorang dokter menceritakan kepadanya kisah yang luar biasa. Mungkin ini yang disebut karamah wali. Dokter bercerita, seorang Syaikh akan dioperasi (dibedah) karena penyakit yang ia derita, jam operasi telah ditentukan. Namun ketika Syaikh bertemu dengan dokter, ia meminta agar diundur operasinya selama satu jam, agar Syaikh dapat menyelesaikan bacaan Al-Quran yang menjadi wirid hariannya. Setelah satu jam yang ditentukan, maka Syaikh mempersilakan dokter untuk membiusnya dan melakukan operasi. Dokter menyetujui permintaan Syaikh. Syaikh membaca 10 juz wirid harian dari hafalannya, 1 jam telah lewat, dokterpun membawa Syaikh ke ruang bedah, lisannya tetap mengalir dengan Al Quran. Pembiusan dilakukan Syaikh tidak sadarkan diri. Terjadilah keajaiban. Dalam keadaan tidak sadar akibat pengaruh obat bius, lantunan bacaan Al Quran terus mengalir dari lisan Syaikh. Dokter berkata, “saat kami melakukan pembedahan, Syaikh terus menerus membaca Al Quran”. Sumber : http://muslim.or.id/

Motivasi Para Penghafal Al Qur’an Di Negeri Afrika Read More »

Kiat Membimbing Anak Usia 5 Tahun dalam Menghafal Al-Quran

Bina Insan Sahabat Al Qur’an – Sesungguhnya pendidikan Agama di berikan kepada anak sejak dini (kecil), menghafal Al-Quran dan mengajarkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah perkaran yang agung. Khususnya zaman sekarang, ketika banyak orang menyia-nyiakan (pendidikan) anak mereka atau anak-anak yang berada di bawah perwaliannya. Mereka juga disibukkan dengan perkara yang tidak bermanfaat untuk urusan akhirat, bahkan membahayakan mereka. Mereka ditautkan dengan tokoh-tokoh yang tidak pantas jadi teladan, seperti: aktor, atlet, dan penyanyi. Kami berterima kasih kepada Saudari atas pertanyaannya dan kita meminta kepada Allah agar Dia menenguhkannya dan membantunya dalam urusan ini dan urusan yang lain. Semoga Allah juga memberinya pahala pada hari kiamat kelak. Betapa agungnya ketika manusia berjumpa dengan Rabb-nya, dan di catatan amalnya terdapat amal-amal shalih yang membantunya. Terkait bahasan tentang sang adik perempuan dan cara menghafal Al-Quran, kami sarankan kepada Saudari sebagai berikut: 1. Mulai membaca dan menghafal yang paling mudah, yaitu surat Al-Fatihah. Kemudian lanjutkan dengan juz 30 (juz ‘amma). Mengawali dengan yang mudah akan membantu untuk langkah selanjutnya. Kebutuhannya terhadap surat Al-Fatihah sangat penting ketika hendak mulai belajar shalat. 2. Tentukan kadar hafalan dalam sehari, dengan kadar yang mudah dipenuhi, hingga akhirnya hafalannya kuat. Itu juga akan memudahkan proses menghafal selanjutnya. Kadar ini berbeda tiap orang, tergantung kecerdasan dan kecepatan hafal yang dimiliki. 3. Persering muraja’ah (mengulang-ulang) sampai benar-benar hafal. Jangan sampai ada hari yang terlewati tanpa hafalan baru maupun mengulang hafalan yang lalu. 4. Motivasi sang adik dengan hadiah bila telah selesai menghafal satu juz dengan sempurna, misalnya. 5. Awali dengan talqin (membacakan) dan tardid (memperdengarkan berulang kali). Biasanya ini adalah awal modal dalam menghafal, kemudian ajari ia cara membaca (Al-Quran), sampai nanti dia mahir membaca Al-Quran sendiri tanpa perlu didampingi saudarinya atau gurunya. 6. Jika sang adik sudah mencapai usia wajib-shalat dan berakal, ajarkan dia agar mengulangi hafalannya dengan cara membaca (surat yang telah dihafalnya) dalam shalat, baik shalat fardhu maupun nafilah (sunnah). 7. Ulangi hafalannya dengan mendengar kaset atau komputer, agar terpadu antara baiknya pelafalan dan baiknya cara baca. Kesempatan ini juga bermanfaat untuk mengulang hafalan dan memperkuatnya. 8. Pilih waktu yang sesuai untuk menghafal – selagi tidak sibuk dan banyak urusan – misalnya pilih waktu setelah fajar (subuh) atau waktu antara maghrib dan isya. Jauhi masa ketika lapar, capek, atau mengantuk. 9. Puji sang adik di hadapan tetangga atau kerabat, untuk menyemangati dan memotivasi para tentangga dan kerabat supaya ikut menghafal Al-Quran. Baca dua surat al-mu’aqqidzat (yaitu Al-Falaq dan An-Nas), agar terhindar dari ‘ain orang yang dengki. 10. Sangat penting bagi sang adik untuk memakai satu mushaf, jangan gonta-ganti, karena dengan itu dia akan lebih kuat mengingat letak ayat. 11. Motivasi sang adik untuk menuliskan ayat yang telah dihafalnya, hingga tergabung antara pelajaran menulis dan kuatnya hafalan. Hanya Allah yang mampu memberi taufik.

Kiat Membimbing Anak Usia 5 Tahun dalam Menghafal Al-Quran Read More »

Langkah Efektif Hafalan Al Qur’an

Bisa – Sesuatu yang paling berhak dihafal adalah Al Qur’an, karena Al Qur’an adalah Firman Allah, pedoman hidup umat Islam, sumber dari segala sumber hukum, dan bacaan yang paling sering dulang-ulang oleh manusia. Oleh Karenanya, seorang penuntut ilmu hendaknya meletakan hafalan Al Qur’an sebagai prioritas utamanya. Berkata Imam Nawawi : “ Hal Pertama ( yang harus diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu ) adalah menghafal Al Quran, karena dia adalah ilmu yang terpenting, bahkan para ulama salaf tidak akan mengajarkan hadits dan fiqh kecuali bagi siapa yang telah hafal Al Quran. Kalau sudah hafal Al Quran jangan sekali- kali menyibukan diri dengan hadits dan fikih atau materi lainnya, karena akan menyebabkan hilangnya sebagian atau bahkan seluruh hafalan Al Quran. “() ( ) Imam Nawawi, Al Majmu’,( Beirut, Dar Al Fikri, 1996 ) Cet. Pertama, Juz : I, hal : 66 Di bawah ini beberapa langkah efektif untuk menghafal Al Qur’an yang disebutkan para ulama, diantaranya adalah sebagai berikut : Langkah Pertama : Pertama kali seseorang yang ingin menghafal Al Qur’am hendaknya mengikhlaskan niatnya hanya karena Allah saja. Dengan niat ikhlas, maka Allah akan membantu anda dan menjauhkan anda dari rasa malas dan bosan. Suatu pekerjaan yang diniatkan ikhlas, biasanya akan terus dan tidak berhenti. Berbeda kalau niatnya hanya untuk mengejar materi ujian atau hanya ingin ikut perlombaan, atau karena yang lain. Langkah Kedua : Hendaknya setelah itu, ia melakukan Sholat Hajat dengan memohon kepada Allah agar dimudahkan di dalam menghafal Al Qur’an. Waktu sholat hajat ini tidak ditentukan dan doa’anyapun diserahkan kepada masing-masing pribadi. Hal ini sebagaimana yang diriwayat Hudzaifah ra, yang berkata : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا حزبه أمر صلى “ Bahwasanya Rosulullah saw jika ditimpa suatu masalah beliau langsung mengerjakan sholat. “() Adapun riwayat yang menyebutkan doa tertentu dalam sholat hajat adalah riwayat lemah, bahkan riwayat yang mungkar dan tidak bisa dijadikan sandaran. () Begitu juga hadist yang diriwayatkan Ibnu Abbas ra yang menjelaskan bahwa Rosulullah saw mengajarkan Ali bin Abu Thalib sholat khusus untuk meghafal Al Qur’an yang terdiri dari empat rekaat , rekaat pertama membaca Al Fatihah dan surat Yasin, rekaat kedua membaca surat Al Fatihah dan Ad Dukhan, rekaat ketiga membaca surat Al Fatihah dan Sajdah, dan rekaat keempat membaca surat Al Fatihah dan Al Mulk, itu adalah hadist maudhu’ dan tidak boleh diamalkan. Sebagian ulama lain mengatakan bahwa hadist tersebut adalah hadits dhoif . () Langkah Ketiga : Memperbanyak do’a untuk menghafal Al Qur’an. () Do’a ini memang tidak terdapat dalam hadits, akan tetapi seorang muslim bisa berdo’a menurut kemampuan dan bahasanya masing-masing. Mungkin anda bisa berdo’a seperti ini : اللهم وفقني لحفظ القرآن الكريم ورزقني تلاوته أناء الليل وأطراف النهار على الوجه الذي يرضيك عنا يا أرحم الراحمين . “ Ya Allah berikanlah kepada saya taufik untuk bisa menghafal Al Qur’an, dan berilah saya kekuatan untuk terus membacanya siang dan malam sesuai dengan ridhal dan tuntunan-Mu , wahai Yang Maha Pengasih “. Langkah Keempat : Menentukan salah satu metode untuk menghafal Al Qur’an. Sebenarnya banyak sekali metode yang bisa digunakan untuk menghafal Al Qur’an, Masing-masing orang akan mengambil metode yang sesuai dengan dirinya. Akan tetapi di sini hanya akan disebutkan dua metode yang sering dipakai oleh sebagian kalangan, dan terbukti sangat efektif :Metode Pertama : Menghafal per satu halaman ( menggunakan Mushaf Madinah ). Kita membaca satu lembar yang mau kita hafal sebanyak tiga atau lima kali secara benar, setelah itu kita baru mulai menghafalnya. Setelah hafal satu lembar, baru kita pindah kepada lembaran berikutnya dengan cara yang sama. Dan jangan sampai pindah ke halaman berikutnya kecuali telah mengulangi halaman- halaman yang sudah kita hafal sebelumnya. Sebagai contoh : jika kita sudah menghafal satu lembar kemudian kita lanjutkan pada lembar ke-dua, maka sebelum menghafal halaman ke-tiga, kita harus mengulangi dua halaman sebelumnya. Kemudian sebelum menghafal halaman ke-empat, kita harus mengulangi tiga halaman yang sudah kita hafal. Kemudian sebelum meghafal halaman ke-lima, kita harus mengulangi empat halaman yang sudah kita hafal. Jadi, tiap hari kita mengulangi lima halaman : satu yang baru, empat yang lama. Jika kita ingin menghafal halaman ke-enam, maka kita harus mengulangi dulu empat halaman sebelumnya, yaitu halaman dua, tiga, empat dan lima. Untuk halaman satu kita tinggal dulu, karena sudah terulangi lima kali. Jika kita ingin menghafal halaman ke-tujuh, maka kita harus mengulangi dulu empat halaman sebelumnya, yaitu halaman tiga, empat, lima, dan enam. Untuk halaman satu dan dua kita tinggal dulu, karena sudah terulangi lima kali, dan begitu seterusnya. Perlu diperhatikan juga, setiap kita menghafal satu halaman sebaiknya ditambah satu ayat di halaman berikutnya, agar kita bisa menyambungkan hafalan antara satu halaman dengan halaman berikutnya. Metode Kedua : Menghafal per- ayat , yaitu membaca satu ayat yang mau kita hafal tiga atau lima kali secara benar, setelah itu, kita baru menghafal ayat tersebut. Setelah selesai, kita pindah ke ayat berikutnya dengan cara yang sama, dan begiu seterusnya sampai satu halaman. Akan tetapi sebelum pindah ke ayat berikutnya kita harus mengulangi apa yang sudah kita hafal dari ayat sebelumnya. Setelah satu halaman, maka kita mengulanginya sebagaimana yang telah diterangkan pada metode pertama . () Untuk memudahkan hafalan juga, kita bisa membagi Al Qur’an menjadi tujuh hizb ( bagian ) :     Surat Al Baqarah sampai Surat An Nisa’    Surat Al Maidah sampai Surat At Taubah    Surat Yunus sampai Surat An Nahl    Surat Al Isra’ sampai Al Furqan    Surat As Syuara’ sampai Surat Yasin    Surat As Shoffat sampai Surat Al Hujurat    Surat Qaf sampai Surat An Nas Boleh juga dimulai dari bagian terakhir yaitu dari Surat Qaf sampai Surat An Nas, kemudian masuk pada bagian ke-enam dan seterusnya. Langkah Kelima : Memperbaiki Bacaan. Sebelum mulai menghafal, hendaknya kita memperbaiki bacaan Al Qur’an agar sesuai dengan tajwid. Perbaikan bacaan meliputi beberapa hal, diantaranya : a/ Memperbaiki Makhroj Huruf. Seperti huruf ( dzal) jangan dibaca ( zal ), atau huruf ( tsa) jangan dibaca ( sa’ ) sebagaimana contoh di bawah ini : ثم —— > سم / الذين —- > الزين b/ Memperbaiki Harakat Huruf . Seperti yang terdapat dalam ayat-ayat di bawah ini : 1/ وَإِذِ ابْتَلَى

Langkah Efektif Hafalan Al Qur’an Read More »

Metode Cepat Hafal al-Qur’an

Bisa – Untuk meringankan hafalan al-Qur’an sebanyak 8 juz bagi mahasiswa, Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) UIN Jakarta menggelar stadium general “Metode Cepat Menghafal al-Quran” pada Kamis, (12/9/2013) di Aula FDI. “Banyak mahasiswa FDI yang menumpuk hafalannya di akhir semester, sehingga menghambat proses kelulusan,” ujar Dekan FDI, Prof Dr Abuddin Nata MA dalam sambutannya. Untuk mensiasati hal tersebut, lanjutnya, setoran hafalan al-Quran dijadwalkan setiap semester, bahkan sekarang dijadwalkan setiap hari Jum’at. “Mahasiswa kami berikan kebebasan untuk menggunakan metode masing-masing, yang terpenting mereka mampu menghafal minimal 8 juz al-Qur’an yang menjadi syarat kelulusannya sekaligus menjadi pembeda dengan fakultas lain,” katanya. Abuddin berharap, dengan adanya stadium general ini, mahasiswa FDI dapat termotivasi untuk menghafal al-Qur’an dengan metode yang sudah teruji. Sementara itu, Sobari Sutarip, Lc, MA, yang menjadi nara sumber dalam acara tersebut menegaskan, bahwa menghafal al-Qur’an itu mudah dan bisa dilakukan oleh siapapun, baik tua maupun muda sebagaimana firman Allah dalam surat al-Qomar ayat 17. “Syarat utamanya harus ada azzam (niat yang kuat) dan meminta kepada yang menurunkan al-Qur’an supaya dipantaskan menjadi penghafal al-Qur’an,” ujar pria yang sudah hafal al-Qur’an sebelum melanjutkan studinya ke Universitas Al-Azhar Mesir. Niatnya juga harus ikhlas dan tulus karena Allah, sambungnya, jangan karena hanya sekedar memenuhi syarat kelulusan saja. “Kalau niatnya ikhlas tulus karena Allah, pasti diberikan kemudahan dan kenikmatan ketika menghafalnya,” jelasnya. Beberapa metode yang dapat digunakan menghafal al-Qur’an dengan cepat dan tepat, antara lain, metode tadabbur (merenungi isi ayat), istima’ (mendengarkan dengan sungguh-sungguh) dan muraja’ah (mengulang hafalan). Ia menambahkan, pemuda yang hafal al-Qur’an darahnya akan tercampur dengan al-Qur’an dan kecerdasannya akan melejit melebihi kecerdasan yang tidak menghafal al-Qur’an. “Penghafal al-Qur’an itu hidupnya akan sukses dunia akhirat dan ini bisa dibuktikan secara ilmiah dan naqliyah,” tandasnya sembari menyebutkan saintis Muslim al-Khowarizmi yang hafal al-Qur’an dan juga ahli di bidang matematika. Semakin baik interaksi seseorang dengan al-Qur’an, sambungnya, maka akan semakin baik pula kualitas hidupnya. Acara yang berlangsung selama 2 jam dan dikemas dalam bentuk dialog tersebut, dihadiri ratusan mahasiswa, sejumlah pejabat dan dosen FDI.

Metode Cepat Hafal al-Qur’an Read More »

Menghafal Al-Qur’an dengan Cara “Santai”

Bisa – Tentang keutamaan menghafal Al-Qur’an sudah pernah saya singgung disini: Tips Menanamkan Kegemaran Menghafal Al-Qur’an pada Anak; saya tulis satu saja nih, yaitu sabda Rasululah Shallallahu alaihi wasalam: يقال لصاحب القران اقرأ و ارتق و رتل كما كنت ترتل في الدنيا فإن منزلتك عند اخر أية تقرؤها -رواه أحمد ” Dikatakan kepada shohibul qur`an : Bacalah, naiklah, dan tartilkanlah sebagaimana engkau telah tartilkan di dunia karena sesungguhnya kedudukanmu ada di akhir ayat yang kamu baca”.  ( HR. Ahmad)   Padahal menghafal Al-Quran setidaknya membutuhkan 2 hal yang tidak dapat dipisahkan, yaitu: 1. Tekad dan semangat yang SANGAT KUAT dengan dilandasi keikhlasan pada Alloh, dan 2. Waktu luang . Banyak orang yang tidak mempunyai salah satu atau bahkan keduanya, sehingga mereka pun terluput dari berbagai keutamaan yang akan diperoleh dari menghafal Al-Qur’an. Kalo kita malas plus ingatannya lemah, apa ya bisa menghafal Al-Qur’an? Realistis saja, seharusnya kita berpikir, jika aku tidak bisa menghafal keseluruhan Al-Qur’an, setidaknya aku sudah berusaha menghafalnya mulai sekarang sampai maut menjemput, akan kutambah terus hafalanku! Begitulah seharusnya bukan? Ya sudah mari kita kupas cara yang paling ‘santai’ tersebut. Coba jawab, cara yang paling santai dalam menghafal Al-Quran apakah membaca langsung, menulis, atau mendengarkan murottal dari qori’? Yup, betul, mendengarkan murottal dari qori bisa dilakukan dimana saja (kecuali di tempat-tempat kotor seperti WC) dan kapan saja. Tapi ya jangan sampai mengganggu orang lain, kalau di tempat umum ya pake head set. Oleh karena itu, banyakin cara ini. Selemah apapun ingatan kita, jika sering mendengarkan murottal, maka akan lebih mudah dalam menghafalnya. Praktiknya secara rinci dapat menggunakan cara seperti ini. 1. Bagi pemula, mulailah dengan juz 30 terlebih dahulu, kemudian 29, 28, 27 dst. Kenapa? Karena ayat-ayatnya pendek, sehingga lebih mudah dihafalkan. Mulai juga dengan surat-surat yang ada keutamaannya untuk dibaca pada hari tertentu, misalnya Al-Kahfi (utama dibaca pada hari/malam jumat, HR. Hakim dan Baihaqi). Kenapa? Ya karena kita pasti akan muroja’ah setiap waktu tersebut, tanpa harus menyempatkan waktu khusus untuk memurojaahnya. 2. Menghafal juz 30 tidak usah dibahas ya, insyaAlloh menghafalnya lebih mudah karena sering mendengar bacaannya dari imam masjid. Barangkali sudah banyak yang hafal kan? Dimurojaah (diulang) saja biar mutqin (kokoh). 3. Sekarang mari kita berniat menghafal surat al-mulk dan al-qolam, sambil murojaah yang juz 30. Sering-seringlah mendengarkan murottal yang paling disukai untuk kedua surat di atas, misalnya pada saat akan tidur, di jalan, saat ada waktu luang, dsb. Saya sarankan untuk memilih qori’ yang membaca dengan cepat, seperti Syaikh Sudays dan Syaikh Syuraim. Kenapa? Namanya pemula, nafasnya biasanya gak kuat kalau membacanya dengan panjang. Lagi pula, khusus untuk yang mudah lupa, membaca dengan lambat bisa membuat lupa ayat sesudahnya. Itu yang saya alami sendiri. Setidaknya hal itu ‘diamini’ oleh ustadz saya dulu (eks. LIPIA). 4. Kalo juz 30 sudah benar-benar hafal, kira-kira 2 minggu lah ya, dan kita sudah biasa mendengarkan surat al-Mulk dan al-Qolam, maka insyaAlloh untuk menghafalnya akan jauh lebih mudah. Kalo belum siap ya coba 1 bulan deh. TAPI, semakin kita mengulurnya ya semakin banyak waktu yang kita buang. Jadi ya perlu serius juga, gak santai terus. Kalau masih pemula gini ya gak apa-apa lah satu bulan. 5. 2 minggu / 1 bulan telah berlalu, coba sekarang hafalkan kedua surat tersebut dengan membaca berulang-ulang, GAMPANG kan? Saya bilang juga apa, kalau sering mendengarkan murottal, menghafalkan al-qur’an tu jadi lebih mudah. 6. Saat kita menghafalkan al-Mulk dan al-Qolam, kita langsung berniat untuk menghafalkan 2 surat sesudahnya, yakni Al-Haaqqoh dan Al-Ma’arij. Dengarkanah sering-sering kedua surat ini dalam waktu 1 bulan. 7. Saya tes dulu, sudah hafal belum surat al-Mulk dan al-Qolam dalam waktu 1 bulan? kalau sudah hafal ya alhamdulillah, kalo belum ya berarti dihafalkan sampai hafal. Berarti mendengarkan surat  Al-Haaqqoh dan Al-Ma’arij pun harus diperpanjang lagi, sembari menghafalkan surat al-Mulk dan al-Qolam. Bisa juga dengan ditambah mendengarkan surat Nuh. Jadi kita mendengarkan 3 surat ya sambil masih menghafalkan al-Mulk dan al-Qolam. 8. Dah 2 bulan, sudah hafal lah ya? kalau masih belum, terpaksa kembali ke no 7. Coba kita tes hafalanya, sambil mendengarkan murottal, tirukan secara bersama-sama bacaan qori’. Kalau, bisa, lancar, dan tidak ada salah berarti memang sudah hafal. Kalo belum ya dimurojaah terus sampai hafal. 9. Untuk mengokohkan hafalan kita, bacalah surat-surat yang kita hafal tersebut dalam sholat sunnah, terutama sholat malam, biar tidak lupa, karena (bacaan/hafalan Al-Qur’an) itu lebih cepat lepas/hilangnya daripada unta dari tali pengikat kakinya (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 10. Untuk mengahafal surat lainnya, ulangi terus langkah ke-6 s.d. 9 ya. 11. Murojaah lah setiap hafal 1 juz dan kelipatan 5 juz. Semoga Alloh yang di atas ‘Arsy mudahkan.

Menghafal Al-Qur’an dengan Cara “Santai” Read More »

Jaga Hafalan agar Tidak Mudah Hilang

Berikut adalah beberapa Tips untuk menjaga hafalan Al-Qur’an. semoga bermanfaat buat anda khususnya dan buat kita semua yang memiliki tekad yang kuat dalam menghafalkan Al-Qur’an : Pengaturan waktuPandai mengatur waktu akan dapat membantu seorang penghafal Al-Qur’an dalam memelihara hafalannya. Mengatur waktu untuk mengulang-ulang hafalan yang senantiasa terus berkelanjutan, harus terus dilakukan oleh seorang penghafal Al-Qur’an. Biasakan jangan melewatkan waktu tanpa melakukan hal-hal yang bermanfaat.Rasulullah SAW telah memperingatkan, bahwa hafalan Al-Qur’an akan lebih cepat hilang dan lepas bila dibandingkan dengan seekor onta yang terikat kuat apa bila dia tidak selalu mengulang-ulang hafalannya tersebut.“ Jagalah Al-Qur’an, demi Yang jiwaku berada di tangan-Nya, Al-Qur’an itu lebih cepat lepas dari pada seekor onta dari ikatannya” (H.R. Bukhari) Menyediakan waktu khususDalam proses muraja’ah (mengulang) hafalan, seorang penghafal Al-Qur’an harus menyediakan waktu khusus, misalnya sebelum atau sesudah subuh, sebelum tidur, sebelum dan sesudah shalar fardhu. Siapapun dia, bila mana sedang menekuni suatu pekerjaan dan memberikan porsi waktu yang khusus, maka dia akan mendapatkan hasil yang tidak akan mengecewakannya. Tengoklah bagaimana kehidupan para Ulama terdahulu dalam pengaturan waktu, sehingga mereka dapat mewariskan karya-karya besar mereka yang sampai hari ini masih menjadi rujukkan. Sabagian mereka wafat diusainya yang belum begitu lanjut, akan tetapi mereka dapat menulis dan menyusun banyak kitab. Wirid Al-Qur’anSelain menyediakan waktu khusus, seorang penghafal Al-Qur’an harus memperbanyak tilawah, dia harus memiliki wirid Al-Qur’an yang rutin dia lakukan setiap hari. Usahakan dapat membaca Al-Qur’an minimal satu juz setiap hari, sehingga dalam waktu tiga puluh hari / satu bulan anda akan mengkhatamkan tilawah Al-Qur’an. Sering membaca Al-Qur’an akan dapat memudahkan seseorang dalam menghafal Al-Qur’an. Menjadi Imam ShalatHafalan anda akan selalu melekat dalam ingatan anda apabila selalu anda baca dalam shalat, khususnya saat shalat malam atau qiyamullail. Terlebih saat menjadi imam shalat tarawih di suatu masjid yang antara pengurus jamaah meresa tidak keberatan bila mana sang iman membaca satu juz untuk setiap malamnya.Mengajarkan orang lainSalah satu cara yang paling efektif dalam menjaga hafalan adalah mengajarkan orang lain, karena pada saat mendengarkan hafalan muridnya, maka secara tidak langsung dia sedang mengulang-ulang hafalan. Mendengarkan bacaan orang lainBanyak mendengar akan memudahkan kita menghafal, cepat hafal, selain sering membaca juga karena sering mendengar bacaan orang lain. Buatlah kesepakan atau janji bersama teman anda yang sedang menghafal Al-Qur’an untuk saling menyimak, sehingga bila mana anda atau teman anda keliru dalam membaca maka saat itulah anda berdua akan saling mengoreksi. Mendengarkan kaset atau CD Al-Qur’anPilihlah salah satu bacaan syaikh terkenal, yang tilawahnya tersebar di seluruh dunia dan cenderung diminati lagunya dalam membaca Al-Qur’an, seperti Syaikh Mahmud Khalil Al-Hushari, Syaikh Muhammad Siddiq Al-Minsyawi, Syaikh Abdullah bin Ali Bashfar, Syaikh Abdurrahman Al-Hudzaifi, Syaikh Suud Syuraim, Syaikh Abdurrahman Al-Sudais dll. Membaca sejarah para penghafal Al-Qur’anUntuk memberikan motivasi dan semangat baru maka anda juga harus membaca perjalanan para ulama dan orang-orang yang menghafal Al-Qur’an, anda akan dapat mengambil pelajaran dari pengalaman mereka serta dapat memperbaharui semangat anda. Membiasakan membaca tanpa melihat MushafBiasakan mengulang hafalan tanpa melihat mushaf, karena bila mana membaca hafalan selalu melihat mushaf maka akan ada ketergantung selalu ingin melihatnya. Kecuali apa bila anda sudah tidak dapat melanjutkan bacaan, maka boleh anda melihat mushaf. Menjauhi kemaksiatanJiwa yang selalu berlumuran kemaksiatan dan dosa, sulit untuk menerima cahaya Al-Qur’an, hati yang tertutup disebabkan dosa-dosa yang senantiasa dilakukannya, tidak mudah menerima kebaikan, mentadaburi ayat-ayat Al-Qur’an “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an ataukah hati mereka terkunci?” (Q.S. Muhammad : 24) Dalam sejarah tercatat bahwa Imam Syafi’i rahimuhullah tergolong ulama yang memiliki kecepatan dalam menghafal, bagaimana dia mengadu kepada gurunya, Waki’, suatu hari dia mengalami kelambatan dalam menghafal. Maka gurunya lalu memberikan obat mujarrab, yaitu agar dia meninggalkan perbuatan maksiat dan mengosongkan hati dari setiap penghalang antara dia dan Tuhannya. Imam Syafi’i rahimahullah berkata : Aku mengadu kepada (guruku) Waki’ atas buruknya hafalankuMaka diapun memberiku nasihat agar aku meninggalkan kemaksiatanDia memberitahuku bahwa ilmu itu adalah cahayaDan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat. Wallahu ‘alam bishshawab.

Jaga Hafalan agar Tidak Mudah Hilang Read More »

Tips Ringan Menghafal Al-Quran

Menghafal Al Quran Sebenarnya tidak sesulit seperti yang kita bayangkan. Hanya saja selama ini kita belum mengetahui caranya sehingga kita menganggapnya sulit. Untuk menambah kemudahan anda dalam menghafal Al Quran, anda bisa membaca beberapa informasi dalam tips ringan dalam menghafal Al Quran berikut ini.Tips Ringan Dalam Menghafal Al Quran 1. Wajib Menggunakan Mushaf Yang SamaTips Ringan Dalam Menghafal Al Quran Agar Lebih MudahPicture by GoogleSobat boleh coba menghafal menggunakan beberapa mushaf, dijamin sobat bakal bingung dan kelihatan tidak hafal-hafal. Kenapa demikian? karena setiap mushaf memiliki struktur dan huruf yang tidak sama. Saat kita mengafal melalui membaca, mata kita juga memotret setiap huruf dan halaman yang kita lihat. Jadi saat kita mengulang lagi dengan mushaf yang sama maka mata kita akan mengkonfirmasi karena sudah kenal dengan strukturnya. Sedangkan jika kita menggunakan mushaf lain berarti kita mengulangi proses dari awal lagi sehingga menimbulkan kebingungan. Saat kita menggunakan mushaf yang sama maka otak kita akan menangkap setiap kata, setiap baris dan setiap posisi dengan sempurna. Jadi gunakan hanya mushaf yang sama seumur-umur anda menghafal Al Quran bahkan seumur hidup anda. 2. Beli Beberapa Mushaf Yang SamaAgar lebih mudah maka belilah beberapa mushaf yang sama dan letakkan di tempat-tempat anda biasa berada misalnya di kantor, ruang keluarga, masjid tempat anda sholat, di mobil dan sebagainya. 3. BerwudhuSetiap akan menghafal Al Quran disunahkan berwudhu terlebih dahulu. 4. Membaca BasmalahMulailah dengan Ta’awudz dan Basmalah. 5. PraktekUntuk menjaga hafalan, gunakan ayat-ayat yang telah anda hafal dalam sholat-sholat sunnah. 6. Rajin Sholat di MasjidRajin sholat di masjid yang imamnya sering baca surah yang kita hafal sehingga akan menjaga dan membantu kita dalam proses menghafal. 7. Selalu BerdoaSelalulah berdoa kepada Allah agar kita diberi kemudahan, kekuatan dan tetap istiqomah dalam proses menghafal Al Quran. Sekedar Penyemangat 1. Juz 30 itu memiliki 271 baris termasuk ayat-ayat dan surah-surah pendek yang sudah sering kita dengar. 2. Jika satu hari kita menghafal satu baris berarti kita membutuhkan waktu 9 bulan untuk hafal jus Amma. 3. Jika menghafalnya sehari 2 baris berarti butuh waktu 4,5 bulan. 4. Jika menghafalnya sehari 4 baris berarti hanya butuh waktu 2 bulan untuk hafal juz amma.

Tips Ringan Menghafal Al-Quran Read More »

Menghafal Al-Quran Lebih Mudah dari Baca-Tulis

 ANDA pasti tahu bagaimana kisah Rasulullah SAW menerima wahyu pertama. Jibril berkali-kali bilang, “Bacalah!” Maka Rasul SAW menjawab, “Saya tidak bisa membaca.” Namun keajaiban terjadi, hanya dalam tempo singkat, Rasul SAW yang tadinya tidak bisa membaca apalagi menulis, pulang ke rumah sudah membawa 5 ayat pertama surat Al Alaq! Bila Anda bersedia merenung, maka Anda akan dapati Rasul SAW melakukan sebuah teknik quantum dalam pembelajaran!Biasanya semua orang melalui proses baca, paham, tulis dalam pembelajaran. Adapun menghafal ada pada nomer sekian yang jarang disukai manusia.Namun pembelajaran yang diberikan kepada Rasul SAW secara otomatis membuat Beliau (Rasul SAW) merasa bahwa menghafal jauh lebih mudah dari baca-tulis. Benar tidak yah…?Ini bukan hanya terjadi pada Rasul SAW, bahkan kepada seluruh sahabatnya. Mereka lebih mudah untuk menghafal dibanding baca-tulis!Bila mereka dulu mudah hafal, susah lupa, manusia sekarang malah kebalikan; susah hafal, mudah lupa. Betul kan?! Ayo renungi firman Allah Swt ini:“Kami akan bacakan (Alquran) kepadamu (Muhammad) maka engkau tidak akan lupa, kecuali bila Allah berkehendak.” QS 87: 6-7Fakta ini harus diungkap kembali oleh ummat Muhammad SAW di akhir zaman ini. Inilah yang membuat umat Muhammad SAW menjadi genius dan brillian. Mereka mampu membuktikan bahwa menghafal lebih mudah dari baca-tulis.

Menghafal Al-Quran Lebih Mudah dari Baca-Tulis Read More »

Hafalan Al-Quran Jangan Terburu

 “Kalau menghafal 1 hari 1 ayat, lalu kapan bisa jadi hafiz 30 juz?!” tanya FULAN, seorang pria kepada saya. Sebisanya saya membalas. “Bila 1 hari engkau hafalkan 1 ayat, maka dalam 1 tahun engkau akan hafalkan 365 ayat, bukan?” Si fulan menganggukkan kepala. “Jika kau teruskan kebiasaan menghafal 1 ayat sehari, maka in syaa Allah dalam 10 tahun engkau akan hafal 3650 ayat. Betul gak?!” tanyaku padanya mendesak. Si fulan pun kembali mengangguk. “Lalu kalau dua puluh tahun, berapa ayat yang bisa didapat…?!” kembali aku memburunya. Ia sedikit berpikir. Sejenak kemudian ia menjawab, “7300 ayat!” Aku tersenyum kepadanya lalu berkata, “Ketahuilah saudaraku, semua ayat Al Quran hanya berjumlah 6236 ayat. Tidak sampai 7300. Maka bila engkau menghafal 1 ayat sehari, in sya Allah engkau akan menuntaskan hafalan Al Quran hanya dalam tempo kurang dari 18 tahun!” Si Fulan pun kembali sengit dan menukas, “Hah….,18 tahun? LAMA SEKALI….! Banyak pesantren, mahad tahfiz bahkan rumah tahfiz di Indonesia mampu mencetak santri-santri hafiz 30 juz dalam tempo 1-3 tahun saja!” Aku tidak mundur menerima serangan sinis-nya. Sambil menarik nafas dalam demi menenangkan jiwa aku jawab, “Menurutmu…, mana lebih cerdas orang Indonesia atau Rasulullah Saw dalam menghafal Al Quran?” Si Fulan tidak jawab pertanyaan ini, dan aku bisa menduga mengapa ia sedemikian. “Hehehehe…, kamu pasti gak tega untuk bilang bahwa orang Indonesia lebih pintar dari Rasulullah Saw dalam masalah ini. Namun pernahkah kau renungi berapa lama Rasulullah Saw dan para sahabatnya menghafal Al Quran?! Ketahuilah…, mereka menghafalnya lebih dari 22 TAHUN. Lalu apakah mereka kurang cerdas?! Masalahnya di sini bukan perkara cerdas atau tidak dalam menghafal Al Quran. Namun Allah Swt menurunkannya secara perlahan-lahan agar bisa diserap oleh manusia lalu diamalkan dalam hidup keseharian mereka. Bagi ku Al Quran kurang tepat bila hanya dihafal namun tanpa pelaksanaan. Namun Al Quran akan lebih ajeg termanifestasi dalam kehidupan kita semua bila dihafal lalu diamalkan dalam kehidupan.” Aku pun lalu menunjukkan firman Allah Swt berikut:وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا “Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.” QS. 17:106 Simaklah firman Allah Swt di atas dan perhatikan bahwa Al Quran diturunkan secara berangsur agar Rasulullah Saw menyampaikannya secara perlahan-lahan. Bila Allah Swt menyuruh Rasulullah Saw untuk menikmati Al Quran dengan perlahan-lahan hingga 20 tahun lebih, pastilah di sana ada sebuah hikmah yang amat baik. Maka mulailah menghafal sambil menikmati Al Quran. Usah terburu-buru ingin cepat hafiz 30 juz. Mulailah dari 1 ayat per hari. Pahami, jiwai, nikmati, dan amalkan ajarannya. In sya Allah, bila engkau telah sanggup menguasai 1 ayat per hari, maka pasti Allah Swt beri kemudahan bagimu untuk mewujudkan cita-cita menghafal Al Quran 30 juz beserta maknanya.

Hafalan Al-Quran Jangan Terburu Read More »

Hafal Al-Quran Tanpa Menghafal

Menghafal Al Quran sebenarnya sangat mudah hanya saja kita belum mengetahui caranya sehingga kita menganggapnya sulit. Untuk itu melalui artikel ini saya mencoba untuk berbagi informasi mengenai cara menghafal Al Quran tanpa menghafal. Semoga dengan mengetahui cara menghafal Al Quran ini menjadi inspirasi dan dapat memacu semangat sobat sekalian dalam menghafal Al Quran. Cara Mudah Menghafal Al Quran Tanpa Menghafal Misalnya: Kita ingin menghafal salah satu surah pendek dalam Al Quran yang memiliki jumlah ayat sebanyak 20 Ayat. Caranya:1. Baca ayat pertama dengan detil dan tartil, kemudian ulangi lagi sebanyak 20 kali. Mungkin pada awalnya anda mengucapkannya terbatah-batah tapi pada pengucapan yang ke 20 saya yakin insya Allah anda sudah fasih mengucapkannya bahkan tanpa melihat lagi. Cukup membaca dan jangan menghafal, apalagi memejamkan mata. (1×20) 2. Baca ayat kedua menggunakan metode yang sama yaitu dibaca sebanyak 20 kali. Bila telah usai maka gabungkan ayat 1 dan 2. Jadi bacalah ayat pertama, lanjutkan dengan ayat kedua kemudian ulangi lagi baca ayat pertama, lalu kedua. Lakukan lagi membaca ini sebanyak 20 kali. ((2×20) +((1+2)x20)). 3. Baca ayat ke tiga menggunakan metode yang sama yaitu dibaca sebanyak 20 kali. Bila telah usai maka bacalah ayat 1,2 dan 3 kemudian ulangi sebanyak 20 kali. ((3×20) + ((1+2+3)x20)). 4. Begitu juga dengan ayat ke 4. ((4×20) + ((1+2+3+4)x20)). 5. Pada ayat ke 5 juga anda lakukan cara yang sama. ((5×20) + ((1+2+3+4+5)x20)). Nah pada langkah ke lima ini anda simpan dulu apa yang telah anda dapatkan. Dan saya yakin anda insya Allah telah dapat membaca ayat 1-5 dengan lancar tanpa melihat Al Quran lagi alias hafal, bahkan letak titik dan komanya anda tau. Right? Nah bagaimana sobat sekalian, sangat mudah bukan? cukup membaca tanpa perlu menghafal, tapi hadiahnya adalah hafal.

Hafal Al-Quran Tanpa Menghafal Read More »