Dari Ibnu Abbas RA, bahwasannya Nabi Muhammad SAW, bersabda tentang air zam zam yang artinya sebagai berikut “ Sebaik-baiknya air dipermukaan bumi ialah air zam zam, padanya terdapat makanan yang menyegarkan dan padanya terdapat penawar bagi penyakit”.
Airzam-zam adalah air yang istimewa bagi umat Islam. Zamzam merupakan sumur mata air yang terletak di kawasan Masjidil Haram, sebelah tenggara Kabah, berkedalaman 42 meter. Banyak peziarah yang melakukan ibadah Haji dan Umrah yang berkunjung ke sumur Zamzam, dan sebagian membawa pulang air Zamzam sebagai oleh-oleh.
Berbicara mengenai zam-zam, Benar, air zam-zam memiliki keistimewaan dalam zat-zat yang dikandungnya. Tentang hal ini, Banyak peneliti yang sudah membuktikannya. Sepertti yang dilakukan oleh peneliti Pakistan, yang sengaja melakukan penelian panjang, dan akhirnya mereka menemukan hal tersebut. Selain itu, juga dilakukan oleh Pusat Penelitian Haji yang sekali lagi menyatakan bahwa air zam-zam adalah air yang menakjubkan, yang berbeda dengan air pada umunya.
Untuk itu, berikut kita kupas beberapa keistimewaan yang terdapat pada zam-zam, antara lain :
Sami Unqowy, Eng., Ketua Pusat Penelitian Haji, “Ketika kami melakukan penggalian untuk perluasan sumur zam-zam, maka setiap kali mengambil air zam-zam tersebut semakin bertambah air yang keluar, setiap kami mengambil airnya, bertambah pula air dari sumur zam-zam itu, …maka kami menyibukkan diri untuk memompa (menyedot) air zam-zam itu dengan tiga kali sedotan agar kering sehingga memudahkan kami dalam memasang pondasi. Lalu, kami pun melakukan penelitian terhadap air zam-zam dari celah-celah mata airnya untuk mengetahui ada tidaknya bakteri. Maka, ternyata air zam-zam tesebut tidak mengandung satu jenis bakteri pun!! Murni dan bersih
Air Zam-zam yang kita minum ketika melaksanakan Ibadah Haji maupun Umroh, atau yang didapat dari sanak kerabat yang sengaja digunakan sebagai oleh-oleh, masih bisa kita nikmati sampai sekarang, dan terus mengalir sejak zaman Rasulullah SAW, sampai kini.
Mungkin hal ini sering kita lupakan, coba kita perhatikan jika usia sumur biasa untuk tetap bisa mengeluarkan air paling 50 – 100 tahun, lalu dikeduk airnya dan habis. Maka air zam-zam ini terus-menerus mengeluarkan air sejak ribuan tahun lalu.
Air Zam-zam yang dimuliakan
Rasulullah bersabda, “Air zam-zam adalah sesuai dengan tujuan orang yang meminumnya.” (HR. Ahmad.)
Rasululah kabarkan:
ماء زمزم لما شرب له، إن شربته تستشفي شفاك الله، وإن شربته لشبعك أشبعك الله – وإن شربته لقطع ظمئك قطعه الله، وهي هزمة جبريل وسقيا الله إسماعيل (رواه الدارقطني)
Air zam-zam tergantung niat orang yang meminumnya; jika engkau meniatkan dalam meminumnya untuk mengobatimu, maka Allah akan menyembuhkanmu; jika engkau niatkan agar engkau kenyang, maka Allah menjadikanmu kenyang; jika engkau meniatkannya untuk menghilangkan haus, maka Allah akan menghilangkan kehausanmu, dan zam-zam itu adalah cekungan yang dibuat oleh Jibril dan air yang mengalir yang Allah berikan kepada Ismail (HR. Daraquthni).
Ketika seseorang meminumnya dengan penuh kesadaran taat kepada Allah SWT, maka air zam-zam sesuai dengan doa dan tujuan untuk hamba-Nya yang mau beribadah hanya kepada Allah SWT, bukan menduakan-Nya.
Akan tetapi do’a syaratnya adalah pelakunya harus yakin doanya akan dikabulkan; ia memenuhi perintah Allah; orang yang berdo’a memenuhi syarat sebagaimana firman Allah:
وإذا سألك عبادي عني فإني قريب، أجيب الدعوة الداع إذا دعان، فليستجيبوا لي وليؤمنوا بي لعلهم يرشدون (البقرة: 186)
Dan jika para hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka jawablah bahwa Aku dekat; Aku mengabulkan do’anya orang-orang yang berdoa, maka hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan mengimani Aku agar mereka mendapat bimbingan (Q.S. Al-Baqarah: 186).
“Dari Jabir dan Ibnu ‘Abbas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Air Zam-Zam, tergantung niat orang yang meminumnya.”
Ibnu Taimiyyah berkata,”Seseorang disunnahkan untuk meminum air Zam-Zam sampai benar-benar kenyang, dan berdoa ketika meminumnya dengan doa-doa yang dikehendakinya. Tidak disunnahkan mandi dengannya (menggunakan air Zam-Zam).”