وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
“tidaklah kami mengutusmu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekian alam” (al-Anbiya: 107)
Islam datang membawa rahmat untuk sekalian alam. Tidak hanya untuk manusia, namun seluruh yang ada dalam alam ini. Maka Islam mengajarkan umatnya untuk selalu menjaga alam ini dan melarang untuk berbuat kerusakan di bumi. Larangan ini tercantumkan dalam firman Allah Surat Al-Araf ayat 56 yang berbunyi
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, setelah (diciptakan) dengan baik. Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allâh sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS. Al-Araf:56)
Dalam ayat itu disebutkan bahwa Allah sudah menciptakan dengan baik seluruh alam, sehingga manusia janganlah berbuat kerusakan di muka bumi. Rahmat yang Allah berikan hanyalah diberikan kepadsa hamba-Nya yang berbuat kebaikan. Islam menganjurkan umatnya untuk menjaga alam ini, tidak hanya menjaga namun jga memperbaiki bila ada yang merusaknya. Anjuran agar umat Islam untuk menjaga alam dalam hadist Rasulullah yang berbunyi
قَا لَ رَسُوْل اللهِ صلي اللهُ عليهِ وسلّمَ : اِرْحَمُوْا مَنْ فِي الاَرْضِ يَرْحَمُكُمْ مَنْ في السماءِ (رواه البخار مسلم)
“Sayangilah yang ada di bumi niscaya semua yang ada di langit akan menyayangi kalian” (HR. Bukhari & Muslim)
Dalam Hadist yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
سَبْعٌ يَجْرِي لِلعَبْدِ أَجْرُهُنَّ وَ هُوَ فِي قَبْرِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ : مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا أَوْ أَجْرَى نَهْرًا أَوْ حَفَرَ بِئْرًا أَوْ غَرَسَ نَخْلاً أَوْ بَنَى مَسْجِدًا أَوْ وَرَثَ مُصْحَفًا أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لََهُ بَعْدَ مَوْتِهِ .
Tujuh perkara yang pahalanya akan terus mengalir bagi seorang hamba sesudah ia mati dan berada dalam kuburnya. (Tujuh itu adalah) orang yang mengajarkan ilmu, mengalirkan air, menggali sumur, menanam pohon kurma, membangun masjid, mewariskan mushaf atau meninggalkan anak yang memohonkan ampunan untuknya sesudah ia mati. (Al-Hadist)
Menjaga alam ini termasuk amalan jariyah yang tidak akan terputus meskipun orang tersebut sudah meninggal. Karena kebaikan yang dilakukan selalu dirasakan oleh orang-orang setelahmu. Bukanlah dia seorang muslim apabila malah berbuat kerusakan di muka bumi. Kasus kebakaran hutan yang sedang terjadi saat ini bukanlah disebabkan oleh alam, namun itu justru dilakukan secara sengaja oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab hanya untuk memenuhi hasrat duniawi mereka sendiri. Dan lihatlah dampak yang diberikan, kualitas udara buruk banyak yang terkena ISPA bahkan sampai korban meninggal dunia. Kejahatan yang dilakukan sungguh luar biasa, dan itu sangat dikecam dan dilarang dalam Islam. Sebagai umat muslim, mari kita jaga lingkungan alam sekitar kita, jangan sampai merusak alam yang sungguh Allah sangat melaknat orang yang berbuat kerusakan dimuka bumi. Wallahualam